Sebelum pembelajaran reguler dimulai, biasanya, kesepakatan kelas lengkap dengan konsekuensinya akan dibuat, baik di jenjang SD sampai SMK. Di bawah ini beberapa contoh kesepakatan kelas dan konsekuensinya.
Dikutip dari buku Quantum Teaching oleh Bobbi DePorter dkk, kesepakatan kelas adalah daftar cara sederhana dan konkret untuk melancarkan jalannya pelajaran. Sementara itu, dalam buku Surat Kabar Guru Belajar Edisi Khusus oleh Komunitas Guru Belajar, kesepakatan kelas adalah persetujuan yang dibuat dan disetujui oleh seluruh anggota kelas.
Pembuatan kesepakatan kelas harus melibatkan para murid sebagai pilar utama. Alhasil, mereka merasa bertanggung jawab, dan kemudian, menjalani kesepakatan yang telah dibuat sendiri dengan sepenuh hati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, seperti apa contohnya? Berikut ini 40 contoh kesepakatan kelas dan konsekuensinya yang bisa diterapkan untuk jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, maupun SMK.
Contoh Kesepakatan Kelas
Umumnya, isi kesepakatan kelas untuk siswa SD sampai SMK sama. Kendati demikian, pemilihan poin-poin kesepakatan kelas harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing kelas. Sebab, beda kelas, beda pula kesepakatan yang mesti diterapkan.
Contoh-contoh kesepakatan kelas dan konsekuensinya adalah sebagai berikut:
- Datang tepat waktu, kecuali bila ada situasi khusus/mendesak
- Membawa perlengkapan sekolah lengkap secara mandiri
- Menghormati guru dan teman sekelas
- Tidak berbicara saat guru menjelaskan
- Mengangkat tangan untuk minta izin dahulu jika ingin berbicara
- Tidak menggunakan ponsel selama pelajaran, kecuali untuk urusan studi
- Menyelesaikan tugas dan pekerjaan rumah (PR) yang diberikan sesuai tenggat waktu
- Menjaga kebersihan kelas
- Tidak makan di dalam kelas, kecuali untuk kondisi khusus
- Menggunakan bahasa yang sopan
- Tidak mencoret-coret meja atau dinding
- Berpartisipasi aktif dalam diskusi kelas
- Menghormati perbedaan pendapat
- Menjauhi tindakan bullying
- Tidak menyontek atau berbuat curang saat ujian
- Mendengarkan dan mengikuti instruksi guru
- Mengembalikan fasilitas kelas yang dipinjam tepat waktu
- Tidak membawa mainan atau semacamnya ke kelas
- Mengikuti aturan berpakaian sekolah
- Tidak tidur selama proses belajar-mengajar
- Mengisi absen dengan benar
- Menghindari perkelahian fisik
- Menaati aturan terkait piket kelas yang telah disepakati bersama
- Bersedia dan siap bila sewaktu-waktu ditunjuk guru
- Tidak keluar kelas tanpa izin, kecuali bila ada keperluan mendesak
- Menyelesaikan konflik dengan cara damai
- Menghormati waktu pelajaran
- Tidak merusak peralatan sekolah
- Membawa izin jika tidak masuk sekolah yang valid
- Saling mengingatkan satu dengan yang lain untuk memaksimalkan proses belajar
- Tidak menggunakan bahasa kasar atau kotor
- Menghargai barang milik orang lain
- Menggunakan waktu istirahat dengan baik
- Mendengarkan arahan ketua kelas
- Menghormati keputusan yang diambil oleh guru
- Menghargai bel pertanda istirahat dan pulang
- Melaksanakan amanah secara profesional bila ditunjuk sebagai pengurus kelas
- Membayar iuran kelas tepat waktu
- Tidak mengganggu teman saat proses belajar-mengajar
- Menaati seluruh poin kesepakatan kelas yang telah dibuat
Contoh Konsekuensi dari Kesepakatan Kelas
Di samping poin-poin persetujuan yang telah dibuat, sebaiknya, kesepakatan kelas juga dilengkapi dengan konsekuensi. Artinya, bila ada siswa yang melanggar, ia bisa dikenai konsekuensi sesuai dengan kesepakatan. Beberapa contohnya adalah:
- Mendapat peringatan lisan
- Melakukan tugas piket tambahan
- Kehilangan hak memilih tempat duduk
- Melakukan aktivitas sosial yang bermanfaat bagi sekolah
- Membuat laporan tertulis tentang kesalahan
- Penyitaan handphone sampai jangka waktu tertentu
Contoh Piagam Kesepakatan Kelas
Setelah memiliki poin-poin kesepakatan kelas yang disetujui, hal tersebut sebaiknya dituangkan dalam bentuk cetak. Lalu, kesepakatan kelas tersebut bisa ditempel atau diletakkan di tempat khusus agar seluruh anggota kelas bisa membaca dan mengingatnya. Contohnya adalah:
KESEPAKATAN KELAS XI Bahasa 3
Kami, wali kelas dan murid XI Bahasa 3 SMK Negeri 250 Yogyakarta telah merumuskan dan menyetujui kesepakatan kelas pada Senin, 22 Juli 2024. Rincian kesepakatan kelas dan konsekuensinya tercantum dalam poin-poin berikut ini:
1. Datang Tepat Waktu
Guru dan siswa sepakat memulai proses belajar-mengajar tepat pada waktunya. Oleh karena itu, wajib datang tepat waktu. Kecuali, bila ada urusan mendadak dengan disertai bukti yang valid.
Apabila sampai tiga kali terus terlambat tanpa alasan jelas, siswa wajib membuat pernyataan tertulis mengakui kesalahan. Selain itu, siswa juga dikenai satu hari tambahan jadwal piket yang berlaku pada minggu tersebut.
2. Berdoa Sebelum dan Sesudah Pembelajaran
Guru dan siswa bersepakat untuk berdoa sesuai dengan kepercayaan masing-masing sebelum dan sesudah pembelajaran. Berbekal doa ini, diharapkan Tuhan Yang Maha Kuasa memudahkan guru dan siswa untuk memberi atau menerima ilmu.
3. Dilarang Memakai Ponsel dan Makan saat Pembelajaran
Selama kegiatan belajar-mengajar, siswa bersepakat untuk tidak menggunakan ponsel, kecuali untuk urusan belajar-mengajar. Selain itu, makan juga dilarang, kecuali jika ada kebutuhan khusus yang mengharuskan.
Bila dilanggar, ponsel akan disita pada hari itu hingga bel tanda pulang berbunyi. Jika siswa melanggar larangan makan di kelas tanpa alasan yang dibenarkan, ia harus menghabiskan makannya di luar kelas dan tidak boleh masuk hingga guru kembali mengizinkan.
4. Aktif dalam Kegiatan Belajar
Seluruh partisipan kelas bersedia aktif dalam proses belajar sehingga hasilnya dapat maksimal.
5. Menaati Aturan Jam Sekolah
Guru dan siswa berkomitmen untuk menjalankan proses belajar-mengajar sesuai aturan waktu/jam yang sudah ditetapkan sekolah. Bila terdapat keadaan khusus, waktu belajar-mengajar akan disesuaikan berdasar aturan baru yang berlaku.
Kesepakatan kelas ini berlaku sejak tanggal pengesahan.
Tertanda,
Wali kelas dan murid XI Bahasa 3
Cara Membuat Kesepakatan Kelas
Disarikan dari laman resmi Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 1 Provinsi Jawa Tengah, langkah-langkah membuat kesepakatan kelas adalah:
1. Pemecahan Masalah
Pada tahap pertama ini, guru dan siswa sama-sama mengidentifikasi masalah yang sering terjadi di kelas. Contohnya adalah keterlambatan, ketidaktertiban dalam menyelesaikan tugas, atau kotornya ruang kelas.
2. Penyusunan Kesepakatan Kelas
Langkah berikutnya adalah menyusun kesepakatan kelas berdasar poin-poin masalah yang telah dirumuskan sebelumnya. Pada tahap ini, baik siswa maupun guru dipersilakan mengajukan ide terkait poin kesepakatan.
Setelah usulan poin-poin kesepakatan dikumpulkan, lalu disusul dengan pemilahan ide yang relevan. Terakhir, ide-ide terpilih dirumuskan dalam bentuk kesepakatan kelas yang disepakati oleh seluruh warga kelas.
3. Pembagian Tugas
Dalam tahap ini, disepakati bersama siapa yang bertanggung jawab untuk melaksanakan kesepakatan kelas. Guru, selain harus mengikuti kesepakatan, juga bertanggung jawab untuk mengawasi jalannya kesepakatan kelas. Sementara itu, siswa bertanggung jawab untuk mematuhi seluruh poin yang telah disetujui.
4. Pelaksanaan Evaluasi
Kesepakatan kelas yang telah dijalankan selama beberapa waktu perlu dievaluasi. Tujuannya adalah mengurangi atau menambah kesepakatan kelas berdasar kondisi yang terjadi saat evaluasi digelar. Dalam prosesnya, guru berperan sebagai fasilitator.
Nah, itulah 40 contoh kesepakatan kelas dan konsekuensinya yang bisa dipakai untuk jenjang SD sampai SMK. Semoga pembahasannya di atas membantu, ya!
(sto/rih)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Reunian Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM demi Meredam Isu Ijazah Palsu