Makna Kembang Tujuh Rupa dan Fungsinya dalam Tradisi Jawa

Makna Kembang Tujuh Rupa dan Fungsinya dalam Tradisi Jawa

Nur Umar Akashi - detikJogja
Kamis, 09 Jan 2025 17:08 WIB
Kembang 7 rupa
Kembang tujuh rupa. (Foto: Istimewa)
Jogja -

Dalam tradisi Jawa, kembang tujuh rupa atau tujuh macam jenis bunga adalah bahan-bahan yang sudah tidak asing lagi ditemukan dalam berbagai prosesi adat. Namun, pernahkah detikers bertanya-tanya, apa makna dan fungsi dari kembang tujuh rupa tersebut?

Sesuai namanya, ada tujuh macam jenis bunga yang digunakan dalam berbagai prosesi dan dengannya, disebut kembang tujuh rupa. Jenis bunganya bisa berbeda-beda antara satu daerah dengan lainnya. Pemilihan bunganya disesuaikan dengan kepercayaan daerah setempat.

Pada kesempatan kali ini, detikJogja akan siapkan pembahasan lengkap mengenai makna kembang tujuh rupa dan fungsinya dalam tradisi Jawa. Simak penjelasannya sampai tuntas, ya, detikers!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Makna Kembang Tujuh Rupa

Diringkas dari jurnal berjudul 'Penggambaran Kembang Tujuh Rupa dalam Seni Lukis Berbahan Dasar Natural Pigment' oleh Teten Rohandi dkk, skripsi bertajuk Persepsi Masyarakat Kelurahan Sumbergedang Kabupaten Pasuruan tentang Manfaat Ritual Mandi Kembang bagi Kehamilan oleh Mokhammad Sofyan dari Universitas Brawijaya, dan dokumen unggahan Repository UIN Banten, berikut ini macam-macam kembang tujuh rupa dan gambarnya lengkap dengan makna filosofinya:

1. Melati

ADVERTISEMENT
Bunga melati.Bunga melati. (Foto: Freepik/freepik)

Bunga melati yang punya warna putih melambangkan kesucian. Dengan warna tersebut, melati juga bisa dimaknai bahwasanya manusia dalam bertindak, harus melandasi dengan hati yang suci dan tulus.

Melati juga dikenal punya aroma harum yang alami. Oleh karena itu, bunga satu ini dianggap disukai oleh roh leluhur sehingga sering dijadikan sesajen atau digunakan dalam ritual-ritual lain yang berhubungan dengan alam ghaib.

2. Mawar Putih

Bunga mawar putih.Bunga mawar putih. (Foto: Freepik/freepik)

Punya warna putih bersih seperti melati, mawar putih adalah simbol kesucian, kedamaian, dan ketenteraman. Makna ini melekat kepada setiap manusia yang terlahir, yakni tidak memiliki dosa sama sekali alias suci dan putih bersih.

3. Mawar Merah

Three red roses and little red heartsBunga mawar merah. (Foto: Getty Images/iStockphoto/fotostorm)

Bersama dengan 'kerabatnya', mawar merah yang bermakna kelahiran juga masuk daftar kembang tujuh rupa. Selain bermakna kelahiran, mawar merah juga berarti dunia dan ibu. Bunga ini pun punya arti pengingat bahwasanya kehidupan di dunia hanyalah sementara saja.

Nama mawar berasal dari kata 'awar-awar' atau 'tawar'. Maksudnya, hati manusia harus tawar atau tulus seperti bunga mawar yang menjalani sesuatu tanpa pamrih.

4. Sedap Malam

tanaman hias bunga sedap malamBunga sedap malam. (Foto: Getty Images/iStockphoto/danishkhan)

Sama seperti melati, bunga sedap malam juga punya aroma harum sehingga disukai masyarakat. Apalagi, bunga berwarna putih ini memiliki bentuk indah memukau. Bau harum dari bunga sedap malam menjadikannya sering dimanfaatkan untuk membuat parfum.

Bunga sedap malam mengeluarkan bau harum semerbak khas, khususnya pada malam hari. Mirip dengan melati, sedap malam kerap dikaitkan dengan hal ghaib. Dengan alasan inilah, bunga sedap malam masuk menjadi salah satu bunga dalam kembang tujuh rupa.

5. Kantil/Cempaka Putih

White Champaka Flowers and Green Leaves With Sunlight.Bunga cempaka. (Foto: Getty Images/iStockphoto/3283197d_273)

Berikutnya adalah bunga cempaka putih atau kantil. Sesuai dengan panggilannya dalam bahasa Jawa, tresno tansah kumanthil-kanthil, kantil bermakna kasih sayang dan ikatan. Bila digunakan dalam pernikahan, bunga kantil diharap bisa membawakan rasa saling menyayangi dan memberi rasa nyaman sehingga rumah tangga awet.

6. Kenanga

Bunga kenanga.Bunga kenanga. (Foto: iStock/Koi293)

Bernama Latin Cananga adorata, bunga satu ini punya banyak nama lokal di Indonesia. Sebut saja kenanga (Jawa Tengah), selanga (Aceh), lalingiran (Sulawesi Utara), kupa apale (Sumatera Barat), dan ingona (Minangkabau).

Kenanga dimaknai sebagai rasa hormat terhadap leluhur atau warisannya. Bila dikaitkan dengan prosesi pernikahan, tujuan penggunaan kenanga adalah agar kedua pengantin baru bisa menjaga kehormatan keluarga besar maupun keluarga kecil mereka sendiri.

7. Melati Gambir

Bunga melati.Bunga melati gambir. (Foto: iStock/Photographer)

Bunga terakhir yang masuk dalam daftar kembang tujuh rupa adalah melati gambir. Bunga yang punya kelopak kecil memanjang ini mengandung arti kesederhanaan dan rendah hati. Sayang, karena sulitnya menemukan bunga melati gambir, ia sering digantikan jenis bunga lain.

Sebagai catatan, jenis bunga dalam kembang tujuh rupa masing-masing daerah bisa saja berbeda. Misalnya, untuk mandi kembang di Pasuruan, Jawa Timur, kembang tujuh rupanya adalah mawar, melati, sedap malam, gading kuning, pacar air, gading putih, dan kenanga.

Fungsi Kembang Tujuh Rupa dalam Tradisi Jawa

Telah disinggung sekilas di atas bahwasanya kembang tujuh rupa digunakan dalam berbagai macam prosesi Jawa. Contoh pertama, sebagaimana penjelasan dalam Jurnal Teknobuga bertajuk 'Adat Budaya Siraman Pengantin Jawa Syarat Makna dan Filosofi' oleh Endang Setyaningsih dan Atiek Zahrulianingdyah, kembang tujuh rupa digunakan saat acara siraman.

Siraman dilakukan pada pagi hari, yakni pukul 11.00. Tujuan prosesi ini adalah agar calon pengantin bersih serta suci lahir dan batin. Di antara hal-hal yang dibutuhkan dalam siraman adalah tumpeng lengkap, tumpeng robyong, jajanan pasar, serta jambangan berisi air dan kembang tujuh warna.

Contoh selanjutnya, di Pasuruan, ada ritual mandi kembang bagi ibu hamil yang disebut tingkeban. Saat ritual siraman upacara tingkeban, kembang tujuh rupa yang beraroma wangi digunakan. Tujuannya adalah agar sang bayi kelak disenangi orang-orang di sekitarnya.

Tak hanya dua acara itu saja, kembang tujuh rupa juga kerap digunakan dalam upacara-upacara lain, seperti sesaji dan memandikan benda pusaka. Dalam upacara memandikan benda pusaka alias jamasan, biasanya, kembang tujuh rupa dimasukkan dalam air yang akan dipakai.

Nah, itulah pembahasan komplet mengenai makna kembang tujuh rupa dan gambarnya beserta fungsinya dalam tradisi Jawa. Semoga bisa memperkaya wawasan detikers tentang budaya-budaya di Indonesia, terkhusus Jawa, ya!




(sto/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads