Jogja memiliki banyak pesanggrahan atau tempat penginapan sementara bagi Raja Keraton Jogja. Salah satunya adalah Pesanggrahan Ambarrukmo yang berada di Jalan Laksda Adisucipto, Sleman.
Kompleks ini masih mempertahankan bagian-bagian bangunannya, mulai dari pendopo, Bale Kambang, hingga Dalem Ageng yang sekarang diubah menjadi museum. Yuk simak penjelasan di bawah ini.
Pesanggrahan Ambarrukmo
Pesanggrahan Ambarrukmo memiliki total luas sekitar 1,5 hektare. Saat ini di bawah pengelolaan pihak Royal Ambarrukmo. Di bagian depan atau berada di antara mal dan hotel, terlihat pendopo agung yang pernah digunakan sebagai tempat akad nikah putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep beberapa waktu lalu.
"Ini bangunan utama selain Dalem Ageng, yaitu pendopo. Sekarang dipakai wedding, meeting, dinner, social function sih," ujar Public Relations Officer Royal Ambarrukmo, Aurel mendampingi detikJogja berkeliling kompleks pesanggrahan, Selasa (10/10/2023).
Menambahi, seorang abdi dalem yang ditugaskan oleh Keraton Jogja di Pesanggrahan Ambarrukmo, Mas Jajar Ahmad Bakhtiar menerangkan bahwa Sultan menerima kerabat dan tamu di pendopo agung tersebut.
"Kalau dulu buat pisowanan, nerima tamu. Nanti kan Ngarsa Ndalem miyos dari sana (Dalem Ageng) lenggah-nya di sini ngadep (menghadap) selatan terus nanti abdi kerabat duduknya di bawah bentuk huruf U," terang Bakhtiar.
Sebelumnya, pesanggrahan ini juga memiliki alun-alun yang terletak di bagian selatan pendopo hingga melewati Jalan Laksda Adisucipto.
"Kalau bangunan sendiri, depannya itu ada alun-alun. Tapi kepotong Jalan Solo itu. Waktu belum ada jalan raya masih sampai ke depan," katanya.
Selain pendopo, bagian-bagian lain yang ada di Kedaton Ambarrukmo, antara lain pringgitan, Dalem Ageng, Bale Kambang, gandhok tengen, dan juga gandhok kiwa yang digunakan sebagai tempat anak-anak Sultan.
"Ada pringgitan, ini ada Dalem Ageng, sedangkan yang ini ruang makan. Ada juga Bale Kambang, ada pemandian untuk putra-putrinya. Kalau yang sebelah kanan ada gandhok tengen atau keputren (khusus putri). Sebelah kiri yang jadi hotel itu gandhok kiwa atau kesatrian, tempat tinggal untuk anak-anak lelaki," papar Bakhtiar.
Ruang-ruang di Dalem Ageng
Khusus bagian Dalem Ageng, saat ini pemanfaatannya dialihkan untuk museum yang menyimpan beragam koleksi mengenai Keraton Jogja. Memasuki bangunan tersebut, terdapat satu set gamelan di sisi kanan dan potret Sultan Hamengku Buwono I-IV di sisi kiri.
Bangunan utama ini pun memiliki total empat ruangan dengan fungsi yang berbeda-beda. Salah satu ruangan merupakan kamar tidur Sultan Hamengku Buwono VII yang tidak pernah direnovasi sama sekali. Kamar ini biasanya dikunci dan ditutup tirai hitam sehingga tidak boleh didokumentasikan.
"Ini kamarnya HB VII. Lantainya, kursi, lemarinya masih asli. Cuma tempat tidurnya (sekarang) di Keraton. Amben-nya dulu kan tinggi," kata abdi dalem tersebut.
(rih/ahr)