Kenang Ony Saat Perkuat PSIM, Pernah Ditinggal Suporter hingga Juara Divisi I

Kenang Ony Saat Perkuat PSIM, Pernah Ditinggal Suporter hingga Juara Divisi I

Serly Putri Jumbadi - detikJogja
Senin, 08 Apr 2024 14:45 WIB
Mantan penjaga gawang PSIM Jogja, Ony Kurniawan.
Mantan penjaga gawang PSIM Jogja, Ony Kurniawan. Foto: Dok PSIM
Jogja -

Jejak karier Ony Kurniawan saat membela PSIM Jogja cukup beragam. Dia pernah menjalani masa-masa Laskar Mataram kekurangan dana dan ditinggal pendukung hingga akhirnya bisa juara Divisi I dan promosi ke Divisi Utama.

Kisah legendaris PSIM Jogja juara Divisi I dan promosi ke kasta tertinggi sepakbola Indonesia, Divisi Utama, tentu masih dikenang pecinta PSIM Jogja hingga pemain.

Salah satunya adalah Ony Kurniawan, mantan penjaga gawang PSIM yang turut menjadi bagian kejayaan Laskar Mataram lolos ke Divisi Utama tahun 2005.

Pemain yang mewarisi nomor punggung 21 itu pun menceritakan pengalamannya saat masih membela PSIM. Di mana saat itu PSIM sempat ditinggal penggemar lantaran degradasi ke Divisi I pada tahun 2000.

"PSIM dulu pernah degradasi pada 2000, saat itu kami juga ditinggalkan oleh pendukung. Lalu, pada 2001 dan 2002 kami hanya mengandalkan pemain lokal," ujar Ony kepada wartawan, Senin (8/4/2024).

"Dulu ketika bermain terus tidak ada penontonnya juga sedih. Tapi lambat laun atmosfernya mulai kembali," sambungnya.

Tak hanya itu, dalam waktu yang sama saat degradasi ke Divisi 1, PSIM juga sempat kekurangan dana. Laskar Mataram pun hanya diisi pemain lokal.

"PSIM waktu itu juga bisa dibilang kekurangan dana. Jadi kami mau tidak mau memperdayakan pemain lokal. Di situlah tantangannya," ungkap Ony.

PSIM lantas mulai bangkit pada 2003. Ony dan kawan-kawan berhasil melaju ke babak playoff usai mengandaskan tim unggulan, Persebaya Surabaya. Sayang, di babak playoff Laskar Mataram kalah saing dengan Persela Lamongan pada jumlah selisih gol.

"Sebelumnya kami ada kesempatan di 2003 kami sampai di babak playoff. Tapi sayangnya kita kalah dari Persela," katanya.

Hingga akhirnya kesempatan promosi ke Divisi Utama pun datang pada 2005. PSIM sukses menjuarai Divisi I usai mengalahkan Persiwa Wamena dengan skor 2-1.

"Hal paling berkesan bagi saya tentu bisa membawa PSIM promosi lagi ke kasta tertinggi Divisi Utama pada 2005," ungkap Ony.

"Saat itu kami memang sudah kompak dari manajemen, pemain, perlengkapan tim, dan suporter. Kami sering sharing ke suporter dan kami jadi akrab. Lalu di lapangan kami sangat merasakan dukungan mereka," pungkasnya.




(ahr/rih)

Hide Ads