Dalam peringatan Hari Pramuka Nasional 14 Agustus, salah satu lagu nasional yang kerap dinyanyikan adalah Syukur karya Husein Mutahar. Berikut ini lirik lagu Syukur lengkap beserta makna dan profil penciptanya.
Alunan melodinya yang terkesan lembut dan lambat, menyimpan makna dalam untuk masyarakat Indonesia. Sudah sepatutnya, generasi penerus Indonesia memahami maknanya, terkhusus para pandu Pramuka yang disebut dalam liriknya.
Untuk memperingati Hari Pramuka 2024, detikers dapat mempelajari lagu Syukur Husein Mutahar serta maknanya terlebih dahulu. Yuk, simak uraian lengkapnya yang telah detikJogja siapkan di bawah ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lirik Lagu Syukur
Dikutip dari buku Menjadi Pramuka Penggalang oleh Harmasto, lirik lagu Syukur gubahan Husein Mutahar adalah sebagai berikut:
Dari yakin 'ku teguh
Hati ikhlas 'ku penuh
Akan karunia-Mu
Tanah air pusaka
Indonesia merdeka
Syukur aku sembahkan
Ke hadirat-Mu Tuhan
Dari yakin 'ku teguh
Cinta ikhlas 'ku penuh
Akan jasa usaha
Pahlawanku yang baka
Indonesia merdeka
Syukur aku hunjukkan
Ke bawah duli tuan
Dari yakin 'ku teguh
Bakti ikhlas 'ku penuh
Akan azas rukunmu
Pandu bangsa yang nyata
Indonesia merdeka
Syukur aku hunjukkan
Ke hadapanmu tuan
Syukur aku sembahkan
Ke hadirat-Mu Tuhan
Makna Lagu Syukur
Menurut penjelasan dalam skripsi bertajuk Analisis Lagu Syukur Karya H. Mutahar (Kajian pada Analisis Bentuk dan Makna Lagu) oleh Nanda Syahputra dari Universitas Negeri Medan, lagu ini mengangkat tema perjuangan.
Lebih lanjut, lagu-lagu perjuangan sebelum kemerdekaan banyak memiliki penekanan pada aspek sosial dan politik. Di samping itu, makna identitas dan kesatuan bangsa, refleksi fase berat masa lalu, dan kisah korban perang juga banyak diangkat.
Untuk lagu Syukur gubahan Husein Mutahar, penekanannya lebih terlihat pada rasa bersyukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Singkat kata, lagu ini memberikan makna yang tegas bahwasanya kemerdekaan Indonesia adalah karunia Tuhan yang semestinya disyukuri.
Profil Husein Mutahar
Dirangkum dari laman resmi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, nama asli Husein Mutahar adalah Habib Muhammad bin Husein al-Mutahar. Ia lahir pada 5 Agustus 1916 di Semarang, Jawa Tengah.
Sosoknya mulai menempuh pendidikan di Europeesche Lagere School (ELS). Kemudian, ia lanjut bersekolah di Algemene Middlebare Yogyakarta. Pada 1946-1947, Husein juga tercatat pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.
Dirangkum dari buku Kumpulan Lagu Nasional oleh Tim Puspa Swara, pada 1945, Mutahar bekerja sebagai Sekretaris Panglima Angkatan Laut RI di Jogja. Kemudian, ia bekerja sebagai pegawai tinggi Sekretariat Negara pada 1947.
Jabatan terakhirnya adalah sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri (1974) usai dipercaya bertugas sebagai Duta Besar Republik Indonesia di Vatikan selama rentang 1969-1973. Karier politiknya yang cemerlang tidak menghalangi Husein untuk berperan dalam bidang lainnya.
Husein Mutahar juga dikenal sebagai seorang tokoh kepanduan Indonesia pada era 1945-1961. Ia juga merupakan pelopor Paskibraka (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka) yang termasyhur. Tak hanya itu, sejumlah lagu telah digubah pria kelahiran Semarang ini.
Dikutip dari buku Kumpulan Lagu Wajib Nasional, Tradisional & Anak Populer oleh Hani Widiatmoko dan Dicky Maulana, di antara lagu gubahan Husein Mutahar adalah Hymne Syukur, Mars Hari Merdeka, Dirgahayu Indonesiaku, Gembira, Mari Tepuk, dan Hymne Pramuka.
Demikian lirik lagu Syukur beserta makna dan profil penciptanya. Semoga bermanfaat.
(par/aku)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM