- Jenis-jenis Plagiarisme Plagiarisme Berdasar Aspek Plagiarisme Berdasar Kesengajaan Plagiarisme Berdasarkan Pola
- 8 Tips Jauhi Plagiarisme Saat Mengerjakan Skripsi 1. Jangan Menunda Pengerjaan Skripsi 2. Buat Komitmen untuk Diri Sendiri 3. Pilih Sumber Kredibel 4. Lakukan Pengutipan Sumber dengan Cermat 5. Manfaatkan Teknik Parafrase 6. Pakai Gaya Tulisanmu Sendiri 7. Baca Ulang Skripsi secara Menyeluruh 8. Lakukan Pengecekan dengan Alat Khusus
Salah satu bentuk tugas akhir yang harus diselesaikan mahasiswa jenjang sarjana adalah skripsi. Dalam prosesnya, plagiarisme adalah problem yang mungkin terjadi, baik secara sengaja maupun tidak. Yuk, simak tips menghindari plagiarisme berikut ini!
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring mendefinisikan plagiarisme sebagai penjiplakan yang melanggar hak cipta. Sementara itu, Oxford University mengartikannya kegiatan menyajikan karya atau gagasan dari sumber lain sebagai milik sendiri, baik dengan atau tanpa persetujuan penulis aslinya.
Lalu, apa efek negatif tindakan plagiarisme saat membuat skripsi? Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tepatnya pada pasal 25, lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya digunakan untuk memperoleh gelar dan terbukti merupakan jiplakan, gelarnya akan dicabut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, agar situasi demikian terhindar, mahasiswa harus membuat skripsi dengan jujur tanpa unsur plagiarisme. Berikut ini delapan tips untuk menghindari plagiarisme yang telah detikJogja rangkumkan.
Jenis-jenis Plagiarisme
Dihimpun dari situs Library Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, plagiarisme dapat dikategorikan menjadi tiga jenis. Ketiganya adalah plagiarisme dari segi aspek, kesengajaan, dan pola. Ini rinciannya:
Plagiarisme Berdasar Aspek
- Plagiarisme ide
- Plagiarisme kata demi kata
- Plagiarisme sumber
- Plagiat kepengarangan
Plagiarisme Berdasar Kesengajaan
- Plagiarisme sengaja
- Plagiarisme tidak sengaja
Plagiarisme Berdasarkan Pola
- Plagiarisme total
- Plagiarisme parsial
- Plagiarisme auto (self plagiarism)
8 Tips Jauhi Plagiarisme Saat Mengerjakan Skripsi
Tips dan triknya di bawah ini disadur dari laman resmi The University of California (UCLA), University of Nottingham, dan Universitas Multimedia Nusantara (UMN).
1. Jangan Menunda Pengerjaan Skripsi
Hasil riset atau skripsi yang bagus memerlukan waktu penyusunan yang tidak sebentar. Melakukan penundaan, atau istilah lazimnya 'procrastinating', akan membuat kita kehabisan waktu.
Saat menyadari waktu telah semakin menipis atau mepet, tekanan yang dirasakan menjadi semakin hebat. Kondisi ini akan menyebabkan skripsi dikerjakan asal-asalan, atau, paling parahnya, muncul ide untuk menjiplak dari sumber lain secara total.
Bagi detikers yang sedang bersiap mengerjakan skripsi, disarankan untuk menyiapkan atau merencanakan pengerjaan tugas akhir ini dari jauh-jauh hari. Dalam rentang waktu tersebut, kita dapat berkonsultasi dengan dosen pembimbing, mencari sumber pendukung secara lebih lengkap, dan mengolah data dengan lebih teliti.
2. Buat Komitmen untuk Diri Sendiri
Setelah membuat plan dan rancangan pengerjaan sedemikian rupa, buatlah komitmen untuk diri sendiri. Siapkan mental dan yakinkan dirimu bahwa kamu akan senantiasa menghindari jalan pintas yang negatif seperti plagiarisme.
Pengerjaan skripsi setiap orang memiliki jangka waktu yang berbeda-beda, tergantung tingkat kesulitannya. Ada kalanya, perasaan lelah datang menghantui. Saat-saat tersebut adalah waktu kritis karena sering kali, kita berpikir untuk memakai jalan pintas.
Ingat kembali komitmenmu, dan ambillah waktu sejenak untuk beristirahat. Saat badan telah bugar, pikiran telah jernih, dan hati sudah terkontrol, mulailah lagi mengerjakan skripsi. Jangan lakukan penundaan yang berujung terbengkalainya skripsi.
3. Pilih Sumber Kredibel
Tips ketiga untuk menghindari plagiarisme adalah memakai sumber yang kredibel dan terpercaya. Contohnya adalah jurnal, artikel ilmiah, publikasi seminar, ataupun buku.
Memakai sumber yang kurang dapat dipercaya seperti website umum, blog pribadi, ataupun status seseorang berpotensi membuat skripsimu dicap plagiasi. Sebab, saat ini, bertebaran sumber-sumber di internet yang tidak mencantumkan asal data atau ide tulisannya.
4. Lakukan Pengutipan Sumber dengan Cermat
Mengutip karya atau sumber lainnya adalah hal yang tidak dapat dihindari dalam pembuatan skripsi. Saat mengambil ide atau gagasan orang lain, pastikan kamu memberinya kutipan agar tidak terdeteksi sebagai tindakan plagiarisme.
Kutipan sendiri terdiri atas dua jenis, yakni kutipan langsung dan tidak. Pelajari teknik penulisannya masing-masing. Setelah kutipan selesai dibuat, pastikan untuk memasukkan sumber ke dalam daftar pustaka atau daftar sitasi.
5. Manfaatkan Teknik Parafrase
Dalam penyusunan skripsi, jangan pernah menjiplak kata-kata dari suatu sumber sama persis 100%. Hal ini akan membuat pendeteksi plagiasi menyatakan karyamu memiliki tingkat plagiarisme yang tinggi.
Alih-alih, lakukan parafrase terhadap ide atau argumentasi yang ingin diambil. Saat membuat parafrase, pastikan kamu telah memahami ide utama yang ingin dipindahkan. Selain itu, detail-detail minor juga perlu perhatian khusus. Sebab, terkadang, justru titik penting suatu ide terletak pada hal yang terkesan sepele.
6. Pakai Gaya Tulisanmu Sendiri
Tips satu ini sebaiknya dilakukan sejak awal kuliah. Seorang mahasiswa harus mampu mengembangkan gaya tulisan khasnya sendiri. Jika terlalu banyak menjiplak atau menggunakan gaya bahasa orang lain, dosen pembimbing atau mesin pendeteksi akan mudah mendeteksi sebagai hasil plagiarisme.
7. Baca Ulang Skripsi secara Menyeluruh
Setelah seluruh bagian skripsi terselesaikan, lakukan pengecekan ulang secara menyeluruh. Kamu harus memastikan skripsimu jelas dan rapi. Pastikan setiap kutipan jelas sumbernya. Tak lupa, detail-detail kecil seperti nomor halaman, bahasa baku, dan aturan penulisan harus dibuat sesempurna mungkin.
Selain meminimalisir kemungkinan terdeteksi plagiarisme, kamu juga dapat menilai skripsimu sendiri. Apakah sekiranya masih ada bagian yang terlewat atau hilang. Semakin banyak pengecekan ulang dilakukan, makin baik kualitas skripsimu.
8. Lakukan Pengecekan dengan Alat Khusus
Tips terakhir, cobalah untuk menguji skripsimu dengan alat pendeteksi plagiarisme. Kamu dapat menemukannya dengan mudah di internet dan sebagian besar juga gratis. Namun, jika ingin hasil yang lebih terpercaya, pakai detektor yang secara resmi bekerja sama dengan kampusmu.
Biasanya, plagiarism checker akan menunjukkan tingkat plagiasi skripsimu dalam bentuk persentase. Bagian-bagian yang terdeteksi plagiasi juga akan diberi tanda khusus. Nah, cobalah untuk merevisinya sebaik mungkin.
Nah, itulah delapan tips untuk menghindari plagiarisme saat membuat skripsi. Jangan lupa diterapkan, ya, detikers!
(par/cln)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM