Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) Kabupaten Bantul melakukan operasi selama tiga hari. Hasilnya Timpora Bantul menemukan dugaan investasi asing fiktif yang tidak memiliki bangunan fisik padahal sudah miliki izin dari Disnakertrans.
Koordinator Timpora Bantul, Sefta Adrianus Tarigan mengatakan, operasi itu menyasar perusahaan yang pengelola dan pekerjanya adalah WNA di Bantul. Operasi ini digelar tanggal 29-31 Juli.
"Selama operasi 3 hari itu kami menyasar 9 perusahaan, di antara lain PMA (Penanaman Modal Asing)," katanya saat dihubungi wartawan, Jumat (1/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasilnya, lanjut Sefta, ada temuan yang cukup menjadi perhatian pihaknya. Salah satunya perusahaan yang memiliki investasi sebesar Rp 30 miliar, namun semua itu berbanding terbalik dengan faktanya.
"Dari hasil pemeriksaan lapangan menunjukkan nilai aktual diduga jauh di bawah Rp 30 miliar. Jadi indikasinya ada pengondisian dokumen agar bisa lolos syarat minimal investasi asing yakni, Rp 10 miliar," ucapnya.
Baca juga: Sleman Bakal Punya 6 Exit Tol, Ini Lokasinya |
Timpora juga menemukan perusahaan yang tidak memiliki bangunan fisik. Padahal, perusahaan itu sudah mengantongi izin dari Disnakertrans.
"Saat dicek ternyata lokasi fisiknya tidak ada, jadi ada alamat operasional tapi tidak ada bentuk fisiknya," ujarnya.
Tak hanya itu, ada pula penyalahgunaan izin tinggal oleh WNA. Di mana seorang WNA bekerja di dua perusahaan yang ada di Bantul.
"WNA ini kedapatan bekerja di dua perusahaan berbeda, padahal dia hanya mengantongi satu izin tinggal," katanya.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bantul, Annihayah mengatakan, bahwa pihaknya hanya ikut dalam operasi Timpora. Akan tetapi, pihaknya hanya mendampingi di tiga titik saja.
"Nah, temuan kami hanya terkait satu WNA yang izin tinggalnya belum lengkap. Kalau soal dugaan investasi fiktif belum kami terima," ucapnya.
(aku/rih)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Reunian Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM demi Meredam Isu Ijazah Palsu