Bahasa dan sastra Jawa memiliki ragam yang unik dan bermakna filosofis dalam setiap kata. Salah satunya adalah penyebutan angka 11, 21, 25, 50, dan 60 dalam usia kehidupan manusia.
Angka 11, 21, 25, 50, dan 60 dibaca sewelas, selikur, selawe, seket, dan sewidak dalam kebudayaan masyarakat Jawa. Penyebutan ini didasari oleh makna filosofis dari setiap fase dalam alur kehidupan manusia.
Masyarakat Jawa berkeyakinan bahwa setiap jenjang usia merupakan babak yang penting dengan dilambangkan pada penyebutan angka. Mengutip jurnal Etnomatematika dalam Budaya Masyarakat Yogyakarta, berikut filosofi penyebutan angka 11, 21, 25, 50, dan 60.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Filosofi Penyebutan Angka dalam Bahasa Jawa
11 Sewelas (Duwe Rasa Welas)
Pada usia 11 sampai 19 tahun, dalam memasuki masa remaja akan memiliki rasa welas asih atau kasih sayang. Rasa welas asih ini umumnya muncul terhadap lawan jenis.
21 Selikur (Seneng Lingguh Kursi)
Usia ini merupakan awal pendewasaan manusia dalam memasuki dunia kerja. Makna dari 'suka duduk di kursi' memiliki penggambaran fase pekerjaan manusia memasuki usia 21 tahun.
25 Selawe (Senenge Lanang lan Wedok)
Fase kasmaran manusia mulai beranjak ke jenjang serius ketika berusia 25 tahun. Pada tahap ini, lelaki ataupun perempuan memiliki usia ideal untuk melangsungkan pernikahan atau berumah tangga.
50 Seket (Seneng Kethunan)
Kata kethu memiliki arti peci atau penutup kepala yang digunakan ketika melaksanakan ibadah. Di usia ini manusia memasuki fase mendekatkan diri kepada Tuhan dengan memperbanyak ibadah.
60 Sewidak (Sejatine Wis Wayahe Tindak)
Artinya adalah 'sudah waktunya pergi'. Pada usia 60 tahun ke atas, fisik manusia sudah mengalami penurunan dan keterbatasan. Manusia hanya menunggu waktu untuk dipanggil Sang Pencipta.
Itulah filosofi dari penyebutan angka jawa sewelas, selikur, selawe, seket, dan sewidak. Semoga bermanfaat ya, Dab!
Artikel ini ditulis oleh Alyanisa Maulidina peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(par/cln)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM