Harga bahan pangan, terkhusus Sembilan Bahan Pokok (Sembako), di Kota Jogja dapat berubah sewaktu-waktu karena sejumlah faktor. Bagi masyarakat, mengetahuinya adalah hal yang penting agar bisa menentukan budgeting pangan sehari-hari.
Dikutip dari Panel Harga Bapanas pada Kamis (23/10/2025) pukul 12.09 WIB, tiga jenis cabai masih tercatat turun harga, yakni cabai merah keriting, cabai merah besar, dan cabai rawit merah. Selain cabai, tepung terigu dan minyakita juga berubah.
Cabai merah keriting turun dari Rp 46.571 menjadi Rp 42.571 per kilogram. Dengan penurunan ini, cabai merah keriting sudah merosot selama 3 hari terakhir, terhitung sejak 21 Oktober 2025. Harganya per hari ini bahkan lebih rendah ketimbang banderol pada 1 Oktober, yakni Rp 44.714.
Selalu stabil di koridor Rp 50-51 ribuan sejak 15 Oktober, cabai merah besar turun harga hari ini. Angkanya merosot masuk level Rp 48.714 per kilogram. Cabai rawit merah juga turun, menjadi Rp 25.429 dari sebelumnya Rp 26.857/kg.
Berbeda dengan cabai yang turun, minyakita naik dari Rp 15.820 menjadi Rp 16.090 per liter. Adapun tepung terigu curah, harganya turun 286 Rupiah, dari Rp 9.286 menjadi Rp 9.000 sekilo.
Daftar lengkap perubahan harga bahan pokok Jogja versi Bapanas dapat detikers simak di bawah ini.
Perubahan Harga Sembako Jogja 23 Oktober Versi Bapanas
Informasi lengkap perubahan harga sembako Jogja 23 Oktober 2025 versi Bapanas adalah:
- Beras premium: Rp 14.500/kg
- Beras medium: Rp 12.913/kg
- Beras SPHP: Rp 12.500/kg
- Kedelai biji kering (impor): Rp 9.200/kg
- Bawang merah: Naik dari Rp 32.714 menjadi Rp 33.143/kg
- Bawang putih bonggol: Rp 29.429/kg
- Cabai merah keriting: Turun dari Rp 46.571 menjadi Rp 42.571/kg
- Cabai merah besar: Turun dari Rp 50.714 menjadi Rp 48.714/kg
- Cabai rawit merah: Turun dari Rp 27.143 menjadi Rp 26.857/kg
- Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
- Daging ayam ras: Turun dari Rp 35.667 menjadi Rp 35.500/kg
- Telur ayam ras: Rp 30.000/kg
- Gula konsumsi: Rp 17.091/kg
- Minyak goreng kemasan: Rp 19.091/liter
- Minyak goreng curah: Rp 17.143/liter
- Minyakita: Naik dari Rp 15.820 menjadi Rp 16.090/liter
- Tepung terigu curah: Turun dari Rp 9.286 menjadi Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Rp 10.875/kg
- Garam konsumsi: Rp 12.000/kg
- Ikan kembung: Rp 37.833/kg
- Ikan tongkol: Rp 34.333/kg
- Ikan bandeng: Rp 41.000/kg
Perubahan Harga Sembako Jogja 23 Oktober 2025 Versi PIHPS
Dikutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) pukul 12.21 WIB, cabai merah besar, cabai rawit hijau, dan cabai rawit merah serempak turun. Tidak terlihat bahan pangan lain yang mengalami perubahan, baik naik maupun turun.
Cabai merah besar turun dari Rp 54.250 menjadi Rp 53.000 per kilogram. Sementara itu, cabai rawit hijau turun 1.250 Rupiah dari Rp 27.250 menjadi Rp 26.000 per kilogram. Di tingkat nasional, satu kilo rawit hijau rata-ratanya dibanderol Rp 37.150.
Cabai rawit merah juga menjadi sorotan karena terus melandai. Hari ini, satu kilogramnya dipatok Rp 28.500, turun 1.000 Rupiah lebih dibanding harga kemarin di level Rp 29.750.
Berikut informasi lengkap perubahan harga sembako Jogja 23 Oktober 2025 versi PIHPS:
- Bawang merah ukuran sedang: Rp 41.500/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Rp 39.500/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp 13.150/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp 12.150/kg
- Beras kualitas medium I: Rp 14.900/kg
- Beras kualitas medium II: Rp 14.150/kg
- Beras kualitas super I: Rp 16.000/kg
- Beras kualitas super II: Rp 15.000/kg
- Cabai merah besar: Turun dari Rp 54.250 menjadi Rp 53.000/kg
- Cabai merah keriting: Rp 50.000/kg
- Cabai rawit hijau: Turun dari Rp 27.250 menjadi Rp 26.000/kg
- Cabai rawit merah: Turun dari Rp 29.750 menjadi Rp 28.500/kg
- Daging ayam ras segar: Rp 37.000/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg
- Gula pasir lokal: Rp 16.750/kg
- Minyak goreng curah: Rp 18.000/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg
- Telur ayam ras segar: Rp 30.750/kg
Perlu dicatat, data final Bapanas dan PIHPS tersedia tiap pukul 13.00 WIB. Oleh karena itu, perubahan data masih dimungkinkan.
Penyebab Harga Sembako Berubah-ubah
Bukan tanpa sebab harga sembako dan bahan pangan lain berubah tiap hari. Dilansir skripsi Muhammad Shehan dari UIN Raden Intan Lampung berjudul Pengaruh Harga Komoditas Sembako Terhadap Tingkat Inflasi di Indonesia Tahun 2017-2020, ketidakseimbangan permintaan dan penawaran menyebabkan harga bahan pangan tidak stabil.
Bagaimana tidak, pertumbuhan populasi masyarakat Indonesia mendorong naiknya permintaan terhadap bahan-bahan pangan, terkhusus sembako. Di sisi lain, komoditas sembako dari pertanian dan sebagainya sangat rentan gangguan, seperti kondisi iklim, keterbatasan lahan, dan peralihan fungsi lahan.
Pembentukan harga sembako secara khusus sangat dipengaruhi sisi penawaran. Mengingat, permintaan cenderung mengikuti perkembangan penawaran. Jika penawaran rendah, sedangkan permintaan tetap, maka harga bahan pokok naik. Begitu pula sebaliknya.
Penawaran akan bahan pokok ini sangat bergantung faktor alam dan seterusnya yang telah disinggung sekilas di atas. Sayangnya, keberhasilan produksi bahan-bahan pokok ini tidak bisa 100% dikendalikan oleh petani. Dengan kata lain, hasilnya uncontrollable.
Contohnya, saat musim hujan, petani cabai berpotensi gagal panen karena busuk atau serangan hama. Oleh karena itu, produksinya turut berkurang, sedangkan permintaan masyarakat tetap tinggi. Hasilnya, harga cabai melonjak drastis. Sebaliknya, saat musim kemarau, persentase keberhasilan panen cabai lebih tinggi. Stok melimpah menyebabkan otomatis harga turun.
Nur Azizah Nasution dalam tulisannya di Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' memberi rincian poin-poin penyebab fluktuasi sembako, di antaranya:
- Faktor produksi: Banyak permintaan, sedikit penawaran, maka harga menjadi mahal. Sementara itu, sedikit permintaan, banyak penawaran, harga menjadi murah.
- Faktor distribusi: Semakin lama dan ribet proses distribusi, harga bahan pangan semakin mahal. Hal yang sama berlaku sebaliknya.
- Faktor jumlah pedagang: Semakin banyak persaingan perdagangan, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif normal. Di sisi lain, jika hanya ada pedagang, penetapan harganya menjadi lebih ekstrem.
Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Kamis, 23 Oktober 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.
Simak Video "Video: BGN Tutup 112 Dapur MBG yang Tak Sesuai Prosedur "
(par/aku)