Upacara di Istana Kepresidenan Gedung Agung Jogja pada hari ini diwarnai dengan hujan gerimis. Padahal, Jogja sudah cukup lama tidak diguyur hujan.
Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Warjono menjelaskan kondisi hujan pada tangga 17 Agustus disebabkan karena adanya perlambatan massa udara. Dia mengatakan kondisi ini setidaknya akan berlangsung 3 hari kedepan.
"Kondisi hujan hari ini adanya perlambatan massa udara, diprakirakan berlangsung 3 hari," kata Warjono saat dihubungi detikJogja, Kamis (17/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain perlambatan massa udara, topografi wilayah DIY mendukung penumpukkan massa udara. Kondisi suhu muka laut di selatan Jawa yang menghangat turut mendukung pasokan uap air di wilayah DIY.
"Disamping itu faktor topografi lokal wilayah DIY dan sekitar yang meliputi dataran dan pegunungan sehingga mendukung penumpukan massa udara yang membawa uap air dari wilayah laut dan terjadi hujan dengan intensitas ringan di DIY," urainya.
Faktor lainnya, yakni adanya gelombang Rosby Ekuator di Lampung bagian barat dan Jawa bagian barat.
"Hal ini turut berperan membendung angin timuran sehingga uap air tertahan di wilayah DIY," katanya.
Warjono berpesan, dengan adanya hujan ini masyarakat diimbau untuk memanen air. Sebab, menurutnya musim kemarau masih akan berlangsung lama.
"Himbauan ketika ada hujan untuk segera memanen hujan untuk persiapan kemarau yang masih panjang," pungkasnya.
(ahr/ahr)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Cerita Warga Jogja Korban TPPO di Kamboja, Dipaksa Tipu WNI Rp 300 Juta/Bulan
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi