Manajemen PSS Sleman meminta PSS fans bersabar tidak menonton pertandingan langsung di stadion. Para PSS fans diminta untuk mendukung Super Elang Jawa (Elja) dari rumah.
"Untuk sekarang kita mengikuti aturan yang ada dulu. Sabar dulu dukung PSS dari rumah dan doakan tim. Walau memang tanpa suporter itu pertandingan hambar. Tapi kalau situasi kayak sekarang ya mau nggak mau," kata Event Manager PSS, Rangga Rudwino saat dihubungi detikJogja, Senin (11/12/2023).
Sebagai informasi, pada laga melawan Bali United itu, sejumlah suporter turun ke lapangan dan merusak bench pemain di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
Buntut rusuh tersebut, Komdis melarang suporter PSS hadir di tiga laga yakni:
- Barito Putera pada Minggu (26/11).
- RANS Nusantara pada Jumat (8/12).
- Persikabo 1973 pada Minggu (4/2/2024).
Sanksi tersebut tertuang pada pasal 70 ayat 1, ayat 4 serta Lampiran 1 nomor 5 Kode Disiplin PSSI tahun 2023. Tak hanya larangan tiga laga tanpa penonton, PSS juga didenda sebesar Rp 25 juta.
"Sanksi itu berisi dijatuhinya hukuman kepada PSS berupa larangan menyelenggarakan pertandingan kandang dengan penonton sebanyak tiga kali dan denda sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah). Hukuman ini merujuk kepada pasal 70 Ayat 1, Ayat 4, dan Lampiran 1 Nomor 5 Kode Displin PSSI tahun 2023," tulis PSS Sleman dalam rilis resmi yang diterima detikJogja.
Rugi Ratusan Juta Tiap Laga
Rangga pun mengungkap PSS Sleman menelan kerugian besar buntut suporter rusuh. Perhitungan ini tak hanya dari penjualan tiket, tapi juga dari anggaran yang mereka keluarkan untuk menyelenggarakan satu pertandingan.
"Kalau kerugian tanpa suporter itu bisa sampai ratusan juta. Kalau dari nominal memang nggak pantas untuk disebut ya, tapi setiap disanksi kita rugi ratusan juta. Itu satu laga," ujar Rangga.
Jadi, PSS fans mohon bersabar ya. Dukung Super Elja dan doakan tim menang dari rumah dulu ya.
(ams/rih)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa