Mulai Berkemas, Warga TKP Abu Bakar Ali Siap Pindah ke Parkiran Kotabaru

Para pedagang tempat khusus parkir (TKP) Abu Bakar Ali (ABA) sudah mulai berkemas dan bersiap menempati tempat relokasi di kawasan Kotabaru, Kota Jogja. Pihak pengelola menyebut para pedagang akan mulai beraktivitas usai Idul Adha.

Pengelola TKP ABA, Agil Suhariyanto, mengatakan sembari menunggu para pedagang berkemas, pihak pengelola juga mengurus kesiapan tempat baru, termasuk pembagian lapak.

"Tidak (bukan sistem undi lapak), pembagiannya tetap mengacu pada nomor urut yang sudah tercatat di sini. Jadi tidak ada yang saling berebut atau merasa tidak adil, insyaallah semuanya akan terakomodasi," jelasnya saat ditemui di TKP ABA, Senin (2/6/2025).

"Kita akan menyesuaikan, karena luas tempat dan kondisi di sana memang berbeda. Kalau diberi sekat-sekat, mungkin nanti akan terasa sempit," sambung Agil.

Sedangkan untuk proses pindah ke lokasi baru, kata Agil, akan dilakukan secara berkala sembari menata. Ia menargetkan, lokasi baru siap didatangi wisatawan setelah Hari Raya Idul Adha.

"Tadi malam pedagang dan teman-teman sudah dikumpulkan. Kita minta waktu untuk menata dan mempersiapkan dulu di lokasi baru. Insyaallah setelah Lebaran Idul Adha nanti, sudah bisa mulai aktivitas di sana," ujarnya.

Agil bilang, untuk sementara seluruh jukir akan tetap bekerja di lokasi baru sembari menunggu kejelasan 30 titik parkir tepi jalan umum (TJU) disiapkan Pemkot Jogja.

"Iya ada info tentang 30 titik parkir, tapi sampai sekarang belum ada konfirmasi resmi. Tapi prinsipnya, Pemerintah Kota sudah menyiapkan solusi," ungkap Agil.

Minta Sodetan Median Jalan Portabel

Meski proses relokasi sejauh ini berjalan lancar, lanjut Agil, para warga TKP ABA masih memiliki satu permintaan yang diharapkan bisa diakomodir pemerintah. Yakni adanya sodetan median pembatas jalan portabel di depan lokasi baru.

Diketahui, di jalan Abu Bakar Ali terdapat barrier atau median memanjang hingga Kridosono. Dengan adanya sodetan portabel di depan lokasi baru, akan memudahkan kendaraan seperti bus mini untuk masuk lokasi baru.

"Kami minta agar barrier di tengah jalan dibuat portable, agar bisa dibuka tutup saat diperlukan, supaya tidak mengganggu lalu lintas," jelas Agil.

Agil menambahkan, para warga juga memahami jika usulan itu mungkin akan terkendala anggaran. Untuk itu, pihaknya siap urunan untuk mewujudkan ide itu.

"Kami minta agar pemerintah mengizinkan itu. Kalau memang anggarannya tidak ada, kami juga memahami, karena dinas tidak bisa bertindak sepihak. Tapi kalau kami diberi izin, kami siap usaha bersama untuk mewujudkannya," pungkasnya.

Video: Prosesi Langka Jejak Banon di Jogja, Cuma Ada Tiap 8 Tahun!

Video: Prosesi Langka Jejak Banon di Jogja, Cuma Ada Tiap 8 Tahun!