Warga di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berhasil mengolah sampah menjadi ornamen unik untuk mengisi momen Kemerdekaan ke-78 Indonesia. Langkah ini juga jadi upaya untuk mengatasi persoalan sampah yang tak kunjung usai di Jogja.
Adalah warga di Dusun Bendungan, Lor, Kalurahan Bendungan, Kapanewon Wates, Kulon Progo yang punya ide menyulap sampah jadi hiasan 17-an. Pelbagai sampah mulai dari jenis plastik, kertas, styrofoam, hingga kain bekas disulap jadi aneka kerajinan.
"Untuk memeriahkan momen kemerdekaan ini warga di sini sepakat memanfaatkan limbah-limbah yang masih layak pakai untuk jadi ornamen selama momen kemerdekaan. Ini juga jadi salah satu kampanye untuk mengurangi volume sampah di lingkungan," ujar Ketua Karang Taruna Dusun Bendungan Lor, Adit Febrianto, saat ditemui di lokasi, Senin (14/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa hasil karya dari sampah bikinan warga Bendungan Lor antara lain replika orang-orangan atau biasa disebut gogik, perahu raksasa, hingga ornamen ikan. Seluruh karya ini akan ditampilkan dalam karnaval kemerdekaan yang digelar dalam waktu dekat.
"Kebetulan kami mau ikut karnaval, jadi karya-karya ini akan kami tampilkan dalam kegiatan yang bakal digelar besok," jelas Adit.
Warga Wates, Kulon Progo, mengolah limbah sampah menjadi aneka kerajinan untuk karnaval HUT RI. Salah satu karya yang dihasilkan yakni gogik. Foto diunggah Senin (14/8/2023). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja |
Sementara itu, salah satu warga Bendungan Lor, Suswanto mengaku tak menemui kendala dalam pembuatan karya berbahan limbah. Begitu halnya dengan bahan baku aneka kerajinan tersebut yang dinilai gampang ditemui di dusunnya.
"Baik dari proses maupun mencari bahannya itu gampang ya karena memang mudah ditemukan di sini," ucapnya.
Suswanto sendiri bertugas untuk membuat gogik. Bagi yang belum tahu, gogik adalah boneka gendong seukuran manusia. Ini merupakan salah satu produk budaya yang masih lestari di Bendungan Lor.
"Kebetulan saya ditugaskan untuk buat gogik yang merupakan tradisi di Bendungan Lor. Bahan-bahannya gampang, cuma galon bekas, kertas karton sama kain-kain bekas aja," jelas dia.
(ams/sip)













































Komentar Terbanyak
Apa Bedanya Hamengku Buwono, Paku Alam, Paku Buwono, dan Mangkunegara?
Pandji Pragiwaksono Dituntut 50 Kerbau gegara Candaan Adat Pemakaman Toraja
Ignasius Jonan Ungkap Isi Pertemuan 2 Jam dengan Prabowo