Mulai hari ini, Film Budi Pekerti karya Wregas Bhanuteja tayang secara serentak di seluruh bioskop di Indonesia. Meski baru rilis, film yang ditulis dan disutradarai Wregas ini berhasil meraih nominasi terbanyak dalam ajang Piala Citra 2023.
Sebelum tayang di Indonesia, film panjang kedua Wregas ini sudah diputar di beberapa festival film bergengsi di luar negeri, seperti Toronto International Film Festival (TIFF) 2023 dan SXSW Sydney 2023 Screen Festival.
Film Budi Pekerti dibintangi oleh sederet nama kondang Tanah Air, seperti Sha Ine Febriyanti, Dwi Sasono, Prilly Latuconsina, Angga Yunanda, Omara Esteghlal, Ari Lesmana, dan sederet pemain berbakat lainnya. Di balik layar, Wregas dibantu oleh Adi Ekatama, Willawati, dan Iman Usman sebagai Produser.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Film Budi Pekerti mengangkat tema cyber bullying dan terinspirasi dari kisah nyata yang viral di media sosial. Wregas mengaku ingin mengeksplor pengaruh media sosial yang dapat memengaruhi persepsi publik terhadap sesuatu. Hal ini diungkapkan Wregas dalam acara IN-FRAME with Ernest Prakasa.
Sinopsis Film Budi Pekerti
Berlatar di Jogja pada masa pandemi, Film Budi Pekerti menceritakan kisah seorang guru BK bernama Bu Prani (Sha Ine Febriyanti) yang terlibat perselisihan dengan seseorang saat belanja kue putu legendaris di pasar. Perselisihan tersebut ternyata direkam oleh seseorang dan kemudian diunggah di media sosial.
Video tersebut pun viral dan menuai komentar negatif dari netizen, yang menilai sikap Bu Prani tidak pantas sebagai seorang guru. Viralnya Bu Prani pun terdengar oleh sekolah tempatnya mengajar. Dampaknya, pihak sekolah pun mengancam mengeluarkan Bu Prani dari sekolah.
Efek viral tersebut mulai dirasakan keluarga Bu Prani. Mereka merasa terganggu karena identitas mereka tersebar dan selalu dicari-cari kesalahannya.
Akhirnya, kedua anak Bu Prani, yakni Tita (Prilly Latuconsina) dan Muklas (Angga Yunanda) berniat untuk membantu ibunya agar masalah ini cepat selesai. Selain itu, mereka juga berusaha memastikan agar permasalahan ini tidak diketahui Pak Didit (Dwi Sasono) demi menjaga kondisi mentalnya.
Review Film Budi Pekerti
Film Budi Pekerti tayang perdana di TIFF pada 9 September lalu. Dikutip dari 20Detik, film tersebut pun menuai pujian dari kritikus film dan para penonton TIFF.
Film Budi Pekerti merupakan sebuah studi karakter yang penuh warna dan penyelidikan yang kerap kali menakutkan tentang dampak negatif media sosial. Hal ini ditulis oleh June Kim, dikutip dari laman resmi TIFF.
"Dengan palet warna yang unik dan kuat, serta musik yang terkesan mengolok-olok, film ini mengingatkan kita bahwa kejutan dan ketidakharmonisan ada di sekitar kita," ungkap June Kim selaku Associate International Programmer Southeast Asia di TIFF.
Sementara itu, dikutip dari laman digital journal, kritikus film Sarah Gopaul menyebut Budi Pekerti adalah komentar bijaksana tentang fenomena viral dan cancel culture.
17 Nominasi Piala Citra
Film Budi Pekerti disebut akan mengulang prestasi film panjang pertama Wregas yang berjudul Penyalin Cahaya (2021).
Pasalnya, film terbaru Wregas ini telah mengantongi 17 nominasi di ajang Piala Citra 2023 atau yang terbanyak di tahun ini. Jumlah ini mengungguli film Like & Share dan The Big 4 yang memperoleh 11 nominasi.
Nominasi tersebut antara lain Film Cerita Panjang Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terbaik, Pemeran Pendukung Pria Terbaik, Pemeran Pendukung Wanita Terbaik, Penulis Skenario Terbaik, hingga penata musik terbaik serta lagu tema terbaik.
(ams/dil)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi