Laku Wirasa, Terobosan Wisata Ramah Difabel Berbasis VR di Kulon Progo

Laku Wirasa, Terobosan Wisata Ramah Difabel Berbasis VR di Kulon Progo

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Rabu, 01 Nov 2023 18:20 WIB
Laku Wirasa, layanan wisata berbasis VR untuk penyandang disabilitas di Kulon Progo, Rabu (1/11/2023).
Laku Wirasa, layanan wisata berbasis VR untuk penyandang disabilitas di Kulon Progo, Rabu (1/11/2023). (Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja)

Pertama di Yogyakarta

Hadirnya ITIC di Kulon Progo mendapat apresiasi dari Ketua Komite Disabilitas DIY, Farid Bambang Siswantoro. Dia menyebut bahwa ini adalah layanan pertama di DIY, bahkan mungkin di Indonesia.

"Di DIY belum ada yang seperti ini. Saya tidak tahu kalau provinsi lain, sepertinya juga belum ada," ujar Farid usai menjajal fasilitas di ITIC, sore ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, ITIC Kulon Progo menjadi angin segar bagi penyandang disabilitas yang selama ini kesulitan jika ingin berwisata di DIY. Dia pun memastikan fasilitas VR di ITIC bakal membantu para difabel.

"Ketika mencoba VR ini, di sana saya membayangkan teman-teman tuli atau daksa yang biasanya tidak bisa menikmati sampai ke arung jeram, naik gunung, itu dengan VR tadi serta ada joy stick-nya dia sudah bisa langsung menikmati seolah-olah kejadian nyata. Kalau njenengan nyoba, tadi naik ke atas itu agak singunen (takut). Nah itu betul-betul kita rasakan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Selain VR, Farid juga terkesan dengan adanya buku katalog wisata Kulon Progo yang penulisannya menggunakan huruf braille.

"Kedua saya menemukan katalog informasi. Katalog untuk teman-teman nondifabel itu sudah dituangkan ke braille. Meski belum memuat semua destinasi," ucapnya.

Farid pun berujar, apabila fasilitas semacam ini sudah ada sejak dulu dan diterapkan di seluruh kabupaten dan kota di DIY, maka impian DIY sebagai daerah ramah difabel 2024 dapat terwujud.

"Kalau yang seperti ini sudah dilakukan dulu-dulu. Insyaallah DIY pada 2024 itu betul-betul menjadi provinsi ramah difabel. Sesuatu yang kemarin direncanakan oleh Gubernur tetapi karena kondisi kita yang belum siap diundur 10 tahun lagi. Kalau seperti ini dikembangkan di empat kabupaten dan kota lain, insyaallah DIY ramah difabel segera terwujud," pungkasnya.


(aku/rih)

Hide Ads