PSIM Jogja diterpa isu panas dari jersei nomor satu dipakai penjabat Wali Kota Jogja hingga match fixing di laga kontra Malut United. Pihak manajemen Laskar Mataram akhirnya buka suara.
Beberapa waktu lalu, kalangan suporter PSIM Jogja atau Brajamusti dibuat geram dengan Pj Wali Kota Jogja Singgih Raharjo yang mengenakan jersei nomor satu dalam beberapa laga home PSIM di musim ini. Pasalnya, dalam aturan atau adat Brajamusti, jersei nomor satu hanya boleh digunakan oleh Presiden Brajamusti saja.
Isu ini lantas membuat manajemen PSIM buka suara. Direktur Utama PSIM Jogja, Yuliana meminta maaf kepada penggemar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden Brajamusti, DPP, dan seluruh laskar Brajamusti atas kejadian ini. Hal ini merupakan kelalaian dari manajemen. Kami telah berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait hal ini," ujar Yuliana dalam rilis yang diterima detikJogja, Senin (27/11/2023).
Lalu, isu kedua adalah dugaan match fixing yang mancuat di kalangan penggemar usai putaran kedua Liga 2 2023/2024 antara PSIM vs Malut United di Stadion Mandala Krida. Saat itu, laga berakhir dengan skor 1-1.
Hasil imbang ini membuat PSIM Jogja belum pasti lolos ke babak 12 besar. Padahal, jika meraih kemenangan, tim asuhan Kas Hartadi itu dipastikan melaju ke babak 12 besar.
Isu match fixing ini muncul dari suporter yang membentangkan spanduk bertuliskan "Cah Cah Reti Hasile. Bathi Piro Cik?! (Anak-anak (suporter) tahu hasilnya. Untung berapa Cik (mbak))," tulis spanduk tersebut jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.
Hal ini turut menjadi sorotan Yuliana. Pihak manajemen berjanji akan mengusut tuntas jika ada bukti valid terkait isu tersebut. PSIM Jogja sendiri menjunjung fairplay dan integritas yang tinggi.
"Kami dari manajemen sangat terbuka apabila memang benar ada bukti valid atas isu tersebut. Kami siap bersama-sama kedua wadah suporter dan pemangku kebijakan sepakbola Yogyakarta membawa permasalahan ini ke ranah hukum demi untuk menjaga nama besar PSIM Jogja," sambungnya.
"Atas nama PSIM Jogja, saya menegaskan bahwa PSIM Jogja menjujung tinggi integritas dan asas fairplay," tegas Yuliana.
Kedua isu ini tentu membuat situasi tidak kondusif. Yuliana berharap seluruh pihak tetap bekerja sama untuk membawa PSIM lebih baik dan mencapai target lolos ke Liga 1.
"Saat ini fokus kami adalah membawa PSIM Jogja lolos ke Liga 1, harapannya seluruh keluarga besar PSIM Jogja dapat terus bersinergi untuk mendukung hal ini," pungkas Yuliana.
(apu/ahr)
Komentar Terbanyak
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa