Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman melakukan pemantauan ketersediaan stok beras di Gapoktan Sanggartani, Ngemplak. Pemantauan digelar dalam rangka mengantisipasi stok beras jelang Hari Raya Idul Fitri.
Tim gabungan yang dipimpin langsung oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo itu terdiri dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sleman bersama Bank Indonesia Perwakilan DIY dan TPID DIY.
Berdasarkan pemantauannya, Kustini mengatakan, terdapat 13 ton stok beras dan 33 ton stok gabah kering di Sanggartani. Stok tersebut dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi beras masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri, khususnya di Kapanewon Ngemplak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk stok ketersediaan beras di Sanggartani ini masih cukup untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat pada bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri," kata Kustini di Gapoktan Sanggartani, Ngemplak, Selasa (19/3/2024).
![]() |
Kustini menerangkan, ke depannya pemantauan juga akan dilakukan di kapanewon lain di Kabupaten Sleman. Harga beras akan terus dikontrol agar tidak meroket. Adapun harga beras saat ini berkisar Rp 14.000 per kilogram untuk beras medium dan Rp 15.000 per kilogram untuk beras premium.
"Saya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap melakukan pembelian bahan pangan atau sembako secukupnya," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda DIY, Yuna Pancawati menuturkan, penurunan harga beras premium dan medium di pasaran karena adanya panen raya ini juga berdampak pada harga dan stok ketersediaan beras jelang lebaran.
"Sejalan dengan apa yang dikatakan Ibu Bupati, harga saat ini telah mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya. Tentu ini adalah pengaruh dari panen raya yang tentu berdampak baik pada stok ketersediaan dan harga yang terkontrol," terang Yuna.
(rih/dil)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu