50 Contoh Tembung Kosok Balen Bahasa Jawa Lengkap dengan Artinya!

Ilustrasi menulis — Ilustrasi 50 Contoh Tembung Kosok Balen Bahasa Jawa Lengkap dengan Artinya! (Foto: detikcom/Thinkstock)

Daftar Isi

50 Contoh Tembung Kosong Balen dan Artinya

Jogja -

Apakah detikers pernah mendengar istilah tembung kosok balen? Singkatnya, tembung kosok balen adalah antonim versi bahasa Jawa. Berikut ini beberapa contoh tembung kosok balen lengkap dengan artinya.

Mengutip dari buku Baboning Pepak Basa Jawa (2020) karya Budi Anwari, tembung kosok balen adalah 'tembung sing tegese lelawanan'. Artinya adalah kata yang artinya berlawanan.

Berdasar informasi dari laman resmi Pemerintah Kota Surakarta, tembung kosok balen dapat digunakan dalam dua kondisi. Pertama, untuk menjelaskan atau menggambarkan suatu objek atau barang. Kedua, dalam praktiknya, tembung kosok balen sering digunakan untuk menyindir seseorang. Misalnya orang yang benar-benar pelit justru disebut sangat dermawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, apa saja contoh tembung kosok balen dalam bahasa Jawa? Yuk, simak contohnya berikut ini, lengkap dengan artinya. Contoh di bawah ini dikutip dari buku yang telah disebutkan sebelumnya.

50 Contoh Tembung Kosong Balen dan Artinya

1. Adhem (dingin) >< Panas (panas)
2. Ageng (besar) >< Alit (kecil)
3. Ala (jelek) >< Becik (bagus)
4. Atos (keras) >< Empuk (lunak)
5. Bener (benar) >< Luput (salah)
6. Bening (jernih) >< Buthek (buram)
7. Biyen (dulu) >< Saiki (sekarang)
8. Banter (kencang) >< Alon (pelan)
9. Bathi (untung) >< Rugi (rugi)
10. Cedhak (dekat) >< Adoh (jauh)
11. Cendhak (pendek) >< Dawa (panjang)
12. Cupet (sempit) >< Jembar (luas)
13. Dhuwur (tinggi) >< Endhek (pendek)
14. Esuk (pagi) >< Sore (sore)
15. Edan (gila) >< Waras (waras)
16. Eling (ingat) >< Lali (lupa)

17. Gelem (mau) >< Emoh (tidak mau)
18. Goroh (dusta/bohong) >< Jujur (jujur)
19. Jero (dalam) >< Cethek (dangkal)
20. Gedhe (besar) >< Cilik (kecil)
21. Kaku (kaku) >< Lemes (luwes)
22. Lumrah (wajar) >< Aneh (ganjil/aneh)
23. Kasar (kasar) >< Alus (halus)
24. Kerep (sering) >< Arang (jarang)
25. Kiwa (kiri) >< Tengen (kanan)
26. Kurang (kurang) >< Luwih (lebih)
27. Lanang (lelaki) >< Wadon (perempuan)
28. Lantip (cerdas) >< Bodho (bodoh)
29. Larang (mahal) >< Murah (murah)
30. Lemu (gendut) >< Kuru (kurus)
31. Mandheg (berhenti) >< Mlaku (bergerak/berjalan)
32. Mardika (merdeka) >< Dijajah (dijajah)
33. Mentah (mentah) >< Mateng (matang)
34. Mulih (pulang) >< Budhal (berangkat)
35. Musuh (musuh) >< Bala (teman/sekutu)
36. Nangis (menangis) >< Ngguyu (tertawa)
37. Nugel (mematahkan) >< Nyambung (menyambungkan)
38. Padhang (terang) >< Peteng (gelap)
39. Pinggir (pinggir) >< Tengah (tengah)
40. Padu (bertengkar) >< Rukun (rukun)
41. Resik (bersih) >< Kemproh (kotor)
42. Rame (ramai) >< Sepi (sepi)
43. Rampung (selesai) >< Wiwit (mulai)
44. Sedhih (sedih) >< Seneng (senang)
45. Sregep (rajin) >< Kesed (malas)
46. Suda (berkurang) >< Tambah (bertambah)
47. Tipis (tipis) >< Kandel (tebal)
48. Tresna (suka/cinta) >< Siya (benci)
49. Urip (hidup) >< Mati (mati)
50. Wedi (takut) >< Wani (berani)