Harga sembako (sembilan bahan pokok) dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 13 Juli 2025 di bawah ini.
Apa saja yang termasuk sembako? Berdasar Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tentang Jenis Barang Kebutuhan Pokok Masyarakat, sembilan bahan pokok atau sembako adalah beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak tanah, dan garam beryodium.
Tentunya, di samping sembako, informasi seputar harga bahan lainnya juga penting untuk diketahui. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang maupun produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tengah kenaikan harga beras, pemerintah mengumumkan bahwa beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) sudah mulai bisa dibeli di pasar-pasar sejak kemarin Sabtu (12/7/2025). Data Bapanas menunjukkan beras SPHP dibanderol Rp 12 ribuan sekilo di wilayah Jogja.
Lantas, bagaimana dengan harga bahan pangan lain? Temukan informasi lengkap harga sembako Jogja 13 Juli 2025 berdasar data Bapanas via uraian berikut!
Daftar Harga Sembako Jogja 13 Juli 2025 Versi Bapanas
Sumber kredibel yang bisa digunakan untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Minggu, 13 Juli 2025 pukul 11.11 WIB, daftar lengkap harga sembako Kota Jogja hari ini adalah sebagai berikut:
- Beras premium: Turun dari Rp 14.417 menjadi Rp 14.250/kg
- Beras medium: Turun dari Rp 13.417 menjadi Rp 12.875/kg
- Beras SPHP: Rp 12.625/kg
- Kedelai biji kering (impor): Rp 9.600/kg
- Bawang merah: Naik dari Rp 42.125 menjadi Rp 42.875/kg
- Bawang putih bonggol: Naik dari Rp 31.625 menjadi Rp 31.750/kg
- Cabai merah keriting: Turun dari Rp 35.571 menjadi Rp 34.571/kg
- Cabai merah besar: Turun dari Rp 35.714 menjadi Rp 35.000/kg
- Cabai rawit merah: Naik dari Rp 59.000 menjadi Rp 60.000/kg
- Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
- Daging ayam ras: Turun dari Rp 32.333 menjadi Rp 32.167/kg
- Telur ayam ras: Turun dari Rp 27.500 menjadi Rp 27.450/kg
- Gula konsumsi: Turun dari Rp 17.625 menjadi Rp 17.615/kg
- Minyak goreng kemasan: Turun dari Rp 18.250 menjadi Rp 18.193/liter
- Minyak goreng curah: Rp 16.714/liter
- Minyakita: Rp 15.775/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Turun dari Rp 10.900 menjadi Rp 10.700/kg
- Garam konsumsi: Rp 11.700/kg
- Ikan kembung: Rp 38.000/kg
- Ikan tongkol: Rp 34.500/kg
- Ikan bandeng: Turun dari Rp 41.500 menjadi Rp 41.333/kg
Sebagai catatan, data harga bahan pangan di atas diambil dari menu 'Tabel Perkembangan Harga' dengan mencantumkan jenis data panel konsumen, wilayah Provinsi DIY, Kota Jogja, dan periode 12-13 Juli 2025. Berhubung data yang disajikan masih bisa berubah, detikers dapat mengakses perkembangan harga terbaru via tautan https://panelharga.badanpangan.go.id/tabel-rekap.
Per 11 Juli 2025 lalu, harga beras terpantau mengalami kenaikan. Beras premium yang biasanya dipatok 14 ribu rupiah, naik menjadi Rp 14.375 sekilo. Begitu pula beras medium yang naik menjadi Rp 13.375 per kilogram.
Besoknya, 12 Juli 2025, kedua jenis beras tersebut kembali mengalami kenaikan harga. Beras premium naik ke angka Rp 14.417, sedangkan beras medium menjadi Rp 13.417 sekilo.
Per hari ini, data Bapanas menunjukkan bahwa kedua tipe beras tersebut turun harga. Secara berurutan, keduanya dihargai Rp 14.250 dan Rp 12.875 per kilogram. Bersamaan dengan penurunan harga beras, pemerintah juga memberi pasokan beras SPHP.
Disadur dari detikFinance, beras SPHP disalurkan pemerintah sebagai langkah intervensi kenaikan harga yang terjadi. Sedianya, beras tersebut mulai bisa dibeli di pasar tradisional per Sabtu, 12 Juli 2025.
"Pemerintah bersama Perum Bulog memastikan beras SPHP mulai dapat ditemui dan dibeli oleh masyarakat di pasar-pasar dan GPM (Gerakan Pangan Murah) mulai hari ini. Secara gradual, kita salurkan dan terus masifkan, termasuk ke Koperasi Merah Putih dan Kios Pangan binaan pemerintah daerah," jelas Arief Prasetyo Adi, Kepala Badan Pangan Nasional.
Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Demikian informasi harga sembako di Jogja, Minggu, 13 Juli 2025. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.
(par/par)
Komentar Terbanyak
Roy Suryo Usai Diperiksa soal Ijazah Jokowi: Cuma Identitas yang Saya Jawab
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa
Amerika Minta Indonesia Tak Balas Tarif Trump, Ini Ancamannya