Mataf Maba Unisa Jogja 2024, Dorong Generasi Muda Berilmu-Beradab

Mataf Maba Unisa Jogja 2024, Dorong Generasi Muda Berilmu-Beradab

Serly Putri Jumbadi - detikJogja
Kamis, 19 Sep 2024 13:04 WIB
Kegiatan Mataf Unisa 2024 digelar pada 17-21 September 2024.
Acara Mataf Unisa 2024. (Foto: dok. Unisa Jogja)
Jogja -

Sebanyak 2.350 mahasiswa Universitas Aisyiyah (Unisa) Jogja mengikuti Masa Taaruf (Mataf) pada 17-21 September 2024. Acara ini bertujuan memperkenalkan lingkungan kampus, fakultas, dan program studi kepada para mahasiswa baru.

Rektor Unisa, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep.Sp.Mat menyampaikan tema Mataf tahun ini yakni 'Generasi Muda Berlimu, Memajukan Peradaban Bangsa'. Tema ini diharapkan mampu menginspirasi mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas dan menghasilkan ide-ide inovatif yang bermanfaat bagi lingkungan dan sosial.

"Mataf ini akan menjadi bekal bagi mahasiswa untuk beradaptasi dengan lingkungan baru dan mengasah soft skills yang penting dalam kehidupan kampus," jelas Warsiti dalam keterangan yang diterima detikJogja, Kamis (19/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain itu, mahasiswa Unisa juga harus memiliki keunggulan moral, spiritual, serta kemampuan memimpin, di samping kompetensi intelektual akademis," sambung dia.

Di kegiatan Mataf ini juga hadir beberapa narasumber di antaranya Staf Khusus Presiden, Diaz Hendropriyono, dan Kapolda DIY yang diwakili Dirlantas Polda DIY, Kombes Alfian Nurrizal. Kemudian Sekretaris Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, Prof. H. Ahmad Muttaqin.

ADVERTISEMENT

"Perubahan iklim akan berdampak pada ketersediaan lahan dan air bersih. Pendidikan terkait perubahan iklim harus diperkuat, termasuk di sektor energi dan pengelolaan sampah," kata Diaz Hendropriyono saat memaparkan tema 'Solusi Indonesia untuk Perubahan Iklim'.

Rektor Unisa Jogja Warsiti dan Staf Khusus Presiden, Diaz Hendropriyono di acara Mataf Unisa 2024.Rektor Unisa Jogja Warsiti dan Staf Khusus Presiden, Diaz Hendropriyono di acara Mataf Unisa 2024. Foto: dok. Unisa Jogja

Wakil rektor IV Unisa Bidang Kerja Sama dan Urusan Internasional, M. Ali Imron, turut menyampaikan nilai perjuangan persyarikatan Aisyiyah Muhammadiyah sudah dalam skala peradaban.

"Jadi nilai ini memang harus diturunkan kepada generasi-generasi baru bahwa apapun kita dari manapun asal kita kita harus membangun peradaban kehidupan, peradaban dunia yang lebih baik," kata Ali Imron.

"Jadi apa pun dia harus harus memiliki nilai-nilai itu jadi tidak lagi bersifat regional, cara pikirnya itu sudah global," lanjut dia.

Dia berharap para mahasiswa baru Unisa Jogja, terutama yang dari dari luar Jogja, bisa adaptasi dengan budaya di Jogja.

Lebih lanjut, Ali Imron berpesan agar mahasiswa baru merasa bahagia menjadi bagian dari Unisa Jogja yang menawarkan lingkungan menyenangkan dan mendukung.




(ams/cln)

Hide Ads