40 Contoh Kesepakatan Kelas dan Konsekuensinya untuk SD, SMP, SMA, SMK

40 Contoh Kesepakatan Kelas dan Konsekuensinya untuk SD, SMP, SMA, SMK

Nur Umar Akashi - detikJogja
Senin, 22 Jul 2024 10:31 WIB
Teacher is standing in front of class and asking for volunteer. Pupils with hands raised are sitting in school desks and waiting for chance to show their knowledge in front of classmates. Back to school concept.
Ilustrasi kesepakatan kelas dan konsekuensinya. Foto: iStock
Jogja -

Sebelum pembelajaran reguler dimulai, biasanya, kesepakatan kelas lengkap dengan konsekuensinya akan dibuat, baik di jenjang SD sampai SMK. Di bawah ini beberapa contoh kesepakatan kelas dan konsekuensinya.

Dikutip dari buku Quantum Teaching oleh Bobbi DePorter dkk, kesepakatan kelas adalah daftar cara sederhana dan konkret untuk melancarkan jalannya pelajaran. Sementara itu, dalam buku Surat Kabar Guru Belajar Edisi Khusus oleh Komunitas Guru Belajar, kesepakatan kelas adalah persetujuan yang dibuat dan disetujui oleh seluruh anggota kelas.

Pembuatan kesepakatan kelas harus melibatkan para murid sebagai pilar utama. Alhasil, mereka merasa bertanggung jawab, dan kemudian, menjalani kesepakatan yang telah dibuat sendiri dengan sepenuh hati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, seperti apa contohnya? Berikut ini 40 contoh kesepakatan kelas dan konsekuensinya yang bisa diterapkan untuk jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, maupun SMK.

Contoh Kesepakatan Kelas

Umumnya, isi kesepakatan kelas untuk siswa SD sampai SMK sama. Kendati demikian, pemilihan poin-poin kesepakatan kelas harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing kelas. Sebab, beda kelas, beda pula kesepakatan yang mesti diterapkan.

ADVERTISEMENT

Contoh-contoh kesepakatan kelas dan konsekuensinya adalah sebagai berikut:

  1. Datang tepat waktu, kecuali bila ada situasi khusus/mendesak
  2. Membawa perlengkapan sekolah lengkap secara mandiri
  3. Menghormati guru dan teman sekelas
  4. Tidak berbicara saat guru menjelaskan
  5. Mengangkat tangan untuk minta izin dahulu jika ingin berbicara
  6. Tidak menggunakan ponsel selama pelajaran, kecuali untuk urusan studi
  7. Menyelesaikan tugas dan pekerjaan rumah (PR) yang diberikan sesuai tenggat waktu
  8. Menjaga kebersihan kelas
  9. Tidak makan di dalam kelas, kecuali untuk kondisi khusus
  10. Menggunakan bahasa yang sopan
  11. Tidak mencoret-coret meja atau dinding
  12. Berpartisipasi aktif dalam diskusi kelas
  13. Menghormati perbedaan pendapat
  14. Menjauhi tindakan bullying
  15. Tidak menyontek atau berbuat curang saat ujian
  16. Mendengarkan dan mengikuti instruksi guru
  17. Mengembalikan fasilitas kelas yang dipinjam tepat waktu
  18. Tidak membawa mainan atau semacamnya ke kelas
  19. Mengikuti aturan berpakaian sekolah
  20. Tidak tidur selama proses belajar-mengajar
  21. Mengisi absen dengan benar
  22. Menghindari perkelahian fisik
  23. Menaati aturan terkait piket kelas yang telah disepakati bersama
  24. Bersedia dan siap bila sewaktu-waktu ditunjuk guru
  25. Tidak keluar kelas tanpa izin, kecuali bila ada keperluan mendesak
  26. Menyelesaikan konflik dengan cara damai
  27. Menghormati waktu pelajaran
  28. Tidak merusak peralatan sekolah
  29. Membawa izin jika tidak masuk sekolah yang valid
  30. Saling mengingatkan satu dengan yang lain untuk memaksimalkan proses belajar
  31. Tidak menggunakan bahasa kasar atau kotor
  32. Menghargai barang milik orang lain
  33. Menggunakan waktu istirahat dengan baik
  34. Mendengarkan arahan ketua kelas
  35. Menghormati keputusan yang diambil oleh guru
  36. Menghargai bel pertanda istirahat dan pulang
  37. Melaksanakan amanah secara profesional bila ditunjuk sebagai pengurus kelas
  38. Membayar iuran kelas tepat waktu
  39. Tidak mengganggu teman saat proses belajar-mengajar
  40. Menaati seluruh poin kesepakatan kelas yang telah dibuat

Contoh Konsekuensi dari Kesepakatan Kelas

Di samping poin-poin persetujuan yang telah dibuat, sebaiknya, kesepakatan kelas juga dilengkapi dengan konsekuensi. Artinya, bila ada siswa yang melanggar, ia bisa dikenai konsekuensi sesuai dengan kesepakatan. Beberapa contohnya adalah:

  1. Mendapat peringatan lisan
  2. Melakukan tugas piket tambahan
  3. Kehilangan hak memilih tempat duduk
  4. Melakukan aktivitas sosial yang bermanfaat bagi sekolah
  5. Membuat laporan tertulis tentang kesalahan
  6. Penyitaan handphone sampai jangka waktu tertentu

Contoh Piagam Kesepakatan Kelas

Setelah memiliki poin-poin kesepakatan kelas yang disetujui, hal tersebut sebaiknya dituangkan dalam bentuk cetak. Lalu, kesepakatan kelas tersebut bisa ditempel atau diletakkan di tempat khusus agar seluruh anggota kelas bisa membaca dan mengingatnya. Contohnya adalah:

KESEPAKATAN KELAS XI Bahasa 3

Kami, wali kelas dan murid XI Bahasa 3 SMK Negeri 250 Yogyakarta telah merumuskan dan menyetujui kesepakatan kelas pada Senin, 22 Juli 2024. Rincian kesepakatan kelas dan konsekuensinya tercantum dalam poin-poin berikut ini:

1. Datang Tepat Waktu

Guru dan siswa sepakat memulai proses belajar-mengajar tepat pada waktunya. Oleh karena itu, wajib datang tepat waktu. Kecuali, bila ada urusan mendadak dengan disertai bukti yang valid.

Apabila sampai tiga kali terus terlambat tanpa alasan jelas, siswa wajib membuat pernyataan tertulis mengakui kesalahan. Selain itu, siswa juga dikenai satu hari tambahan jadwal piket yang berlaku pada minggu tersebut.

2. Berdoa Sebelum dan Sesudah Pembelajaran

Guru dan siswa bersepakat untuk berdoa sesuai dengan kepercayaan masing-masing sebelum dan sesudah pembelajaran. Berbekal doa ini, diharapkan Tuhan Yang Maha Kuasa memudahkan guru dan siswa untuk memberi atau menerima ilmu.

3. Dilarang Memakai Ponsel dan Makan saat Pembelajaran

Selama kegiatan belajar-mengajar, siswa bersepakat untuk tidak menggunakan ponsel, kecuali untuk urusan belajar-mengajar. Selain itu, makan juga dilarang, kecuali jika ada kebutuhan khusus yang mengharuskan.

Bila dilanggar, ponsel akan disita pada hari itu hingga bel tanda pulang berbunyi. Jika siswa melanggar larangan makan di kelas tanpa alasan yang dibenarkan, ia harus menghabiskan makannya di luar kelas dan tidak boleh masuk hingga guru kembali mengizinkan.

4. Aktif dalam Kegiatan Belajar

Seluruh partisipan kelas bersedia aktif dalam proses belajar sehingga hasilnya dapat maksimal.

5. Menaati Aturan Jam Sekolah

Guru dan siswa berkomitmen untuk menjalankan proses belajar-mengajar sesuai aturan waktu/jam yang sudah ditetapkan sekolah. Bila terdapat keadaan khusus, waktu belajar-mengajar akan disesuaikan berdasar aturan baru yang berlaku.

Kesepakatan kelas ini berlaku sejak tanggal pengesahan.

Tertanda,
Wali kelas dan murid XI Bahasa 3

Cara Membuat Kesepakatan Kelas

Disarikan dari laman resmi Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 1 Provinsi Jawa Tengah, langkah-langkah membuat kesepakatan kelas adalah:

1. Pemecahan Masalah

Pada tahap pertama ini, guru dan siswa sama-sama mengidentifikasi masalah yang sering terjadi di kelas. Contohnya adalah keterlambatan, ketidaktertiban dalam menyelesaikan tugas, atau kotornya ruang kelas.

2. Penyusunan Kesepakatan Kelas

Langkah berikutnya adalah menyusun kesepakatan kelas berdasar poin-poin masalah yang telah dirumuskan sebelumnya. Pada tahap ini, baik siswa maupun guru dipersilakan mengajukan ide terkait poin kesepakatan.

Setelah usulan poin-poin kesepakatan dikumpulkan, lalu disusul dengan pemilahan ide yang relevan. Terakhir, ide-ide terpilih dirumuskan dalam bentuk kesepakatan kelas yang disepakati oleh seluruh warga kelas.

3. Pembagian Tugas

Dalam tahap ini, disepakati bersama siapa yang bertanggung jawab untuk melaksanakan kesepakatan kelas. Guru, selain harus mengikuti kesepakatan, juga bertanggung jawab untuk mengawasi jalannya kesepakatan kelas. Sementara itu, siswa bertanggung jawab untuk mematuhi seluruh poin yang telah disetujui.

4. Pelaksanaan Evaluasi

Kesepakatan kelas yang telah dijalankan selama beberapa waktu perlu dievaluasi. Tujuannya adalah mengurangi atau menambah kesepakatan kelas berdasar kondisi yang terjadi saat evaluasi digelar. Dalam prosesnya, guru berperan sebagai fasilitator.

Nah, itulah 40 contoh kesepakatan kelas dan konsekuensinya yang bisa dipakai untuk jenjang SD sampai SMK. Semoga pembahasannya di atas membantu, ya!




(sto/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads