Adaptasi merupakan proses makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya agar bisa bertahan hidup. Adapun adaptasi yang umum dilakukan oleh makhluk hidup adalah morfologi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), morfologi adalah ilmu pengetahuan tentang bentuk luar dan susunan makhluk hidup. Beberapa contoh adaptasi pada makhluk hidup adalah bunglon dapat merubah warna kulitnya, ikan bernapas di air karena ada insang, atau kaktus yang dapat hidup di daerah yang kering.
Beberapa contoh adaptasi di atas menunjukkan bahwa setiap makhluk memiliki cara dan proses adaptasi yang berbeda sesuai kemampuan masing-masing. Untuk mengetahui lebih dalam simak penjelasan berikut ya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Adaptasi Morfologi
Dikutip dari buku Adaptasi Makhluk Hidup oleh Sudarti, adaptasi morfologi adalah kemampuan menyesuaikan diri berdasarkan perubahan bentuk atau alat-alat tubuh makhluk hidup.
Dalam prosesnya, makhluk hidup tersebut kerap kali mengalami perubahan dalam dirinya, seperti perubahan bentuk tubuh, fungsi organ dalam tubuh, hingga perubahan perilaku.
Hal ini terjadi bukan pada manusia saja, hewan dan tumbuhan juga bisa mengalami adaptasi lingkungan menggunakan struktur dan organ tubuhnya.
Contoh adaptasi ini mudah dilihat karena tampak dari luar, seperti jenis paruh dan kaki burung, ragam tipe mulut serangga, aneka jenis akar, batang, dan daun pada tumbuhan.
Tujuan Adaptasi Morfologi
Bukan tanpa alasan, adaptasi morfologi bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dari ancaman serangan musuh, termasuk situasi di sekitar organisme tersebut.
Sehingga, makhluk hidup bisa tetap merasa nyaman walaupun kondisi lingkungannya berubah. Selain melindungi diri, adaptasi morfologi juga bertujuan untuk memperoleh makanan, hingga berkembang biak.
Contoh Adaptasi Morfologi
Dalam Modul IPA yang diterbitkan Kemdikbud (2018) disebutkan bahwa adaptasi morfologi sangat mudah ditemui, karena sifatnya yang dapat dilihat dari luar. Berikut beberapa contoh adaptasi morfologi pada makhluk hidup.
Contoh Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan
Adaptasi morfologi pada tumbuhan terbagi menjadi 5 macam, yaitu:
1. Xerofit
Tumbuhan xerofit adalah jenis tumbuhan yang hidup di daerah kering, memiliki duri dan daunnya kecil berfungsi untuk memperkecil proses penguapan. Contohnya kaktus, pohon kurma, lili gurun, lidah buaya, buah naga, dan bunga mentega.
2. Hidrofit
Tumbuhan hidrofit adalah tumbuhan yang hidup di perairan, tumbuhan ini akan mengubah bentuk dan fungsi tubuhnya seperti pada akarnya yang memiliki ukuran pendek dan halus. Contohnya eceng gondok, teratai, kangkung, bunga lili, dan selada laut.
3. Higrofit
Tumbuhan higrofit adalah tumbuhan yang hidup di daerah yang lembab, tumbuhan ini akan menyesuaikan jumlah stomatanya. Memiliki bentuk daun yang lebar, tipis, dan jumlahnya banyak. Contohnya talas, lumut, dedalu, keladi, dan tanaman paku-pakuan.
4. Mesofit
Tumbuhan mesofit adalah tumbuhan yang dapat hidup di daerah yang tidak terlalu kering dan tidak terlalu basah. Memiliki akar bercabang dan menjalar untuk menemukan pasokan air tanah. Selain itu, juga berbatang lebar, keras, dan bercabang. Contohnya pisang, mangga, rambutan, jambu, dan pepaya.
5. Halofit
Tumbuhan halofit adalah tumbuhan yang berlangsung pada tanaman yang hidup di daerah yang berkadar garam tinggi. Biasanya tumbuhan ini hidup di wilayah pantai atau laut. Contohnya pohon bakau dan tumbuhan mangrove.
Contoh Adaptasi Morfologi pada Hewan
Seperti halnya dengan tumbuhan, hewan juga beradaptasi melalui bentuk tubuh sesuai dengan kebutuhannya. Berikut contoh adaptasi morfologi pada hewan, yaitu:
- Bebek: memiliki bentuk kaki yang lebar, memudahkannya berjalan dan berenang.
- Kupu-kupu: bentuk mulut kupu-kupu berupa alat penghisap, digunakan untuk menghisap sari madu (nektar) pada bunga.
- Beruang kutub: menggunakan cakar depan dan kaki belakang untuk berenang.
- Burung elang: paruh yang dimilikinya melengkung digunakan untuk merobek daging.
- Nyamuk: mulut nyamuk berbentuk tabung panjang dan runcing sebagai alat untuk menghisap darah manusia atau mangsanya.
- Jangkrik: memiliki gigi-gigi kecil yang berfungsi untuk menggigit dan mengunyah makanan berupa daun.
- Rubah gurun: memiliki bentuk daun telinga besar untuk membantu panas terpancar dari tubuh.
- Beruang madu: memiliki bulu hitam kecoklatan untuk menghindari panas berlebihan di cuaca tropis.
- Penguin: burung yang tidak bisa terbang karena lengannya lebih sering digunakan untuk berenang di air.
- Unta: punuk yang dimilikinya berfungsi untuk menyimpan cadangan lemak, agar kuat tidak makan dalam waktu yang lama.
- Ikan: susunan tulang pada ikan membantunya menahan tekanan air yang sangat tinggi.
- Burung kolibri: memiliki paruh yang lancip, panjang dan unik untuk membantunya menghisap nektar.
- Burung pelikan: memiliki ruang besar di paruhnya yang berfungsi untuk menyimpan ikan lebih dari satu di dalam mulutnya.
- Burung pipit: paruh yang dimilikinya kecil dan pendek, dapat membantunya makan biji-bijian yang berukuran kecil.
- Ayam: kaki ayam memiliki ukuran yang panjang dan tegak, berfungsi untuk berjalan di darat dan mengais makanan di tanah.
Itulah penjelasan mengenai beberapa contoh adaptasi morfologi pada makhluk hidup. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan ya detikers!
Artikel ini ditulis oleh Azhar Hanifah, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(par/par)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM