Kominfo DIY Tepis Kabar Jogja Ludes Dihantam Gelombang Tinggi: Hoax!

Kominfo DIY Tepis Kabar Jogja Ludes Dihantam Gelombang Tinggi: Hoax!

Adji G Rinepta - detikJogja
Rabu, 30 Agu 2023 11:28 WIB
Unggahan medsos soal Jogja dilanda gelombang tinggi dipastikan hoax.
Unggahan medsos soal Jogja dilanda gelombang tinggi dipastikan hoax. (Foto: dok. Kominfo DIY)
Jogja -

Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) DIY menepis unggahan di media sosial yang menyebut Kota Jogja ludes dihantam gelombang tinggi. Berikut penjelasannya.

Melalui akun media sosial resminya, Kominfo DIY menjelaskan konten video hoax tersebut diunggah di kanal YouTube CCTVBencana12, dengan durasi 3 menit 49 detik. Video tersebut juga dilengkapi dengan narasi 'Live; MENCEKAM YOGYAKARTA HARI INI LUDES DI TERJANG GELOMBANG TINGGI'

Gambar sampul atau thumbnail dalam unggahan video tersebut memperlihatkan bangunan berwarna putih yang dihantam oleh gelombang besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kominfo DIY menuliskan thumbnail dalam video tersebut merupakan gambar hasil editan. "Thumbnail dalam unggahan video merupakan hasil gambar yang telah dimanipulasi," tulis Kominfo DIY melalui media sosial resminya, Rabu (30/8/2023).

Video tersebut diunggah pada 6 Agustus 2023 lalu. Saat ini, video tersebut telah ditonton hingga 10 ribu kali, mendapat 54 likes, dan 17 komentar.

ADVERTISEMENT

Penjelasan mengenai berita video hoax tersebut juga dijelaskan di laman turnbackhoax.id. Dijelaskan judul dalam video tersebut berbeda dengan isi dan narasi dalam video.

Nyatanya video tersebut menjelaskan mengenai imbauan BMKG kepada masyarakat pesisir agar waspada terhadap potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada tahun 2023 ini.

"Sepanjang video pun tidak ditemukan adanya pemberitaan secara khusus mengenai ludesnya Kota Yogyakarta karena diterjang gelombang tinggi seperti yang tertulis pada judul unggahan," seperti dikutip dari laman turnbackhoax.id.

"Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh kanal YouTube CCTV BENCANA merupakan informasi yang salah," tutupnya.




(aku/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads