Harga kelapa di Pasar Bantul naik hingga Rp 4 ribu per butir sejak satu bulan terakhir. Penyebabnya karena kelangkaan stok kelapa di Bantul dan harus mengambil dari Jawa Tengah.
Salah satu penjual kelapa di Pasar Bantul, Mbah Pon mengatakan harga kelapa per butir sekitar Rp 12 ribu hingga Rp 14 ribu. Namun, beberapa bulan terakhir harga kelapa naik cukup signifikan sekitar 30%.
"Sekarang harga kelapa per butir untuk parut itu Rp 18 ribu, kalau per kilogram Rp 30 ribu," kata Mbah Pon saat ditemui wartawan di Pasar Bantul, Jumat (16/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, sebelumnya harga kelapa satu kilogram di harga Rp 25 ribu. Menyoal kenaikan harga kelapa, Mbah Pon menyebut karena minimnya stok di Bumi Projotamansari.
"Naiknya harga kelapa mungkin karena stoknya minim. Saya saja kulakan kelapa dari Purworejo, karena sekarang cari kelapa di Bantul sudah susah," ujarnya.
Pedagang kelapa lainnya di Pasar Bantul, Sri, mengaku memang ada kenaikan harga untuk kelapa parut per butir. Hal itu senada dengan kenaikan kelapa parut per kilogramnya.
"Harga kelapa parut per kilogram dari Rp 24-25 ribu sekarang jadi Rp 30 ribu. Kalau yang kelapa per butir itu dari Rp 13-14 ribu naik jadi Rp 17-18 ribu," ujarnya.
Menyoal penyebab kenaikan harga kelapa, Sri mengaku tidak tahu secara pasti. Namun, saat ini untuk mendapatkan kelapa di Bantul cukup sulit.
"Ya harga naik itu kan kalau banyak permintaan tapi barangnya sedikit. Tapi tidak apa-apa selama masih bisa dapat barang dan ada yang mau beli," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Bantul, Zona Paramitha, menyebut memang ada kenaikan harga kelapa di Pasar Bantul. Di mana kenaikan harga itu terbilang cukup signifikan.
"Berdasarkan data kami, harga kelapa parut di pasar antara Rp 15 ribu sampai Rp 18 ribu (per satu butir kelapa)," ucap Zona.
Menurutnya, kenaikan harga kelapa karena faktor permintaan tidak berbanding lurus dengan ketersediaan stok. Bahkan, Zona memperkirakan menjelang Idul Adha harga kelapa bisa melambung lagi.
"Karena komoditas kelapa memang tidak termasuk yang dipantau secara rutin oleh kami," pungkasnya.
(ams/aku)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan