Makna Grebeg Maulud Keraton Jogja 2025 Beserta Jadwal dan Rangkaian Acara

Makna Grebeg Maulud Keraton Jogja 2025 Beserta Jadwal dan Rangkaian Acara

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Kamis, 04 Sep 2025 16:40 WIB
Grebeg Maulud Nabi di Keraton Yogyakarta, Rabu (21/11/2018).
Grebeg Maulud Keraton Jogja. Foto: dok.detikcom
Jogja -

Ribuan orang berdesakan di pusat Kota Jogja, menantikan puncak acara dengan penuh antusias. Suasana riuh rendah berubah menjadi gemuruh saat gunungan hasil bumi diarak keluar dan menjadi rebutan. Pemandangan inilah yang menjadi ciri khas dari tradisi Grebeg Maulud Keraton Jogja, sebuah ritual yang selalu dinanti setiap tahunnya.

Dikutip dari buku 70 Tradisi Unik Suku Bangsa di Indonesia tulisan Fitri Haryani Nasution, Grebeg Maulud adalah upacara adat Keraton Jogja yang digelar untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW setiap bulan Rabiul Awal. Tradisi yang diperkenalkan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I ini ditandai dengan arak-arakan gunungan, yaitu tumpukan hasil bumi seperti sayur dan buah, yang diarak dari keraton menuju Masjid Agung Kauman dan lokasi lainnya.

Lantas, kapan Grebeg Maulud 2025 akan digelar dan seperti apa rangkaian acaranya? Yuk, simak informasi lengkap mengenai jadwal, prosesi, dan makna di balik tradisi agung ini selengkapnya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Makna Grebeg Maulud Keraton Jogja

Menurut Dr H Murodi dan Erta Mahyudin MPdI dalam buku Sejarah Kebudayaan Islam untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas 9, Grebeg Maulud di Keraton Jogja merupakan tradisi penting yang digelar untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Prosesi ini dimulai dengan arak-arakan prajurit kraton yang mengelilingi kawasan keraton, kemudian dilanjutkan dengan keluarnya gunungan menuju Masjid Gedhe di Alun-alun Utara. Momen ini menjadi puncak acara yang selalu dinanti masyarakat karena sarat dengan nilai simbolis.

ADVERTISEMENT

Gunungan yang dibawa dalam Grebeg Maulud terdiri dari enam jenis, yaitu dua gunungan lanang, satu gunungan wadon, satu gunungan gepak, satu gunungan darat, dan satu gunungan pawuhan. Seluruh gunungan dihiasi hasil bumi seperti jagung, kacang panjang, dan berbagai panganan. Kehadiran hasil panen dalam gunungan melambangkan kesejahteraan dan berkah yang diharapkan bisa dinikmati bersama.

Salah satu gunungan lanang bahkan dibawa ke Pura Pakualaman dan Lapangan Sewandanan untuk diperebutkan kembali, lengkap dengan kawalan lima ekor gajah. Tradisi rebutan gunungan ini dipercaya sebagai simbol komunikasi antara raja dan rakyatnya. Dengan memberikan hasil bumi kepada kawula, raja menunjukkan kedekatan serta perhatian pada kesejahteraan rakyat.

Selain gunungan, Grebeg Maulud juga menghadirkan simbol lain yang penuh makna, seperti telur merah atau endog abang yang diyakini sebagai penolak bala, serta kinang yang jika dikunyah saat gamelan berbunyi dipercaya membawa keberkahan dan membuat awet muda. Semua ini menjadi wujud syukur, doa, dan pengharapan akan keberkahan dalam kehidupan masyarakat.

Grebeg Maulud Jogja tidak hanya menjadi perayaan budaya, tetapi juga sarana spiritual untuk memperkuat cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Melalui simbol-simbol yang dihadirkan, tradisi ini mengajarkan nilai kebersamaan, berbagi rezeki, serta hubungan harmonis antara pemimpin dan rakyat. Dengan demikian, Grebeg Maulud menjadi warisan budaya yang sarat makna sekaligus mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat Jogja.

Jadwal dan Rangkaian Acara Hajad Dalem Keraton Jogja 2025

Pada tahun 2025, Garebeg Maulud jatuh pada Jumat 5 September 2025 atau bertepatan dengan 12 Mulud 1959 dalam kalender Jawa. Berikut rangkaian acara lengkapnya yang dikutip dari akun Instagram resmi Keraton Jogja @kratonjogja.

Miyos Gangsa

Terbuka untuk umum
Jumat, 29 Agustus 2025
Pukul 19.30-00.00 WIB
Tempat: Bangsal Pancaniti (Kamandungan Lor) - Pagongan Masjid Gedhe
Diawali dengan penyebaran udhik-udhik oleh Utusan Dalem.

Gladhi Resik Prajurit

Terbuka untuk umum
Minggu, 31 Agustus 2025
Pukul 06.30 WIB-selesai
Tempat: Kamandungan Kidul - Keben - Pagelaran - Masjid Gedhe

Kajian Maulid Nabi Muhammad SAW

Terbuka untuk umum
Sabtu, 30 Agustus - Rabu, 3 September 2025
Tempat: Kagungan Dalem Masjid Gedhe
Dilaksanakan selepas Ashar dan Isya.

Numplak Wajik

Terbuka untuk umum
Selasa, 2 September 2025
Pukul 15.30 WIB-selesai
Tempat: Panti Pareden, Kompleks Magangan, Keraton Jogja

Kondur Gangsa

Terbuka untuk umum
Kamis, 4 September 2025
Pukul 19.00-00.00 WIB
Tempat: Pagongan dan Halaman Masjid Gedhe, Keraton Jogja
Diawali dengan penyebaran udhik-udhik oleh Ngarsa Dalem pukul 19.00 WIB. Ngarsa Dalem akan jengkar melalui prosesi Jejak Bonon.

Mbethak

Diselenggarakan tertutup
Kamis, 4 September 2025 pukul 19.00 WIB-selesai
Jumat, 5 September 2025 pukul 05.00 WIB-selesai
Tempat: Bangsal Sekar Kedhaton

Garebeg Mulud

Terbuka untuk umum
Jumat, 5 September 2025
Pukul 09.00 WIB-selesai
Tempat: Pagelaran Keraton Jogja - Masjid Gedhe

Pisowanan Garebeg Mulud Dal

Diselenggarakan tertutup
Jumat, 5 September 2025
Pukul 11.00 WIB-selesai
Tempat: Kagungan Dalem Bangsal Kencana

Ringgitan Bedhol Songsong

Diselenggarakan tertutup
Jumat, 5 September 2025
Pukul 19.30 WIB-selesai
Tempat: Tratag Gedhong Probayeksa
Disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Kraton Jogja.

Perlu menjadi catatan bahwa dalam rangka Grebeg Maulud Dal 1959, wisata kedhaton libur 1 hari pada Jumat, 5 September 2025. Jika berencana untuk berkunjung pada hari tersebut, sebaiknya jadwalkan ulang.

Demikian informasi lengkap mengenai makna Grebeg Maulud Keraton Jogja, beserta rangkaian dan jadwalnya pada tahun 2025. Semoga bermanfaat!




(par/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads