- Contoh Hewan Ovipar 1. Salmon 2. Elang Botak 3. Kardinal 4. Ular 5. Biawak 6. Buaya 7. Laba-laba 8. Lebah 9. Semut 10. Penyu Laut
- Contoh Hewan Vivipar 1. Anjing 2. Kucing 3. Kuda 4.Β Rusa 5. Rodensia 6. Sapi 7. Lumba-lumba 8. Anjing Laut 9. Primata
- Contoh Hewan Ovovivipar 1. Ular Hijau 2. Siput Misterius Cina 3. Hiu Mako Sirip Pendek 4. Gurita Kaca 5. Anaconda Hijau 6. Ular Laut Perut Kuning 7. Hiu Putih Besar 8. Hiu Greenland 9. Hiu Macan 10. Salamander Api
Dilihat dari cara perkembangbiakannya, hewan terbagi ke dalam tiga kelompok utama, yaitu ovipar, vivipar, dan ovovivipar. Untuk lebih memahami perbedaan ketiganya, kita dapat mencari tahu contoh hewan ovipar, vivipar, dan ovovivipar.
Singkatnya, ovipar berkembang biak dengan cara bertelur dan vivipar melahirkan. Uniknya, ada hewan kelompok ovovivipar yang bertelur sekaligus melahirkan anaknya.
Sudah penasaran dengan contoh hewan ovipar, vivipar, dan ovovivipar? Mari kita simak penjelasan lengkap berikut ini, detikers!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Contoh Hewan Ovipar
Dikutip dari buku Ensiklopedia Hewan Ovipar tulisan M Sumarto, hewan ovipar adalah jenis hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur. Proses perkembangbiakan ini dimulai dengan pembuahan, kemudian induk betina akan menghasilkan telur yang berisi embrio. Telur tersebut membutuhkan waktu tertentu untuk berkembang hingga akhirnya menetas menjadi individu baru.
Beberapa hewan ovipar, seperti ayam dan bebek, akan mengerami telurnya agar proses penetasan berjalan dengan baik. Sedangkan sebagian lainnya, seperti ikan dan katak, membiarkan telurnya menetas secara alami.
Hewan ovipar memiliki beberapa ciri berikut ini:
- Tidak memiliki kelenjar susu karena tidak menyusui anaknya.
- Tidak memiliki daun telinga seperti yang dimiliki oleh mamalia.
- Beberapa jenis hewan ovipar, terutama unggas dan reptil, akan mengerami telurnya hingga menetas.
- Embrio berkembang di dalam telur sebelum menetas menjadi individu baru.
- Pembuahan dapat terjadi di dalam tubuh induk (internal) atau di luar tubuh induk (eksternal), tergantung pada jenis hewannya.
Setelah memahami pengertian serta ciri-cirinya, berikut adalah beberapa contohnya hewan ovipar yang dikutip dari laman Wildlife Informer.
1. Salmon
Salmon merupakan ikan yang terkenal dengan perjalanan panjangnya untuk bertelur. Setelah melakukan perjalanan dari lautan ke sungai dan aliran kecil di pegunungan, salmon betina dapat bertelur hingga 17.000 telur. Setelah bertelur, salmon biasanya mati karena perjalanan yang sangat melelahkan. Telur-telur ini kemudian berkembang menjadi ikan muda yang siap untuk melanjutkan siklus hidupnya.
2. Elang Botak
Elang botak adalah burung pemangsa yang membangun sarang besar di pohon atau tebing. Mereka hanya bertelur dua hingga tiga butir pada satu waktu, dan seringkali hanya satu anak yang bertahan hidup hingga dewasa. Kedua induk elang memberikan perhatian penuh untuk memberi makan anak-anaknya yang sangat lapar, sehingga yang paling kuat seringkali mencuri makanan dari yang lainnya.
3. Kardinal
Cardinal adalah burung dengan bulu merah cerah yang menarik. Mereka bertelur antara dua hingga lima butir sekaligus. Meskipun tidak semua anak yang menetas akan bertahan hidup, kemungkinan besar lebih dari satu anak akan berhasil tumbuh dewasa. Cardinal sangat dihormati dalam beberapa budaya karena dipercaya menjadi simbol orang yang telah meninggal.
4. Ular
Sebagian besar ular bertelur, meskipun ada juga yang melahirkan anak atau ovovivipar. Ular-ular ini biasanya bertelur di lubang atau tempat yang terlindung, dan induk akan melilit tubuhnya di sekitar telur untuk melindunginya. Salah satu jenis ular yang terkenal, seperti king cobra, bahkan membangun sarang dari daun-daun kering untuk meletakkan telurnya.
5. Biawak
Biawak adalah salah satu jenis kadal yang bertelur. Hampir semua spesies kadal bertelur, dan mereka biasanya tidak melindungi telurnya setelah diletakkan. Induk biawak hanya menggali lubang untuk menyembunyikan telurnya, kemudian meninggalkan telur tersebut hingga menetas. Beberapa jenis biawak, seperti komodo, juga bertelur meski ukuran tubuhnya besar.
6. Buaya
Buaya adalah reptil yang selalu bertelur. Mereka membangun sarang dari pasir atau tanah di dekat tepi air untuk meletakkan telurnya. Setelah itu, induk buaya akan menjaga sarangnya dengan sangat protektif, bahkan induk jantan juga ikut menjaga telur-telur yang ada. Perlindungan ini berlangsung hingga telur menetas dan anak buaya dapat melanjutkan hidup.
7. Laba-laba
Laba-laba bertelur dalam jumlah banyak, biasanya dalam satu kantong telur yang terbuat dari jaringnya. Telur-telur ini aman dalam kantong hingga menetas, kemudian anak-anak laba-laba akan keluar dan mulai mencari tempat tinggal baru. Beberapa spesies laba-laba bahkan membawa anak-anaknya di punggungnya hingga mereka cukup besar untuk hidup mandiri.
8. Lebah
Lebah memiliki sistem reproduksi yang unik di mana ratu lebah bertelur ribuan butir setiap hari. Telur-telur ini diletakkan di sel-sel sarang madu dan akan menetas menjadi larva. Larva ini kemudian diberi makan oleh lebah pekerja hingga berkembang menjadi lebah dewasa yang siap untuk bekerja dalam koloni.
9. Semut
Semut juga bertelur dalam jumlah banyak, mirip dengan lebah, dan ratu semut dapat bertelur ribuan butir dalam sehari. Telur-telur ini disimpan di dalam sarang dan semut pekerja akan membawanya ke tempat yang aman untuk berkembang. Telur semut sangat kecil dan sering terlihat dibawa oleh semut pekerja kembali ke sarangnya.
10. Penyu Laut
Penyu laut kembali ke pantai tempat mereka dilahirkan untuk bertelur. Mereka menggali lubang di pasir dan meletakkan ratusan telur kecil berkulit lentur. Setelah bertelur, penyu akan meninggalkan sarang, dan anak-anak penyu yang menetas harus menggali jalan mereka keluar dari pasir untuk menuju laut, tempat mereka akan mencari perlindungan.
Contoh Hewan Vivipar
Dikutip dari buku Lebih Dekat dengan Alam karya M Sulaeman, vivipar adalah hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan. Pembuahan terjadi di dalam tubuh induk betina, dan zigot yang terbentuk akan tumbuh menjadi embrio di dalam rahim betina. Selama kehamilan, embrio memperoleh makanan melalui plasenta yang terhubung dengan tali pusat induknya.
Proses kelahiran menghasilkan anak yang bentuknya mirip dengan induk, dan anak tersebut biasanya disusui oleh induknya untuk mendapatkan nutrisi. Hewan vivipar memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dengan hewan lain yang berkembang biak dengan cara bertelur.
Vivipar memiliki sejumlah ciri khas yang tidak ditemui pada hewan ovipar maupun ovovivipar. Berikut ini rinciannya:
- Pembuahan terjadi di dalam tubuh betina.
- Zigot berkembang menjadi embrio di dalam rahim betina.
- Embrio mendapatkan makanan melalui plasenta dan tali pusat.
- Hewan betina memiliki kelenjar susu yang menghasilkan air susu untuk memberi makan anaknya.
- Hewan vivipar bernapas dengan paru-paru.
- Berdarah panas, artinya suhu tubuhnya tidak dipengaruhi oleh lingkungan.
- Anak yang dilahirkan memiliki bentuk yang serupa dengan induknya.
- Lama masa kehamilan bervariasi tergantung pada spesies hewan.
Kemudian, contoh hewan-hewan yang termasuk dalam kategori vivipar, dikutip dari laman Wildlife Informer, dapat dilihat di bawah ini.
1. Anjing
Anjing melahirkan anaknya secara langsung. Jumlah anak anjing dalam satu kelahiran bisa bervariasi tergantung pada ras dan induknya. Rata-rata anjing melahirkan sekitar lima hingga enam anak, meski bisa lebih banyak atau hanya satu. Anak anjing sangat bergantung pada induknya setelah lahir.
2. Kucing
Kucing juga melahirkan anaknya secara langsung. Umumnya, seekor kucing melahirkan empat anak dalam sekali kelahiran. Anak kucing yang baru lahir akan buta dan bergantung penuh pada induknya untuk bertahan hidup.
3. Kuda
Kuda melahirkan satu anak setiap kali kelahiran. Anak kuda sudah dapat berdiri dan berjalan tak lama setelah lahir. Mereka bahkan bisa berlari pada hari pertama kelahirannya. Kelahiran kembar pada kuda sangat jarang terjadi.
4. Rusa
Rusa biasanya melahirkan satu anak pada setiap kelahirannya. Berbeda dengan anak manusia, anak rusa yang baru lahir langsung bisa berdiri dan berjalan. Mereka sering disembunyikan di semak-semak untuk menghindari predator sementara induknya mencari makan.
5. Rodensia
Rodensia seperti tikus dan rat sangat produktif dalam hal kelahiran. Mereka biasanya melahirkan enam hingga delapan anak sekaligus. Rodensia dapat melahirkan beberapa kali dalam setahun, membuat mereka berkembang biak dengan cepat.
6. Sapi
Contoh berikutnya adalah sapi yang melahirkan satu anak dalam setiap kelahiran. Setelah lahir, anak sapi langsung bisa berdiri dan berjalan. Mereka akan tumbuh dan berkembang lebih lama dibandingkan dengan hewan-hewan yang lebih kecil.
7. Lumba-lumba
Lumba-lumba melahirkan anaknya di dalam air dengan posisi ekor lebih dulu. Hal ini dilakukan agar bayi lumba-lumba tidak tenggelam saat baru lahir. Setelah itu, induk lumba-lumba akan membantunya naik ke permukaan untuk bernapas.
8. Anjing Laut
Anjing laut melahirkan anaknya di darat, di pantai atau di atas es. Mereka biasanya melahirkan di koloni besar untuk menjaga anak-anak mereka dari predator. Di daerah kutub, anjing laut akan menyembunyikan anaknya di liang es untuk perlindungan.
9. Primata
Primata seperti gorila, simpanse, dan orang utan melahirkan anaknya secara langsung. Biasanya hanya satu atau dua anak dalam sekali kelahiran. Bayi ape sangat bergantung pada induknya untuk bertahan hidup dan berkembang dengan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan hewan kecil.
Contoh Hewan Ovovivipar
Terakhir, menurut Keni Andewi dalam bukunya Kelangsungan Hidup Organisme, ovovivipar adalah hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur, tetapi telurnya menetas di dalam tubuh induk betina. Setelah menetas, anak-anak tersebut keluar dari tubuh induk betina dalam keadaan sudah berkembang.
Meskipun proses perkembangbiakan mirip dengan hewan bertelur, pada ovovivipar, perkembangan embrio terjadi di dalam tubuh induk, dan anak-anak yang dilahirkan sudah dalam bentuk yang lebih matang. Uniknya, ciri-ciri hewan ovovivipar sama dengan hewan ovipar.
Berikut ini adalah sejumlah contoh hewan ovovivipar yang dikutip dari laman Animalia.
1. Ular Hijau
Ular hijau atau pit viper Indonesia (Trimeresurus insularis) adalah ular berbisa yang ditemukan di Indonesia dan Timor Leste. Ular ini hidup di pohon dan berburu pada malam hari dengan menggunakan kamuflase. Mereka termasuk hewan ovovivipar, yaitu bertelur di dalam tubuh dan melahirkan anak yang sudah berkembang.
2. Siput Misterius Cina
Siput misterius cina (Cipangopaludina chinensis) adalah siput air tawar yang tersebar di Asia dan telah diperkenalkan di Amerika Utara. Mereka hidup di perairan yang tenang dan berlumpur. Seperti banyak moluska lainnya, siput ini ovovivipar, yang berarti mereka melahirkan anak langsung setelah berkembang dalam telur di tubuh induknya.
3. Hiu Mako Sirip Pendek
Hiu mako sirip pendek (Isurus oxyrinchus) adalah predator laut yang cepat dan sering ditemukan di perairan tropis dan subtropis. Hiu ini juga termasuk hewan ovovivipar, dimana embrio berkembang di dalam telur yang tetap berada dalam tubuh induk hingga mereka lahir sebagai bayi hiu yang hidup.
4. Gurita Kaca
Contoh hewan ovovivipar berikutnya adalah gurita kaca (Vitreledonella richardi). Hewan laut ini merupakan jenis gurita transparan yang ditemukan di perairan tropis dan subtropis.
5. Anaconda Hijau
Anaconda Hijau (Eunectes murinus) adalah ular besar yang hidup di perairan tropis di Amerika Selatan. Seperti ular lainnya, anaconda adalah ovovivipar, yang berarti mereka melahirkan anak yang sudah berkembang, bukan bertelur di luar tubuh.
6. Ular Laut Perut Kuning
Ular laut ini berbisa dan hidup di perairan tropis di seluruh dunia, kecuali Samudra Atlantik. Mereka sangat cocok hidup di laut dan bisa mendapatkan sebagian oksigen melalui kulitnya. Mereka melahirkan 2-6 anak yang sudah berkembang setelah masa kehamilan sekitar 6 bulan.
7. Hiu Putih Besar
Hiu putih besar adalah hiu raksasa yang ditemukan di perairan pantai seluruh samudra besar. Mereka adalah predator puncak dan memiliki perilaku sosial yang kompleks. Hiu betina melahirkan hingga 6 anak setelah masa kehamilan 11 bulan.
8. Hiu Greenland
Contoh hewan berikutnya yang termasuk ovovivipar adalah hiu greenland. Hewan ini hidup di perairan dingin Arktik dan Atlantik Utara. Mereka dikenal karena umur panjangnya dan laju metabolismenya yang lambat. Hiu betina melahirkan sekitar 10 anak setelah masa kehamilan 8-18 tahun.
9. Hiu Macan
Berikutnya ada hiu macan, yaitu hiu besar yang ditemukan di perairan tropis dan subtropis. Mereka dikenal sebagai pemakan segala dan memiliki pola garis gelap di tubuhnya. Hiu betina melahirkan 31,5 anak setelah masa kehamilan sekitar 14-16 bulan.
10. Salamander Api
Salamander api menjadi contoh hewan terakhir yang berkembangbiak dengan cara bertelur-melahirkan. Hewan ini sangat umum ditemukan di Eropa. Mereka memiliki warna hitam dengan bintik atau garis kuning. Salamander api betina menyimpan telur di dalam tubuhnya dan melahirkan larva yang kemudian berkembang di air.
Nah, itulah tadi 25++ contoh hewan ovipar, vivipar, dan ovovivipar beserta ciri-cirinya. Semoga bermanfaat!
(sto/ams)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM