Kalurahan Kulur di Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, baru-baru ini ramai diperbincangkan karena adanya kemunculan bau busuk misterius. Ini profil kalurahan tersebut.
Kulur merupakan salah satu kalurahan yang terletak di Kapanewon Temon, Kulon Progo. Dari pusat Kota Jogja, jarak yang ditempuh untuk bisa sampai ke sini berkisar satu jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor.
Merujuk situs resmi Pemerintah Kalurahan Kulur, dijelaskan bahwa penamaan Kulur berasal dari kata Kuwu dan Luhur. Kuwu di sini memiliki arti kepala desa sedangkan luhur bermakna mulia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih dari sumber yang sama, disebutkan bahwa kalurahan ini mencakup tujuh dusun, yaitu Dusun Kaligayam, Polodadi, Tigaron, Trukan, Setro, Kebondalem, dan Bojong.
Kulur terbagi menjadi daerah dataran rendah dan daerah perbukitan dengan ketinggian berkisar 12 meter di atas permukaan air laut (mdpl). Pada daerah dataran rendah, wilayah ini dilalui saluran intake Kalibawang yang berada di tengah kalurahan dan memanjang dari Polodadi sebelah utara ke barat menuju Kebondalem, Bojong dan berakhir di Trukan.
Sedangkan untuk wilayah perbukitan mencakup sebagian Dusun Kaligayam, Setro, dan Trukan, di mana terdapat hutan rakyat karena telah dilakukan penghijauan di lahan milik masyarakat setempat.
Adapun wilayah di Kulur yang menjadi lokasi munculnya bau misterius itu berada di Dusun Polodadi. Tepatnya di sekitar area petilasan kuno yang kini telah terbengkalai.
Awal mula munculnya bau misterius baca halaman berikutnya
Di sekitar petilasan itu, terdapat bunga bangkai yang oleh warga sekitar disebut bangah. Bunga ini lah yang menjadi sumber utama kemunculan bau tak sedap itu.
Hal ini dibenarkan oleh Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu Triatmi Noviartuti. Dia menjelaskan berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan oleh jajaran polisi dan warga, ditemukan adanya banyak bunga bangkai di sekitar petilasan. Aroma bunga ini identik dengan bau misterius yang belakangan merebak di sana.
"Sampai saat ini kemungkinan sumber bau tak sedap tersebut dari bunga bangkai yang mulai muncul," ujarnya beberapa waktu lalu.
Salah satu warga Polodadi, Saldimah menjelaskan bahwa wilayah Kulur khususnya Polodadi memang banyak ditumbuhi bunga bangkai. Setiap tahun bunga ini mekar sehingga menimbulkan aroma tak sedap.
"Bunga ini sudah ada sejak dulu, dan memang baunya kayak gitu," ujar Saldimah.
Saldimah mengatakan aroma busuk yang muncul dari mekarnya bangah sebenarnya merupakan hal yang lumrah bagi warga dusun ini. Namun, baru kali ini kemunculan bau itu bisa membuat geger hingga melibatkan jajaran kepolisian.
Bagaimana tidak, kemunculan bau ini disertai dengan kabar miring soal dugaan adanya mayat di Polodadi. Dugaan ini bermula dari ditemukannya sebuah sepeda motor di sekitar petilasan kuno dusun setempat pada Selasa (6/6) lalu. Usai temuan itu mendadak muncul bau-bauan tak enak tepatnya pada Sabtu (10/6).
"Jadi ada yang menduga-duga kalau bau ini mungkin dari pemilik motor yang meninggal di sini. Padahal nggak ada tuh orang meninggal," ucapnya.
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang