Seni pertunjukan wayang adalah salah satu keanekaragaman budaya Indonesia. Ada banyak jenis wayang yang populer mulai dari wayang purwa hingga wayang golek.
Dikutip dari Buku Gemar Wayang karya Suwaji Bastomi (1995) wayang merupakan gambaran fantasi mengenai bayangan manusia, atau yang biasa disebut dalam bahasa jawa ayang-ayang. Kemudian, wayang diartikan sebagai bayang-bayang boneka yang dimainkan di atas layar putih.
Pertunjukan wayang diartikan orang dulu sebagai kehadiran roh nenek moyang yang dapat memberi pertolongan dan perlindungan kepada setiap kehidupan. Maka, wayang diartikan sebagai bayangan dari roh nenek moyang yang divisualisasikan dengan boneka yang diproyeksi di layar putih.
10 Jenis Wayang
Dikutip dari Buku Wayang Kulit Purwa Gaya Yogyakarta karya Sunarto (1989), berikut jenis - jenis wayang:
1. Wayang Purwa
Wayang purwa biasanya diambil dari cerita Ramayana dan Mahabarata dan berbahan kulit. Wayang ini memiliki bentuk yang berbeda dengan tubuh manusia pada umumnya, namun proporsi dari wayang ini seimbang karena diukir dengan sistem tertentu.
Dalam wayang purwa masih terdapat beberapa jenis wayang di dalamnya yang dibedakan menjadi empat macam berdasarkan ukurannya.
2.Wayang Pedalangan
Wayang pedalangan merupakan wayang yang paling umum digunakan oleh masyarakat. Contoh wayang pedalangan yaitu wayang Bima dengan tinggi 70,7 cm dan lebar 30,2 cm.
3.Wayang Kaper
Wayang kaper merupakan wayang kulit dengan ukuran terkecil. Wayang ini biasanya digunakan untuk anak - anak yang memiliki bakat dalam bidang pewayangan atau pedalangan.
4.Wayang Kidang Kencanan
Wayang kidang kencana merupakan jenis ukuran wayang kulit yang lebih besar dari jenis wayang kaper. Tujuan dibuat wayang ini agar pada saat pertunjukan tidak terlalu berat.
5.Wayang Ageng
Wayang ageng merupakan jenis wayang kulit dengan ukuran paling besar. Wayang ini ditujukan untuk keperluan pagelaran wayang yang tidak memenuhi syarat-syarat kepraktisan karena wayang ini tidak sesuai dengan kekuatan dalang untuk memainkannya selama semalaman suntuk.
6.Wayang Madya
Wayang madya merupakan wayang ciptaan Mangkunegara IV Surakarta. Wayang ini diambil dari cerita Yudayono sampai Jayalengkara. Biasanya wayang ini tidak memakai sinar yang biasanya melambangkan kedudukan tiap raja yang berasal dari perhiasan yang dipakai di punggung.
7.Wayang Klitik
Wayang klitik memiliki wujud pipih dan terbuat dari kayu, namun lengan dan tangannya terbuat dari kulit sapi atau kerbau. Wayang ini biasanya dipakai untuk menceritakan tanah Jawa, khususnya kerajaan Majapahit dan Pajajaran.
8.Wayang Beber
Wayang beber merupakan wayang yang dilukis pada kain putih. Wayang ini biasanya terdiri dari empat buah yang berisikan 16 adegan. Saat akan mempertunjukkan wayang beber, biasanya dhalang merentangkan gambar wayang ini.
9. Wayang Gedog
Wayang gedog diciptakan oleh Sunan Giri yang digunakan dalam cerita Panji. Wayang ini berbentuk mirip dengan wayang purwa, namun tidak menggunakan gelung 'supit urang' pada tokoh raja. Pada wayang jenis ini semua kepala menggunakan kain yang disebut dengan 'udheng gilig'.
10.Wayang Golek
Wayang golek terbuat dari kayu yang bentuknya bulat seperti boneka dan biasanya berpakaian jubah, tanpa berkain panjang, memakai serban, sepatu, dan perlengkapan lainnya. Wayang ini menceritakan cerita Arab yang bersumber dari serat Menak.
Nah, itulah penjelasan mengenai jenis-jenis wayang. Semoga bermanfaat!
Artikel ini ditulis oleh Elisabeth Meisya peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
Simak Video "Video Wajah Baru Museum Wayang Kota Tua: Imersif hingga Ramah Disabilitas"
(apl/ams)