SMA Negeri 1 Teladan Yogyakarta membeberkan rahasia di balik kesuksesan mengantarkan 214 lulusannya masuk Universitas Gajah Mada (UGM) tahun ini. Bahkan tujuh lulusannya ada yang berhasil diterima di kampus luar negeri.
Guru Bimbingan Konseling (BK) SMA N 1 Teladan, Lintang Robbani memaparkan selain 214 lulusan yang diterima di UGM tahun ini, juga terdapat 7 lulusan yang diterima di kampus luar negeri. Seperti di Monash University, Rikkyo University, Taylor University, University of Hong Kong, Deakin Lancaster University, hingga Toronto University.
"Lulusan tahun ini ada 324 siswa, 214 diterima di UGM dari semua jalur seleksi. Yang ke luar negeri ada 7 siswa," papar Lintang saat ditemui detikJogja di SMAN 1 Teladan, Jumat (22/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain di UGM yang di Indonesia ada di UPN, UNY, ITB, Undip, UNS, UI ada juga, Unair, Unbraw, Unpad, ITS, IPB, Udayana juga ada, beberapa politeknik, dan beberapa di swasta," sambungnya.
Wakil Kepala Bidang Kurikulum dan Akademik, Sri Lestari memaparkan keberhasilan mengantarkan lulusan masuk ke kampus bonafid adalah hasil dari sistem pembelajaran yang dimulai sejak kelas 10. Yakni dengan menanamkan kerja keras, kedisiplinan, dan pembiasaan.
"Sudah kita perkenalkan dengan soal-soal yang standar untuk UTBK, jadi ibaratnya ujian (masuk universitas) itu lari lima kali putaran, nah anak itu kami biasakan lari 10 kali putaran," ungkap Sri.
"Dari kelas 10 sudah kita beri jam ke nol, bukan hanya sekedar memberi materi, tapi bagaimana membiasakan anak terbiasa bangun pagi, tertib, dan kerja keras. Kita mulai 6.30 sampai 15.30," imbuhnya.
Sementara Kepala SMA N 1 Teladan, Ngadiya mengatakan ekosistem belajar di sekolahnya ini sudah diterapkan sejak dulu bahkan sudah menjadi rahasia umum di masyarakat.
Selain ekosistem pembelajaran, menurutnya, sejak kelas 10 para siswa juga sudah diminta membuat targetnya ketika lulus nanti. Dengan begitu sekolah bisa melakukan pemetaan, pembimbingan, dan pemfasilitasan sesuai minat siswa.
"Di awal kelas 10 sudah ditanya mau kemana, jalur apa, sehingga nanti pembimbangannya jelas. Oh ini mau ke UGM jalur UTBK nah bisa mempelajari soal-soal UTBK. Oh mau SNBP, berarti nilai rapor yang dikejar," ungkapnya.
Dengan ekosistem pendidikan dan pemetaan minat ini, Ngadiya bilang, keterlibatan guru bimbingan konseling (BK) sangat krusial. Untuk itu, BK juga diberi porsi jam pelajaran di kelas.
"Saya mengarahkan ke guru BK itu, yang tadinya nggak mau kuliah bisa mau kuliah. Yang tadinya males belajar jadi rajin. Yang tadinya kurang etika jadi beretika," terangnya.
Guru Bimbingan Konseling (BK), Liza Wirattriana memastikan dengan ekosistem pendidikan yang diterapkan ini, para siswa selama ini bisa mengikuti dengan baik. Soal pemetaan minat, menurutnya, sekolah juga melibatkan orang tua walinya.
"Mereka enjoy aja, mereka sudah paham banget ketika masuk ke SMA Teladan itu, sudah tahu dari cerita-cerita bahwa kultur belajar di SMA Teladan berbeda," papar Liza.
"Kita harus tahu goal settingnya anak anak, mereka mau kemana, kalau kami tahu kan bisa mengawal anak-anak sampai ke tujuannya," pungkasnya.
(aku/dil)
Komentar Terbanyak
UGM Batalkan Sewa Gedung untuk Launching Buku Roy Suryo dkk
Ditolak UGM, Launching Buku Roy Suryo dkk Pindah ke Kafe
Judul Buku Roy Suryo dkk yang Batal Dilaunching di UC UGM: Jokowi's White Paper