Antusiasnya Warga Ngalap Berkah Garebeg Besar di Masjid Gede Kauman

Antusiasnya Warga Ngalap Berkah Garebeg Besar di Masjid Gede Kauman

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Sabtu, 07 Jun 2025 12:39 WIB
Suasana pembagian gunungan Garebeg Besar di Masjid Gedhe Kauman, Jogja, Sabtu (7/6/2025).
Suasana pembagian gunungan Garebeg Besar di Masjid Gedhe Kauman, Jogja, Sabtu (7/6/2025). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Jogja -

Halaman Masjid Gede Kauman tampak dipadati warga yang mengikuti sekaligus mengalap berkah Hajad Dalem Garebeg Besar Tahun Je 1958/2025. Namun, ubarampe gunungan tidak dirayah melainkan dibagikan oleh abdi dalem kepada masyarakat yang hadir.

Pantauan detikJogja, Sabtu (7/6/2025), tampak warga orang baik tua, muda, laki-laki dan perempuan memadati halaman Masjid Gede Kauman. Selanjutnya, abdi dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat tampak memasuki halaman Masjid tersebut sembari membawa enam gunungan.

Selanjutnya, prosesi dilanjutkan dengan doa di Masjid Gede Kauman. Setelah berdoa, abdi dalem membagikan gunungan tersebut kepada masyarakat yang hadir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu warga yang mendapat ubarampe, Deli Sumanti (53), mengaku sudah dua kali ini mengikuti Garebeg Besar di Masjid Gede Kauman. Wanita asli Bengkulu ini mengaku senang bisa mendapatkan ubarampe.

"Ini tadi dapat wajik terus lemper juga, rencananya ini (ubarampe) dipajang dulu terus tanya orang tua mau diapakan. Karena ini berkah dari Keraton kan," kata Deli kepada wartawan di Masjid Gede Kauman, Kota Jogja, siang ini.

ADVERTISEMENT

Deli mengaku Garebeg Besar kali ini terasa lebih tertib. Sebab, dia tidak perlu berdesakan untuk mendapatkan ubarampe pada gunungan.

"Tahun ini menurut saya lebih enak karena tidak rebutan," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan, Asih (45) asal Bantul. Dia mengaku rutin mengikuti Garebeg Besar dengan tujuan mengalap berkah.

"Saya setiap tahun ke sini pas Garebeg Besar untuk ngalap berkah," ucap Asih.

Suasana pembagian gunungan Garebeg Besar di Masjid Gedhe Kauman, Jogja, Sabtu (7/6/2025).Suasana pembagian gunungan Garebeg Besar di Masjid Gedhe Kauman, Jogja, Sabtu (7/6/2025). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja

Asih melanjutkan tahun ini mendapat beberapa ubarampe. Menurutnya, ubarampe itu bakal disimpan.

"Ini tadi dapat ubarampe sayur, wajik dan lombok, ini nanti hanya disimpan saja," katanya.

Terpisah, Penghageng Kawedanan Hageng Kridhomardowo Keraton Jojga, KPH Notonegoro, menjelaskan tahun ini Garebeg Besar mengalami penyesuaian teknis dalam prosesi pembagian ubarampe gunungan, khususnya untuk titik Kepatihan.

Semua itu, lanjut Notonegoro, mengacu pada pranata adat lama. Di mana mekanisme distribusi gunungan kini kembali seperti masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VII guna menjaga kesakralan dan kelancaran prosesi.

Jika sebelumnya Ubarampe Gunungan dikirim langsung dari Keraton, kini Sekretaris Daerah (Sekda) DIY akan sowan ke Keraton Yogyakarta untuk menerima gunungan secara langsung. Setelah mengikuti arak-arakan menuju Masjid Gedhe, dan selesai didoakan, gunungan akan dibawa ke Kompleks Kepatihan dan dibagikan secara tertib.

"Tidak ada utusan dari dalam yang mengantar ke Kepatihan. Justru dari Kepatihan yang datang ke Keraton untuk nyadhong, atau meminta gunungan, lalu dibawa pulang dan dibagikan," ujar Notonegoro.

Prosesi ini dilakukan untuk menjunjung nilai cadhong, yaitu pembagian secara tertib dan tidak dirayah (rebutan). Filosofi nyadhong menekankan penghormatan terhadap simbol kesejahteraan dan berkah dari raja kepada rakyatnya.

Selain Kepatihan, pembagian ubarampe Gunungan tetap berlangsung di tiga titik lain yaitu Ndalem Mangkubumen, Masjid Gedhe, dan Puro Pakualaman, dengan prosedur seperti biasa. Di mana masyarakat diimbau untuk tidak berebut saat pembagian ubarampe.

"Gunungan dibagikan secara tertib, satu per satu, sebagai wujud tata krama dan penghormatan terhadap tradisi dan tatanan kosmos," ucapnya.

"Karena Garebeg bukan sekadar perayaan, tetapi manifestasi filosofi masyarakat Jogja yang menjunjung keteraturan, hormat pada pemimpin, dan syukur atas berkah," pungkas Notonegoro.




(ams/ams)

Hide Ads