Kisah Heroik Mahasiswa KKN UGM Pulau Sarmi, Bantu Persalinan di Atas Kapal

Kisah Heroik Mahasiswa KKN UGM Pulau Sarmi, Bantu Persalinan di Atas Kapal

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Jumat, 16 Agu 2024 16:10 WIB
Seorang mahasiswa KKN PPM UGM Unit Sarmi, Papua, Muhammad Ivan Pratista, membantu persalinan seorang ibu di atas speedboat.
Seorang mahasiswa KKN PPM UGM Unit Sarmi, Papua, Muhammad Ivan Pratista, membantu persalinan seorang ibu di atas speedboat. Foto: Dok UGM.
Sleman -

Seorang mahasiswa KKN PPM UGM Unit Sarmi, Papua, membantu persalinan seorang ibu. Bukan di fasilitas kesehatan, ibu tersebut melahirkan di atas kapal. Bagaimana kisahnya?

Dia adalah Muhammad Ivan Pratista, Mahasiswa KKN-PPM UGM Unit Sarmi dalam membantu seorang ibu bernama Nice Isabel Kondi dalam proses persalinan di tengah lautan lepas Pulau Liki, Kabupaten Sarmi, Papua, Sabtu (10/8). Beruntung Ivan merupakan mahasiswa Prodi Profesi Kedokteran. Dia berhasil membantu persalinan dengan selamat.

Padahal niat awalnya ia hanya ingin mengantar si ibu menuju fasilitas kesehatan terdekat dikarenakan tenaga kesehatan tidak berada di tempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kisah ini bermula, saat Ivan dan anggota tim KKN-PPM UGM yang lain sedang melaksanakan program KKN seperti biasa. Namun, kondisi ini segera berubah ketika mereka dikejutkan dengan teriakan seorang ibu kader posyandu yang tidak berada jauh dari mereka.

Mendengar teriakan itu, Ivan langsung bergegas memeriksa kondisi Mama Nice yang sedang dalam posisi pembukaan tiga. Sebenarnya pelayanan persalinan di wilayah Sarmi biasanya dibawa ke puskesmas pembantu di wilayah tersebut.

ADVERTISEMENT

Namun, saat itu petugas kesehatan sedang tidak berada di tempat dan Mama Nice tidak punya pilihan lain. Semua setuju bahwa Mama Nice harus segera dibawa ke rumah sakit di pulau utama untuk mendapatkan pelayanan terbaik.

"Namun, untuk menjangkau rumah sakit yang ada di pulau utama, mereka harus menyeberangi lautan luas menggunakan kapal speedboat," kata Ivan dalam keterangan tertulis yang diterima detikJogja, Jumat (16/8/2024).

Beberapa saat sebelum menuju dermaga penyeberangan, Ivan terlebih dahulu mengambil peralatan untuk dibawa, dan benar saja alat yang tersedia terbatas. Dengan alat yang tersedia hanya untuk perawatan luka dan infus, Ivan segera berlari menuju ke pelabuhan penyeberangan sejauh kurang lebih 2 kilometer dari puskesmas pembantu.

Setibanya Ivan di kapal cepat, Mama Nice sudah ditemani ditemani oleh beberapa ibu kader posyandu. Dilihatnya, Mama Nice sudah lemas.

"Mama Nice sudah dalam kondisi kontraksi dan lemas," ujarnya.

Dia menjadi satu-satunya mahasiswa KKN-PPM UGM yang ikut mengantar Mama Nice melahirkan ke pulau utama. Tiga puluh menit perjalanan dan posisi kapal di tengah lautan lepas, Mama Nice mulai mengalami kontraksi yang hebat, pembukaan pun semakin besar dan harus segera dibantu bersalin.

Mau tidak mau, Ivan harus mempersiapkan dirinya untuk membantu Mama Nice. Dilihatnya peralatan seadanya yang ia bawa dari Pustu, Ivan berusaha percaya diri dan bertekad membantu Mama Nice. Ivan mengambil alih situasi dan memutuskan untuk berhenti di laut lepas dan memulai persalinan di atas speedboat.

"Bersyukur, persalinan dapat berjalan dengan lancar, kira-kira pukul dua siang lahir bayi laki-laki dengan sehat dan ibunya pun sehat," ujarnya.

Menurutnya, pengalamannya menolong seorang ibu melahirkan bukanlah pengalaman yang ia duga akan didapatkan selama KKN di Pulau Liki.

"Saat Speedboat kembali ke pulau dan semua tampak bahagia menyambut kelahiran anak Mama Nice," bebernya.

Kebahagiaan semakin bertambah saat Mama Nice mengumumkan nama anak laki-laki yang ia lahirkan tersebut. Ivan tersenyum dan ikut haru saat mendengar namanya dijadikan nama anak laki-laki Mama Nice.

"Ivan merupakan nama saya, Maureets nama driver speedboat, dan Teno adalah nama marganya," ujar Ivan.

Saat perjalanan kembali ke pulau, Mama Nice memutuskan untuk memberi nama bayi laki-lakinya yang baru lahir itu dengan nama Ivan Maureets Teno. Sesuai dengan nama Ivan yang telah menolong ibu dari bayi tersebut.

"Saya beri nama Ivan," kata Mama Nice.

Ia mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Ivan yang telah menolongnya.

"Saya berterima kasih dan bersyukur kepada orang-orang telah menyelamatkan jiwa saya dan anak saya," ujar Mama Nice.

Seperti diketahui, Pulau Liki merupakan salah satu pulau terluar di timur Indonesia berada di Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua, memiliki jumlah penduduk kurang lebih hanya 300 orang dengan 92 kepala keluarga yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan.




(apl/ahr)

Hide Ads