Dalam bahasa Jawa, terdapat pelbagai macam tembung yang menarik untuk dipelajari. Mulai dari tembung entar, saroja, hingga camboran. Pada artikel kali ini, secara khusus akan membahas tembung camboran.
Dirujuk dari Jurnal Semantiks berjudul 'Analisis Perbandingan Tembung Camboran dan Frasa dalam Bahasa Jawa' oleh Tasya Ayu Oktayana dan Sumarlan, dalam bahasa Indonesia, tembung camboran dikenal dengan istilah kata majemuk. Tembung ini tersusun dari dua kata berbeda yang membentuk makna baru.
Lebih lanjut, terdapat dua ciri tembung camboran. Pertama, salah satu atau semua unsurnya merupakan pokok kata. Kedua, unsur-unsurnya tidak mungkin dipisahkan, disela kata lain, atau diubah strukturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ingin belajar lebih lanjut mengenai tembung camboran? Baca penjelasan lengkapnya yang telah detikJogja siapkan di bawah ini. Simak sampai tuntas, ya!
Jenis Tembung Camboran
Menurut penjelasan dalam buku Baboning Pepak Basa Jawa karangan Budi Anwari, tembung camboran bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tembung camboran utuh dan tugel atau wancah. Berikut penjelasannya:
1. Tembung Camboran Utuh
Sesuai namanya, tembung camboran ini tersusun atas dua kata utuh yang digabung secara runtut. Di antara contohnya yang kerap dijumpai sehari-hari adalah pager kayu, anjani putra, bima putra, buku gambar, meja tulis, dan lemari kaca.
2. Tembung Camboran Tugel/Wancah
Tembung camboran tugel atau juga biasa disebut wancah, adalah gabungan dari dua kata yang hanya dipakai sebagiannya saja. Akibat penggabungan keduanya, terbentuk satu kata baru. Contohnya adalah bangcuk (berasal dari abang + pucuk) dan bangjo (dari abang + ijo).
Contoh Tembung Camboran
Disadur dari buku Baboning Pepak Basa Jawa karangan Budi Anwari, buku Piwulang Basa Jawi oleh Heru Subrata, buku Pepak lan Wasis Basa Jawa tulisan Febyardini Dian P R, berikut ini beberapa contoh tembung camboran sesuai jenisnya:
Camboran Wutuh
- Buku gambar
- Meja tulis
- Lemari kaca
- Pager kayu
- Anjani putra
- Bima putra
- Kacamata
- Mahasiswa
- Gantung siwur
- Buntut urang
- Semar mendem
- Wedhus kacang
- Ajur ajer
- Bibit kawit
- Cekak aos
- Edi peni
- Gagah prakosa
- Jalma manunggal
- Jaran kepang
- Abot entheng
- Lanang wadon
- Bapa biyung
- Gedhe cilik
- Yayah wibi
- Nom tuwa
- Endhek dhuwur
- Abang mbranang
- Bakul kacang
- Pager wesi
- Pamong desa
- Omah dara
- Dadar gulung
- Dupa ratus
- Jaya baya
- Dewa-dewi
- Putra-putri
- Bathara-bathari
- Widadara-widadari
- Dwiwarna
- Pancawala
Camboran Tugel/Wancah
- Bangcuk (abang + pucuk)
- Bangjo (abang + ijo)
- Barbeh (bubar + kabeh)
- Barji (bubar + siji)
- Bulik (ibu + cilik)
- Cowek (konco + dhewek)
- Dewa (gedhe + dawa)
- Dhegus (gedhe + bagus)
- Dhekmu (endhek + lemu)
- Dhekwur (endhek + dhuwur)
- Dhelik (gedhe + cilik)
- Dhemes (gedhe + lemes)
- Dubang (idu + abang)
- Gowek (tonggo + dhewek)
- Jiro (siji + loro)
- Jitus (siji + satus)
- Kakkong (tungkak + bokong)
- Kongel (bokong + cengel)
- Kosik (mengko + dhisik)
- Kotcuk (bongkot + pucuk)
- Kwelem (kweni + pelem)
- Lica (lali + kanca)
- Linak (lali + anak)
- Lingga (lali + tangga)
- Lunglit (balung + kulit)
- Mahrep (mlumah + mengkurep)
- Pakdhe (bapak + gedhe)
- Paklik (bapak + cilik)
- Pakpuh (bapak + sepuh)
- Pangpal (epang + sempal)
- Perko (emper + toko)
- Rengning (ireng + kuning)
- Saerah (sae + murah)
- Tahteng (mentah + mateng)
- Tekting (entek + nglinting)
- Tingwe (nglinting + dhewe)
- Thukmis (bathuk + klimis)
- Tutik (metu + titik)
- Wandhak (dawa + cendhak)
- Wulu (sewu + telu)
Nah, itulah pengertian tembung camboran wutuh dan tugel beserta contoh-contohnya. Semoga penjelasannya membantu, ya!
(par/par)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Penegasan Polda DIY soal Penangkapan Pembobol Situs Judol Bukan Titipan Bandar