Profil Wregas Bhanuteja, Sutradara Film Budi Pekerti Asal Jogja

Profil Wregas Bhanuteja, Sutradara Film Budi Pekerti Asal Jogja

Muhammad Rizqi Akbar - detikJogja
Kamis, 02 Nov 2023 13:04 WIB
Sutradara Wregas Bhanuteja film Budi Pekerti
Profil Wregas Bhanuteja, Sutradara Film Budi Pekerti Asal Jogja (Wregas Bhanuteja sutradara film Budi Pekerti. Foto: 20Detik)
Jogja -

Sutradara berbakat asal Jogja, Wregas Bhanuteja, kembali menghadirkan karya terbarunya tahun ini. Film baru Wregas berjudul Budi Pekerti tayang secara serentak di seluruh bioskop di Indonesia, mulai hari ini 2 November 2023.

Film Budi Pekerti disebut akan mengulang prestasi film panjang pertama Wregas yang berjudul Penyalin Cahaya (2021). Film terbaru Wregas ini telah mengantongi 17 nominasi di Festival Film Indonesia (FFI) 2023 atau yang terbanyak di tahun ini.

Pencapaian ini bukan suatu hal yang mengejutkan. Sebab, dari awal, sosok Wregas Bhanuteja sudah menorehkan banyak prestasi membanggakan di dunia film. Ia telah mendapatkan penghargaan level internasional saat kuliah. Bagaimana perjalanan karier Wregas di dunia film? Simak ulasannya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Profil Wregas Bhanuteja

Mengutip laman resmi Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Raphael Wregas Bhanuteja adalah seorang sineas muda asal Jogja yang lahir pada 20 Oktober 1992. Pria berusia 31 tahun ini adalah lulusan dari SMA De Britto Yogyakarta.

Saat duduk di bangku SMA, Wregas pernah membuat sebuah film mengenai keresahannya terhadap suara knalpot yang ada di Jogja. Selama SMA, total ada 10 film pendek sederhana yang sudah dibuat oleh Wregas. Salah satunya berjudul "AKU", yang berhasil menjadi juara 1 di Kompetisi Film Pendek Psymotion.

ADVERTISEMENT

Setelah lulus SMA, pada 2010 ia melanjutkan pendidikannya di Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Semasa kuliah, Wregas membuat beberapa film pendek, seperti Senyawa (2012), yang diambil dari film seluloid 16 mm.

Pada 2013, Wregas mengajukan diri untuk magang bersama Riri Riza dan diterima sebagai asisten sutradara ketiga dalam film Sokola Rimba (2013). Setahun kemudian, ia lulus dari IKJ dengan tugas akhir sebuah film pendek berjudul Lemantun (2014). Film tersebut bercerita tentang lemari warisan neneknya dan berhasil meraih beberapa penghargaan, yakni dalam Festival Film Pendek XXI 2015 dan Apresiasi Film Indonesia 2015.

Pada 2015, film pendek Wregas berjudul Lembusura (2014) masuk seleksi di Berlin International Film Festival 2015. Dalam ajang tersebut, ia dinobatkan sebagai sutradara termuda di festival pada usia 22 tahun.

Pada 2016, Wregas bekerja sama dengan Studio Batu Jogja untuk menulis dan menyutradarai Prenjak (2016). Film ini berkisah tentang seorang wanita yang menjual korek api di Jogja.

Lewat film pendek ini, Wregas mendulang berbagai penghargaan. Mulai dari ajang Festival Film Cannes, Festival Film Internasional Melbourne, SGIFF Silver Screen Award, dan hingga Festival Film Indonesia. Dengan capaian tersebut, Wregas berhasil menjadi sutradara Indonesia pertama yang menerima penghargaan di Festival Film Cannes.

Pada 2019, Wregas kembali dengan film pendek berjudul Tak Ada yang Gila di Kota Ini (2019). Film ini berhasil meraih Piala Citra FFI 2019 sebagai Film Pendek Terbaik.

Dilansir detikHot, debut film panjang Wregas dimulai bersama film Penyalin Cahaya (2021). Film Penyalin Cahaya (2021) juga berhasil mendominasi Festival Film Indonesia (FFI) dengan membawa pulang 12 Piala Citra dari 17 nominasi. Di antaranya kategori Sutradara Terbaik dan Penulis Naskah Asli Terbaik untuk Wregas.

Selain itu, film Penyalin Cahaya sendiri juga menang Film Cerita Panjang Terbaik dan beberapa nominasi lainnya seperti Pemeran Utama Pria Terbaik dan Pemeran Pendukung Pria Terbaik.

Nah, itulah profil dan sederet penghargaan Wregas Bhanuteja, sutradara film Budi Pekerti asal Jogja yang menorehkan banyak prestasi.




(rih/ams)

Hide Ads