Harga Sembako Jogja Hari Ini 6 Juni 2025: Daging Ayam Turun Tipis!

Harga Sembako Jogja Hari Ini 6 Juni 2025: Daging Ayam Turun Tipis!

Nur Umar Akashi - detikJogja
Jumat, 06 Jun 2025 12:22 WIB
Daging ayam mentah utuh
Daging ayam mentah utuh. (Foto: Freepik/mdjaff)
Jogja -

Harga sembako (sembilan bahan pokok) dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 6 Juni 2025 di bawah ini.

Apa saja yang termasuk sembako? Berdasar Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tentang Jenis Barang Kebutuhan Pokok Masyarakat, sembilan bahan pokok atau sembako adalah beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak tanah, dan garam beryodium.

Tentunya, di samping sembako, informasi seputar harga bahan lainnya juga penting untuk diketahui. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang maupun produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hari ini, harga daging ayam ras turun tipis hingga ke level termurahnya sejak awal Juni 2025. Berapa ribu sekilo? Temukan informasi lengkapnya melalui daftar harga sembako Jogja 6 Juni 2025 berdasar data PIHPS dan Bapanas berikut!

Daftar Harga Sembako Jogja 6 Juni 2025 Versi Bapanas

Sumber kredibel yang bisa digunakan untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Jumat, 6 Juni 2025 pukul 11.29 WIB, daftar lengkap harga sembako Kota Jogja hari ini adalah sebagai berikut:

ADVERTISEMENT
  • Beras premium: Rp 14.000/kg
  • Beras medium: Rp 13.000/kg
  • Kedelai biji kering (impor): Rp 10.000/kg
  • Bawang merah: Turun dari Rp 32.250 menjadi Rp 31.400/kg
  • Bawang putih bonggol: Turun dari Rp 32.625 menjadi Rp 31.200/kg
  • Cabai merah keriting: Turun dari Rp 30.429 menjadi Rp 28.750/kg
  • Cabai merah besar: Turun dari Rp 34.286 menjadi Rp 33.750/kg
  • Cabai rawit merah: Turun dari Rp 29.286 menjadi Rp 28.750/kg
  • Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
  • Daging ayam ras: Turun dari Rp 30.333 menjadi Rp 29.250/kg
  • Telur ayam ras: Rp 27.200/kg
  • Gula konsumsi: Turun dari Rp 17.667 menjadi Rp 17.375/kg
  • Minyak goreng kemasan: Turun dari Rp 18.167 menjadi Rp 18.000/liter
  • Minyak goreng curah: Turun dari Rp 17.143 menjadi Rp 16.500/liter
  • Minyakita: Turun dari Rp 15.642 menjadi Rp 15.500/liter
  • Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
  • Tepung terigu kemasan: Naik dari Rp 10.900 menjadi Rp 11.000/kg
  • Garam konsumsi: Naik dari Rp 11.700 menjadi Rp 12.000/kg
  • Ikan kembung: Turun dari Rp 37.833 menjadi Rp 34.667/kg
  • Ikan tongkol: Turun dari Rp 34.833 menjadi Rp 34.667/kg
  • Ikan bandeng: Turun dari Rp 42.833 menjadi Rp 42.667/kg

Sebagai catatan, data harga bahan pangan di atas diambil dari menu 'Tabel Perkembangan Harga' dengan mencantumkan jenis data panel konsumen, wilayah Provinsi DIY, Kota Jogja, dan periode 5-6 Juni 2025. Berhubung data yang disajikan masih bisa berubah, detikers dapat mengakses perkembangan harga terbaru via tautan https://panelharga.badanpangan.go.id/tabel-rekap.

Hari ini, daging ayam ras menjadi salah satu bahan pokok yang turun harga, yakni dari Rp 30.333 menjadi Rp 29.250 per kilogram. Ini menjadi harga terendah daging ayam ras sejak Juni 2025 dimulai.

Pada 1 Juni lalu, harga satu kilogram daging ayam ras adalah Rp 30.167. Kemudian, harganya naik sedikit jadi Rp 30.500 per kilogram pada 2 Juni. Sempat naik-turun beberapa ratus rupiah pada 4-5 Juni, harga daging ayam turun ke level terendahnya hari ini.

Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:

1. Faktor Produksi

Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.

2. Faktor Distribusi

Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.

3. Faktor Sumber Pasokan

Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.

4. Faktor Permintaan dan Penawaran

Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.

5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing

Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.

Demikian informasi harga sembako di Jogja, Jumat, 6 Juni 2025. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.




(sto/apu)

Hide Ads