PSIM Jogja mengajak pemain muda lokal potensial mengikuti latihan bersama untuk proses perekrutan. Pemain muda tersebut saat ini mengikuti pemusatan latihan atau training camp (TC) di Kaliurang, Sleman selama seminggu.
Ada lima pemain muda yang mendapatkan kesempatan untuk berlatih bersama PSIM Jogja. Mereka adalah M. Aulia Wirawan dan Zibran Al Khaedar (FC UNY), Genggam Titah dan Adam Nur Faiz (Mataram FC), serta Tegar Aditya (Cimahi Putra). Sementara itu, masih ada kemungkinan pemain muda lainnya untuk bergabung.
"Untuk pemain muda, kita masih menunggu regulasi. Tapi anak-anak muda ini kita kasih kesempatan untuk berlatih bersama," kata pelatih PSIM, Seto Nurdiantoro dalam keterangan yang diterima detikJogja, Selasa (16/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ikutkan latihan karena waktunya sangat singkat, jadi kita ambil dari teman-teman yang sudah memantau dan berkecimpung di usia muda lebih jauh. Seminggu ini kita ajak mereka latihan, jika dirasa mampu bersaing bisa kita rekrut," sambungnya.
Pelatih kelahiran Sleman itu juga mengungkapkan kriteria yang dibutuhkan dari pemain muda untuk masuk skuad Laskar Mataram.
"Kita lihat perkembangannya bagaimana? Kita lihat dari sisi visi, misi, dan teknis bermainnya seperti apa? Pertimbangannya seperti itu," ungkap Seto.
![]() |
Menurut Seto, pembinaan pemain usia dini di Jogja masih banyak kendala. Sementara PSIM harus segera mendapatkan pemain muda untuk menghadapi kompetisi Liga 2 2024/2025.
Karena itu, PSIM mendatangkan beberapa pemain tersebut yang dinilai sudah "matang" di klubnya masing-masing.
"Kita melihat karena ada beberapa kendala juga tentang pembinaan usia muda di DIY. Tentunya tidak bisa segampang itu. Karena ini kompetisi, jadi harapannya muncul pemain-pemain dari DIY yang notabene sekarang regulasinya U-20. Semoga ini menjadi motivasi bagi para pemain muda dan saya berharap pembinaan di DIY segera diperbaiki," tutup Seto.
(apu/apu)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan