Satpol PP Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki seragam baru yang hanya dipakai pada saat-saat tertentu. Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad menjelaskan, seragam baru ini sudah mulai dikenakan sejak awal 2023.
"Sudah semenjak awal 2023 itu," jelas Noviar saat dihubungi detikJogja, Kamis (26/9/2024).
Seragam ini, lanjut Noviar, dikenakan pada saat-saat tertentu. Di antaranya setiap Kamis Pahing dalam penanggalan Jawa, yang berdasarkan Pergub Provinsi DIY Nomor 87 Tahun 2014 mengatur ketentuan tentang penggunaan pakaian tradisional Jawa bagi pegawai pada hari tertentu. Pasalnya, seragam baru ini juga menonjolkan unsur kebudayaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat upacara-upacara adat ini memiliki kemiripan dengan seragam prajurit Keraton Yogyakarta," paparnya.
Penampakan seragam ini, bagi personel Satpol PP laki-laki, yaitu mengenakan seragam berwarna coklat krem dengan atasan seperti model beskap. Pada bagian kepala, seragam baru personel Satpol PP ini dilengkapi topi perpaduan blangkon pada bagian belakangnya.
Di bagian pinggang, personel Satpol PP juga mengenakan sabuk stagen berwarna merah beserta timang dengan logo Satpol PP berwarna emas, dikombinasikan kain batik bermotif kambil. Juga ada keris yang disematkan di bagian belakang, meski untuk alas kaki tetap menggunakan sepatu PDL Satpol PP yang berwarna cokelat.
Sedangkan untuk personel Satpol PP perempuan sekilas serupa dengan personel pria, namun bagian kepala menggunakan sanggul lalu di atasnya disematkan baret. Bagi personel Satpol PP perempuan yang berhijab langsung menggunakan baret.
Noviar menerangkan, seragam baru Satpol PP DIY ini didesain sedemikian rupa oleh pihak Keraton yang tak lepas dari keterikatan faktor sejarah dengan DIY. Sebab menurutnya Satpol PP adalah lembaga yang diinisiasi oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
"Kita kembalikan marwahnya bahwa Pol PP ini lembaga yang diinisiasi Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Jadi kita mencoba memberikan ciri khas Pol PP dalam hal berpakaian," ujarnya.
"Modelnya pun mirip-mirip prajurit keraton," jelas Noviar menambahkan.
(apu/dil)
Komentar Terbanyak
Kanal YouTube Masjid Jogokariyan Diblokir Usai Bahas Konflik Palestina
Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran
BPN soal Kemungkinan Tanah Mbah Tupon Kembali: Tunggu Putusan Pengadilan