Serunya Berlibur di Studio Alam Gamplong, Lokasi Syuting Film Habibie Ainun 3

Serunya Berlibur di Studio Alam Gamplong, Lokasi Syuting Film Habibie Ainun 3

Dwi Agus - detikJogja
Selasa, 28 Jan 2025 15:40 WIB
Suasana di Studio Alam Gamplong di Dusun Gamplong I, Sumberrahayu, Moyudan, Sleman, Selasa (28/1/2025).
Suasana di Studio Alam Gamplong di Dusun Gamplong I, Sumberrahayu, Moyudan, Sleman, Selasa (28/1/2025). Foto: Dwi Agus/detikJogja
Sleman -

Studio Alam Gamplong di Dusun Gamplong I, Sumberrahayu, Moyudan, Sleman menjadi primadona wisatawan selama libur Isra Miraj dan Imlek. Rata-rata angka kunjungan mencapai 2.100 wisatawan per harinya. Didominasi oleh wisatawan asal Bandung, Jakarta, dan Jawa Timur.

Salah satunya, Wahyu Pambudi (35), yang menjadikan Studio Alam Gamplong sebagai salah satu destinasi utama saat pulang kampung. Dia bersama keluarganya dari Bandung, memilih studio karya Hanung Bramantyo ini untuk menghabiskan waktu berlibur.

"Pengin sesuatu yang beda, soalnya tahun lalu ke pantai di Gunungkidul. Ini pengin ke daerah barat dan ada rekomendasi Studio Alam Gamplong. Akhirnya ke sini," jelasnya saat ditemui di Studio Alam Gamplong, Selasa (28/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suasana di Studio Alam Gamplong di Dusun Gamplong I, Sumberrahayu, Moyudan, Sleman, Selasa (28/1/2025).Suasana di Studio Alam Gamplong di Dusun Gamplong I, Sumberrahayu, Moyudan, Sleman, Selasa (28/1/2025). Foto: Dwi Agus/detikJogja

Baginya, Studio Alam Gamplong menyajikan wahana yang berbeda. Berupa set lokasi syuting film. Terutama film-film yang diproduksi oleh Hanung Bramantyo.

Salah satu yang menjadi favorit keluarganya adalah rumah film Habibie Ainun 3. Berupa film bergaya kolonial pada eksterior dan interiornya. Baginya, menjadi kepuasan tersendiri saat bisa mendatangi langsung lokasi produksi film tersebut.

ADVERTISEMENT

"Penasaran sama lokasi syutingnya Habibie Ainun, nah kebetulan di sini kan ada satu rumahnya di film Habibie Ainun 3. Tadi sempat foto-foto di luar dan dalam," katanya.

Sarah (24), wisatawan asal Jawa Timur, telah menyiapkan agenda untuk berkunjung ke Studio Alam Gamplong. Bahkan destinasi ini menjadi tujuan pertama baginya untuk dikunjungi. Terutama untuk melihat beberapa set produksi film.

Sarah mengaku sangat antusias mendatangi lokasi produksi film-film Hanung Bramantyo ini. Terlebih memang memiliki hobi menonton film-film dari Indonesia, sehingga kunjungannya tidak sekadar berlibur tapi juga belajar.

"Mumpung libur, terus keluarga tanya mau ke mana, saya rekomendasikan ke sini saja. Sudah penasaran dari lama, akhirnya bisa berkunjung juga," ujar Sarah.

Suasana di Studio Alam Gamplong di Dusun Gamplong I, Sumberrahayu, Moyudan, Sleman, Selasa (28/1/2025).Suasana di Studio Alam Gamplong di Dusun Gamplong I, Sumberrahayu, Moyudan, Sleman, Selasa (28/1/2025). Foto: Dwi Agus/detikJogja

Puncak Kunjungan hingga 2.500 Wisatawan

Creative Relation Studio Alam Gamplong, Siti Nur Khasanah, menuturkan ada peningkatan kunjungan selama libur panjang ini. Dari sekitar 300 orang menjadi 2.100 pengunjung per harinya. Peningkatan ini sudah mulai terlihat sejak Jumat (24/1).

Dominasi pengunjung, lanjutnya, berasal dari luar Jogja. Di antaranya wilayah Jakarta, Bandung, dan Jawa Timur. Baik dengan kendaraan bus pariwisata maupun kendaraan pribadi keluarga.

"Per hari itu bisa 2.100 kunjungan. Puncaknya hari Minggu kemarin sampai 2.500 wisatawan. Mulai ada peningkatan sejak hari Jumat dan mayoritas luar Jogja, naik big bus, Hiace dan mobil pribadi," katanya.

Suasana di Studio Alam Gamplong di Dusun Gamplong I, Sumberrahayu, Moyudan, Sleman, Selasa (28/1/2025).Suasana di Studio Alam Gamplong di Dusun Gamplong I, Sumberrahayu, Moyudan, Sleman, Selasa (28/1/2025). Foto: Dwi Agus/detikJogja

Studio Alam Gamplong buka dari pukul 09.00 WIB hingga 17.00 WIB setiap harinya. Terdapat 5 wahana utama di lokasi ini. Mulai dari Kereta Trem, rumah Habibie Ainun 3, Galeri Antik Film Gatotkaca, set film Bumi Manusia, dan wahana Rumah Horor.

Tiket per wahana Rp 10 ribu, sementara untuk tiket terusan 5 wahana adalah Rp 45 ribu. Tiket ini untuk masuk setiap wahana set produksi film. Adapula tiket masuk berupa sukarela yang berada di pintu masuk.

"Wahananya ada naik kereta, rumah Habibie Ainun 3, Galeri Antik Film Gatotkaca, set film Bumi Manusia dan wahana Rumah Horor. Per wahana Rp 10 ribu, kalau terusan Rp 45 ribu. Ada mengisi dana operasional sepantasnya," ujarnya.

Dibangun 2017, Bekas Syuting Film Sultan Agung dan Bumi Manusia

Studio Alam Gamplong sudah eksis sejak 2017. Awalnya berupa tanah lapang kas desa seluas 2,6 hektare yang disewa oleh Hanung Bramantyo. Digunakan sebagai lokasi syuting film Bumi Manusia dan Sultan Agung.

Usai produksi film, Studio Alam Gamplong dihibahkan ke Pemerintah Desa. Setelahnya dikelola bersama dengan warga Dusun Gamplong I sebagai destinasi wisata. Sesekali juga masih digunakan untuk produksi film.

"Dibangun sekitar 2017, ini tuh dulunya lapangan tanah kas desa. Sengaja dibikin untuk syuting film Bumi Manusia sama Sultan Agung. Untuk bangunan yang dibangun juga ini bangunan yang di belakang," katanya.

Studio Alam Gamplong masih aktif digunakan untuk saat ini. Ketika ada produksi, destinasi wisata tetap buka seperti biasa. Hanya saja ada pembatasan ke sejumlah wahana, terutama yang digunakan untuk syuting film.

Konsep yang disajikan dalam wahana ini adalah berkeliling Studio Alam. Pengunjung bisa mengabadikan sejumlah lokasi set produksi film dengan gawai ponsel. Bahkan melihat langsung proses produksi saat berlangsung syuting.

"Masih digunakan untuk produksi film, terbaru ada 2 film yang belum tayang. Kalau pas ada syuting tidak tutup, cuma nanti sejumlah wahana dibatasi aksesnya. Sama tidak boleh mengabadikan dengan ponsel proses syutingnya," ujarnya.

Jip Wisata, Blusukan Off-Road Hutan Wana Rahayu hingga Kali Progo

Selesai berkunjung Studio Alam Gamplong bisa menjajal trek jip wisata Gamplong. Rutenya menyusuri jalan perkampungan dan masuk Hutan Wana Rahayu. Selain itu juga menjajal trek ekstrem basah di aliran Kali Progo.

Paket jip wisata ini tersedia dalam 3 pilihan. Paket pertama adalah Rp 300 ribu yang berakhir di Hutan Wana Rahayu. Lalu paket Rp 400 ribu hingga kawasan Kali Progo dan Rp 500 ribu untuk trek yang lebih panjang.

"Benar jadi di sini juga ada paket jip wisata Gamplong. Rutenya keliling kampung dan masuk Hutan Wana Rahayu di Utara kampung. Paketnya ada yang Rp 300 ribu, Rp 400 ribu dan Rp 500 ribu tergantung permintaan," jelas salah satu koordinator Jip Wisata Gamplong, Anton "Gentong" ditemui di sekretariat Jip Wisata Gamplong, Sumberrahayu, Moyudan, Sleman, Selasa (28/1).

Wisatawan menjajal trek ekstrem Jip Wisata Gamplong di Hutan Wana Rahayu, Gamplong, Sumberrahayu, Moyudan, Sleman.Wisatawan menjajal trek ekstrem Jip Wisata Gamplong di Hutan Wana Rahayu, Gamplong, Sumberrahayu, Moyudan, Sleman. Foto: dok. tim Jip Wisata Gamplong

Rute awal jip wisata ini berangkat dari Studio Alam Gamplong. Setelahnya berjalan ke arah timur menyusuri jalan kampung. Hingga akhirnya masuk hutan Wana Rahayu yang berada di Utara kampung.

Rute ini menawarkan pengalaman adrenalin. Ini karena trek yang disajikan tergolong ekstrem. Terlebih kawasan ini memang kerap digunakan untuk olahraga off-road.

Khusus untuk tarif Rp 400 ribu dan Rp 500 ribu, dapat menjalin trek basah di aliran Sungai Progo. Masuknya melalui Kampung Kembangan yang berada di utara Gamplong. Trek ini biasanya menjadi favorit setelah menjalani trek hutan Wana Rahayu.

Tak hanya menawarkan sensasi hutan off-road dan aliran Sungai Progo. Paket jip wisata ini juga berkunjung ke sejumlah sentra kerajinan kampung. Di antaranya perajin tenun, songket dan anyaman.

Kunjungan ini tersedia untuk semua paket jip wisata. Dapat melihat langsung proses produksi setiap sentra. Selain itu juga membeli hasil kerajinan dari setiap sentra produksi.

"Ikonnya ada juga wisata kerajinan. Ada desa kerajinan tenun, songket dan anyaman, bisa mampir ke sana. Ada banyak sentra tapi yang masih produktif ada sekitar 5," katanya.

Jip Wisata Gamplong menggunakan kendaraan jip terbuka. Setiap unit kendaraan bisa diisi hingga 4 penumpang. Satu penumpang berada di depan dan tiga lainnya duduk di belakang.

"Kami pakai Jimny Katana terbuka. Kapasitasnya maksimal 4 orang, nanti 1 duduk depan dan 3 di belakang. Operasionalnya stand by calling jika ada yang mau naik," ujarnya.




(rih/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads