Harga sembako (sembilan bahan pokok) dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Perubahan harga-harga tersebut harus diketahui masyarakat agar bisa menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli.
Sebelum itu, apa saja yang masuk kategori sembako? Berdasar Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tentang Jenis Barang Kebutuhan Pokok Masyarakat, sembako meliputi beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak tanah, dan garam beryodium.
Di samping sembako, informasi seputar bahan pokok lainnya juga penting diketahui karena mungkin naik-turun sehari-hari, seperti ikan, cabai, dan bawang. Bukan hanya konsumen, melainkan juga pedagang dapat mengambil manfaat dari informasi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data PIHPS menunjukkan 3 bahan pokok kompak turun harga hari ini. Sementara itu, data Bapanas mengidentifikasi kenaikan 8 bahan pangan di Kota Jogja. Cek informasi lengkap harga bahan pokok Jogja 21 Agustus 2025 berdasar data PIHPS dan Bapanas berikut ini.
Daftar Harga Sembako Jogja 21 Agustus 2025 Versi PIHPS Nasional
PIHPS adalah singkatan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Laman ini dikelola oleh Bank Indonesia sejak 2016. PIHPS menyajikan data seputar barang pokok yang dinilai memiliki kekuatan signifikan dalam membentuk angka inflasi.
Dilihat pada Kamis (21/8/2025) pukul 12.17 WIB, tiga bahan pokok di Kota Jogja kompak turun harga. Ketiganya adalah bawang merah ukuran sedang, cabai merah besar, dan cabai rawit hijau.
Pertama, bawang merah turun dari Rp 45.000 menjadi Rp 41.250 per kilogram. Dengan demikian, hanya dalam satu minggu saja, bawang merah sudah anjlok 10 ribu rupiah. Pasalnya, pada 15 Agustus lalu, harga per kilonya masih ada di level Rp 51.250/kg.
Kedua, cabai merah besar dibanderol Rp 37.500 dari sebelumnya Rp 40.000 sekilo. Ini adalah kali kedua cabai merah besar turun dalam lingkup pekan ketiga Agustus 2025. Penurunan harga pertama terjadi kemarin dari Rp 41.250 menjadi Rp 40.000/kg.
Ketiga, cabai rawit hijau turun 1.250 rupiah, terhitung dari Rp 36.750 menjadi Rp 35.500 per kilogram. Untuk pembanding, harga rata-rata rawit hijau hari ini di seluruh Indonesia adalah Rp 45.600. Angka tertinggi ada di Sulawesi Tenggara (Rp 81.900), sedangkan terendahnya di Jawa Timur (Rp 21.500).
Perlu diketahui, harga pangan yang disajikan PIHPS untuk wilayah Jogja diambil dari angka rata-rata Pasar Beringharjo dan Kranggan. Lebih lengkapnya, berikut daftar harga sembako di Kota Jogja per 21 Agustus 2025:
- Bawang merah ukuran sedang: Turun dari Rp 45.000 menjadi Rp 41.250/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Rp 39.500/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp 13.400/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp 12.400/kg
- Beras kualitas medium I: Rp 15.150/kg
- Beras kualitas medium II: Rp 14.400/kg
- Beras kualitas super I: Rp 16.250/kg
- Beras kualitas super II: Rp 15.250/kg
- Cabai merah besar: Turun dari Rp 40.000 menjadi Rp 37.500/kg
- Cabai merah keriting: Rp 31.750/kg
- Cabai rawit hijau: Turun dari Rp 36.750 menjadi Rp 35.500/kg
- Cabai rawit merah: Rp 27.500/kg
- Daging ayam ras segar: Rp 32.500/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg
- Gula pasir lokal: Rp 16.750/kg
- Minyak goreng curah: Rp 18.000/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg
- Telur ayam ras segar: Rp 27.150/kg
Perlu diketahui, harga yang disajikan PIHPS masih mungkin berubah hingga pukul 13.00 WIB dan dalam kondisi tertentu, sampai hari berikutnya. Oleh karena itu, detikers dapat memantau perkembangan harganya via tautan https://www.bi.go.id/hargapangan/home/index.
Daftar Harga Sembako Jogja 21 Agustus 2025 Versi Bapanas
Selain PIHPS, sumber kredibel yang bisa digunakan untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Kamis, 21 Agustus 2025 pukul 12.15 WIB, daftar lengkap harga sembako Kota Jogja hari ini adalah sebagai berikut:
- Beras premium: Rp 14.500/kg
- Beras medium: Rp 13.000/kg
- Beras SPHP: Rp 12.500/kg
- Kedelai biji kering (impor): Rp 9.200/kg
- Bawang merah: Naik dari Rp 43.000 menjadi Rp 43.286/kg
- Bawang putih bonggol: Naik dari Rp 29.200 menjadi Rp 29.750/kg
- Cabai merah keriting: Naik dari Rp 27.500 menjadi Rp 27.571/kg
- Cabai merah besar: Naik dari Rp 30.000 menjadi Rp 32.857/kg
- Cabai rawit merah: Naik dari Rp 23.750 menjadi Rp 24.286/kg
- Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
- Daging ayam ras: Naik dari Rp 31.400 menjadi Rp 31.500/kg
- Telur ayam ras: Rp 27.000/kg
- Gula konsumsi: Naik dari Rp 17.300 menjadi Rp 17.318/kg
- Minyak goreng kemasan: Naik dari Rp 18.800 menjadi Rp 18.818/liter
- Minyak goreng curah: Rp 17.143/liter
- Minyakita: Rp 15.700/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Turun dari Rp 11.000 menjadi Rp 10.889/kg
- Garam konsumsi: Rp 11.625/kg
- Ikan kembung: Rp 37.833/kg
- Ikan tongkol: Rp 34.333/kg
- Ikan bandeng: Rp 41.000/kg
Sebagai catatan, data harga bahan pangan di atas diambil dari menu 'Tabel Perkembangan Harga' dengan mencantumkan jenis data panel konsumen, wilayah Provinsi DIY, Kota Jogja, dan periode 20-21 Agustus 2025. Berhubung data yang disajikan masih bisa berubah, detikers dapat mengakses perkembangan harga terbaru via tautan https://panelharga.badanpangan.go.id/tabel-rekap.
Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Demikian informasi harga sembako di Jogja, Kamis, 21 Agustus 2025. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.
(par/apu)
Komentar Terbanyak
UGM Batalkan Sewa Gedung untuk Launching Buku Roy Suryo dkk
Ditolak UGM, Launching Buku Roy Suryo dkk Pindah ke Kafe
Judul Buku Roy Suryo dkk yang Batal Dilaunching di UC UGM: Jokowi's White Paper