Cek Harga Sembako Jogja Hari Ini 31 Agustus 2025, Telur-Daging Ayam Ras Turun!

Cek Harga Sembako Jogja Hari Ini 31 Agustus 2025, Telur-Daging Ayam Ras Turun!

Nur Umar Akashi - detikJogja
Minggu, 31 Agu 2025 12:59 WIB
Ilustrasi telur dan sembako
Telur ayam. (Foto: Pixabay/EmAji)
Jogja -

Harga bahan pangan dan terkhusus Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di Kota Jogja dapat berubah sewaktu-waktu karena sejumlah faktor. Bagaimana harga sembako Jogja hari ini? Adakah kenaikan harga yang perlu mendapat atensi?

Dilihat dari laman resmi Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 11.58 WIB, lima bahan pangan tampak berubah harga, yakni bawang merah, cabai merah keriting, daging ayam ras, telur ayam ras, dan minyak goreng kemasan.

Bawang merah naik tipis beberapa ratus rupiah dari Rp 35.143 menjadi Rp 35.571 per kilogram. Sebagai informasi, pada 1 Agustus lalu, harga satu kilo bawang merah ada di angka Rp 47.286. Artinya, ada penurunan harga kira-kira 25%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senada dengan bawang merah, cabai merah keriting juga naik sedikit, yakni menjadi Rp 27.857 dari sebelumnya Rp 27.714/kg. Sebaliknya, daging dan telur ayam ras justru mengalami penurunan harga hari ini.

Daging ayam ras turun dari Rp 34.167 menjadi Rp 33.833 sekilo, sedangkan telur turun landai dari Rp 26.250 menjadi Rp 26.188. Daging ayam naik kira-kira 2 ribuan rupiah, sedangkan telur turun seribuan dibandingkan harga per awal Agustus lalu.

ADVERTISEMENT

Terakhir, minyak goreng kemasan naik dari Rp 18.636 menjadi Rp 18.818 per liter. Berikut ini rincian perubahan harga sembako Jogja per Minggu, 31 Agustus 2025 dari Bapanas.

Harga Sembako Jogja 31 Agustus 2025

  • Beras premium: Rp 14.500/kg
  • Beras medium: Rp 12.838/kg
  • Beras SPHP: Rp 12.500/kg
  • Kedelai biji kering (impor): Rp 9.200/kg
  • Bawang merah: Naik dari Rp 35.143 menjadi Rp 35.571/kg
  • Bawang putih bonggol: Rp 29.429/kg
  • Cabai merah keriting: Naik dari Rp 27.714 menjadi Rp 27.857/kg
  • Cabai merah besar: Rp 31.857/kg
  • Cabai rawit merah: Rp 21.143/kg
  • Daging sapi murni: Rp 135.000/kg
  • Daging ayam ras: Turun dari Rp 34.167 menjadi Rp 33.833/kg
  • Telur ayam ras: Turun dari Rp 26.250 menjadi Rp 26.188/kg
  • Gula konsumsi: Rp 17.277/kg
  • Minyak goreng kemasan: Naik dari Rp 18.636 menjadi Rp 18.818/liter
  • Minyak goreng curah: Rp 17.143/liter
  • Minyakita: Rp 15.700/liter
  • Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
  • Tepung terigu kemasan: Rp 10.875/kg
  • Garam konsumsi: Rp 11.625/kg
  • Ikan kembung: Rp 37.833/kg
  • Ikan tongkol: Rp 34.333/kg
  • Ikan bandeng: Rp 41.000/kg

Data di atas diambil dari menu 'Tabel Harga Pangan' dengan memasukkan jenis data konsumen, wilayah DI Yogyakarta, kab/kota Kota Jogja, dan periode tanggal 30-31 Agustus 2025. Perlu diingat, data final Bapanas baru tersedia pukul 13.00 WIB tiap hari.

Faktor Penyebab Naik-Turunnya Harga Sembako

Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:

1. Faktor Produksi

Tanpa adanya produksi, para pedagang bahan pokok di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.

2. Faktor Distribusi

Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba. Sebaliknya, jika proses distribusi berlangsung ringkas dan cepat, harga bahan pokok akan turut turun.

3. Faktor Sumber Pasokan

Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.

4. Faktor Permintaan dan Penawaran

Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya. Oleh karena itu, dalam momen-momen tertentu, seperti Idul Fitri, harga daging sapi misalnya, kerap naik. Hal ini disebabkan permintaan yang meningkat dari masyarakat.

5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing

Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.

Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Minggu, 31 Agustus 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.




(sto/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads