Selama ini, bagi sebagian orang bonggol jagung dianggap hanya sebagai limbah. Tapi di tangan para mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini, bonggol jagung bisa disulap menjadi sabun, begini prosesnya.
Adalah Adhelia Citra Sulistyawati (Pendidikan Kimia), M. Prigel Ulil Abshor (Fisika), Erda Aiska Ariela Belinda (Pendidikan Fisika), Dhina Maulani (Pendidikan Kimia) dan Nida Nur Laili Wahdah (Akuntansi) yang membuat sabun dari bonggol jagung dan lidah buaya (aloe vera). Produk mereka kemudian dinamai Jyco-S.
"Bonggol jagung dan aloe vera mengandung senyawa flavonoid dan fenol yang mampu memunculkan aktivitas antioksidan dan tabir surya," ucap Adhelia dalam keterangan tertulis yang diterima detikJogja, Jumat (12/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, bahan alami bonggol jagung dan aloe vera pada sabun dapat menjadi salah satu alternatif bahan tambahan untuk mengatasi permasalahan kulit yang diakibatkan karena paparan sinar UV.
"Permasalahan kulit yang sering dialami di Indonesia adalah kanker kulit dengan faktor utama karena paparan sinar UV yang berlebihan yang apabila tidak segera diatasi perlahan-lahan akan menyebabkan kematian. Oleh karena itu, perlu dilakukan inovasi untuk melakukan pencegahan kanker kulit melalui penggunaan tabir surya," ucapnya.
Anggota lainnya, Nida Nur Laili Wahdah, menambahkan keunikan produk sabun JYCO-S yaitu sebagai sabun mandi sekaligus tabir surya. Dengan memakai sabun ini, penggunanya tak perlu menggunakan tabir surya tambahan, dan juga ramah lingkungan.
Sabun batang berwarna hijau dengan berat 50 gram ini dibungkus dengan kain tile untuk memudahkan penggunaan dan membersihkan kulit secara optimal. Sabun ini beraroma mint dan dikemas dengan zip lock untuk menjaga kebersihan.
"Target konsumen yaitu laki-laki maupun perempuan berusia 15 sampai 50 tahun yang sadar pentingnya kesehatan kulit, konsumen yang ingin menghemat waktu menggunakan tabir surya, sekaligus konsumen yang mencari produk inovatif dan unik," kata Nida.
Bonggol jagung dan aloe vera didapatkan di daerah Kulon Progo dan Gunungkidul karena belum dimanfaatkan secara maksimal. Dia menyebut produksi limbah bonggol jagung di Indonesia mencapai sekitar 5,7 juta ton per tahun sehingga perlu dikelola menjadi produk lain yang lebih bermanfaat dibanding hanya dibakar, dan menjadi penyebab polusi udara.
Proses Pembuatan
Adapun proses pembuatan ekstrak bonggol jagung menggunakan proses ekstraksi maserasi dengan cara merendam serbuk bonggol jagung dalam etanol 96% selama tiga hari pada temperatur kamar terlindungi dari cahaya.
Endapan yang diperoleh dari proses ektraksi meserasi selanjutnya dilakukan pemisahan. Kemudian, endapan yang diperoleh dipekatkan sehingga mendapatkan ekstrak pekat bonggol jagung.
Pembuatan gel aloe vera dilakukan dengan merendam aloe vera terlebih dahulu untuk menghilangkan getah. Setelah itu, aloe vera dikupas dan diambil gelnya. Selanjutnya, gel aloe vera dihaluskan menggunakan stick blander.
Setelah aloe vera halus, aloe disaring dan dimasukkan ke dalam cetakan es untuk dibekukan. Aloe vera yang beku bisa langsung digunakan untuk pembuatan sabun.
Bahan yang Digunakan
Formulasi Jyco-S, yaitu ekstrak bonggol jagung, ekstrak aloe vera, NaOH 37%, minyak kelapa, minyak sawit, minyak zaitun, minyak dedak, gliserin, propilen glikol, asam stereat, asam sitrat, gula, essential oil, dan pewarna sabun yang sudah terukur berapa banyak bahan yang akan digunakan.
Karya ini berhasil meraih pendanaan dari Direktorat Belmawa Kemendikbudristek dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang PKMK tahun 2024.
(apl/ams)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara
Pernyataan Ridwan Kamil Usai Tes DNA Anak Lisa Mariana
Penegasan Polda DIY soal Penangkapan Pembobol Situs Judol Bukan Titipan Bandar