Contoh Kesepakatan Kelas SD, SMP, dan SMA/K yang Harus Dipatuhi Siswa

Contoh Kesepakatan Kelas SD, SMP, dan SMA/K yang Harus Dipatuhi Siswa

Nur Umar Akashi - detikJogja
Minggu, 14 Jul 2024 14:37 WIB
Lecture room or School empty classroom with Student taking exams, writing examination for studying lessons in high school thailand, interior of secondary education, whiteboard. educational concept
Ilustrasi ruang kelas sekolah Foto: iStock
Jogja -

Kesepakatan kelas antara siswa maupun guru mesti dibuat agar kegiatan pembelajaran berlangsung lancar. Seperti apa contohnya? Berikut ini beberapa contoh kesepakatan kelas untuk siswa jenjang SD hingga SMA/K.

Dikutip dari buku Surat Kabar Guru Belajar Edisi Khusus oleh Komunitas Guru Belajar, kesepakatan kelas adalah persetujuan atau dirumuskan oleh seluruh anggota kelas. Di antara syarat pembuatannya adalah memakai kalimat positif, sederhana dan mudah dimengerti, dan semua murid sepakat.

Dalam proses pembuatan kesepakatan kelas, para murid atau siswa semestinya ditempatkan sebagai tokoh utama. Alhasil, masing-masingnya akan merasa terlibat dan bertanggung jawab atas kesepakatan yang dibuatnya, bukan sekadar menjalankan aturan saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Umumnya, kesepakatan kelas dibuat sebelum masa pembelajaran reguler dimulai. Dengan demikian, saat tanggalan menunjukkan waktu belajar aktif, baik siswa ataupun guru telah memiliki kesepakatan bersama.

Seperti apa sih contohnya? Mari, pelajari beberapa contoh kesepakatan kelas yang bisa diterapkan untuk jenjang SD, SMP, maupun SMA/K di bawah ini.

ADVERTISEMENT

Contoh Kesepakatan Kelas Jenjang SD-SMA/K

Umumnya, poin-poin kesepakatan kelas untuk jenjang SD, SMP, maupun SMA/K adalah sama. Beberapa contohnya adalah:

  1. Siswa tidak boleh datang terlambat, kecuali bila ada hal penting.
  2. Siswa harus mengenakan seragam sekolah dengan rapi dan sesuai ketentuan.
  3. Siswa wajib mendengarkan dengan baik ketika guru memberikan penjelasan.
  4. Siswa harus menggunakan bahasa yang sopan dan tidak kasar saat berkomunikasi.
  5. Guru dan siswa harus menaati bel bunyi tanda istirahat dan pulang.
  6. Siswa tidak diperkenankan menggunakan ponsel selama jam pembelajaran, kecuali untuk urusan belajar.
  7. Siswa harus jujur dalam mengerjakan tugas dan ujian.
  8. Siswa diwajibkan membawa peralatan belajarnya secara mandiri.
  9. Siswa harus berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan belajar-mengajar.
  10. Guru dan siswa harus sama-sama menghargai perbedaan yang ada, baik dari segi fisik maupun kepercayaan.
  11. Siswa harus mengikuti seluruh tata tertib yang berlaku di sekolah.
  12. Siswa tidak makan ketika jam pelajaran, kecuali bila ada kondisi khusus.
  13. Siswa yang terpilih sebagai pengurus kelas wajib menjalankan tugasnya secara profesional.
  14. Siswa wajib mematuhi jadwal piket yang telah disepakati bersama.
  15. Siswa menerapkan tiga hal ketika bertemu, yakni senyum, sapa, dan salam.
  16. Siswa hanya boleh keluar-masuk kelas dengan izin guru.
  17. Siswa berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran.
  18. Siswa saling bahu-membahu dan mendukung rekannya selama proses pembelajaran.
  19. Siswa menghormati guru.
  20. Guru dan siswa berkomitmen menjalankan seluruh kesepakatan yang telah dibuat demi kebaikan bersama.

Contoh Piagam Tertulis Kesepakatan Kelas

Dari sekian banyak contoh kesepakatan kelas di atas, tidak harus semuanya diterapkan. Boleh saja hanya beberapa di antaranya yang dipilih. Sebaiknya, setelah kesepakatan kelas disetujui, bunyi persetujuannya dibuat dalam bentuk tertulis.

Setelah itu, kesepakatan kelas dapat ditempel atau diletakkan di tempat tertentu dalam kelas. Alhasil, baik murid maupun guru bisa mengingat dan menjalankannya sebaik mungkin. Nah, berikut ini contoh tulisannya:

KESEPAKATAN KELAS X IPS 3
Kami, wali kelas dan murid X IPS 3 SMA Negeri 300 Yogyakarta telah merumuskan dan menyetujui kesepakatan kelas pada Kamis, 12 Juli 2024. Rincian kesepakatan kelas kami tercantum dalam poin-poin berikut ini:

1. Datang Tepat Waktu
Guru dan siswa sepakat memulai proses belajar-mengajar tepat pada waktunya. Oleh karena itu, wajib datang tepat waktu. Kecuali, bila ada urusan mendadak dengan disertai bukti yang valid.

2. Berdoa Sebelum dan Sesudah Pembelajaran
Guru dan siswa bersepakat untuk berdoa sesuai dengan kepercayaan masing-masing sebelum dan sesudah pembelajaran. Dengan ini, diharapkan Tuhan Yang Maha Kuasa memudahkan guru dan siswa untuk memberi atau menerima ilmu.

3. Dilarang Memakai Ponsel dan Makan saat Pembelajaran
Selama kegiatan belajar-mengajar, guru dan siswa bersepakat untuk tidak menggunakan ponsel, kecuali untuk urusan belajar-mengajar. Selain itu, makan juga dilarang, kecuali jika ada kebutuhan khusus yang mengharuskan.

4. Aktif dalam Kegiatan Belajar
Seluruh partisipan kelas bersedia aktif dalam proses belajar sehingga hasilnya dapat maksimal.

5. Menaati Aturan Jam Sekolah
Guru dan siswa berkomitmen untuk menjalankan proses belajar-mengajar sesuai aturan waktu/jam yang sudah ditetapkan sekolah. Bila terdapat keadaan khusus, waktu belajar-mengajar akan disesuaikan berdasar aturan baru yang berlaku.

Kesepakatan kelas ini berlaku sejak tanggal pengesahan.

Tertanda,

Wali kelas dan murid X IPS 3

Cara Membuat Kesepakatan Kelas

Masih dikutip dari buku Surat Kabar Guru Belajar Edisi Khusus oleh Komunitas Guru Belajar, terdapat empat tahapan membuat kesepakatan kelas. Uraian ringkasnya adalah sebagai berikut:

1. Brainstorming

Dalam tahap pertama, semua murid saling mengemukakan ide dan pendapatnya mengenai kondisi kelas. Dari kondisi kelas tersebut, hal-hal yang perlu mendapat perhatian khusus bisa dituangkan dalam bentuk poin-poin kesepakatan.

Misalnya, dalam kelas yang berisik, perlu adanya kesepakatan bersama menjaga untuk ketenangan. Atau, kesepakatan kelas dalam bentuk pelaksanaan piket diperlukan bagi kelas-kelas yang kotor.

2. Memilah Ide

Setelah brainstorming, langkah kedua adalah memilih ide-ide yang dilontarkan masing-masing siswa. Pada tahap inilah, kesepakatan kelas terbentuk dengan poin-poin yang disepakati seluruh siswa.

3. Display

Kesepakatan kelas yang telah dibuat, harus ditulis dan dipajang di area strategis. Tujuannya adalah agar semua siswa bisa mengingat isi kesepakatan dengan mudah.

4. Evaluasi

Usai diberlakukan dalam jangka waktu tertentu, kesepakatan kelas mesti dievaluasi. Dalam tahap ini, guru bisa menjadi fasilitator jalannya diskusi dan evaluasi. Dengan adanya evaluasi ini, kesepakatan kelas yang tidak relevan bisa dihapus dan diganti.

Nah, itulah contoh kesepakatan kelas yang bisa diterapkan untuk jenjang SD, SMP, maupun SMA/K. Semoga bisa menjadi referensi bagi detikers sekalian, ya!




(par/par)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads