Harga sembako (sembilan bahan pokok) dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 6 April 2025 di bawah ini.
Apa saja yang termasuk sembako? Berdasar Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tentang Jenis Barang Kebutuhan Pokok Masyarakat, sembilan bahan pokok atau sembako adalah beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak tanah, dan garam beryodium.
Tentunya, di samping sembako, informasi seputar harga bahan lainnya juga penting untuk diketahui. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang maupun produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menjelang berakhirnya libur Lebaran 2025, cabai rawit merah mengalami lonjakan harga. Jadi berapa? Temukan informasi lengkapnya melalui daftar harga sembako Jogja 6 April 2025 berdasar data Bapanas berikut ini!
Daftar Harga Sembako Jogja 6 April 2025 Versi Bapanas
Sumber kredibel yang bisa digunakan untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Minggu, 6 April 2025 pukul 12.07 WIB, daftar lengkap harga sembako Kota Jogja hari ini adalah sebagai berikut:
- Beras premium: Rp 14.000/kg
- Beras medium: Rp 13.000/kg
- Beras SPHP: Rp 12.425/kg
- Kedelai biji kering (impor): Rp 9.600/kg
- Bawang merah: Turun dari Rp 42.000 menjadi Rp 41.375/kg
- Bawang putih bonggol: Rp 39.500/kg
- Cabai merah keriting: Naik dari Rp 40.000 menjadi Rp 49.286/kg
- Cabai merah besar: Naik dari Rp 48.571 menjadi Rp 50.714/kg
- Cabai rawit merah: Naik dari Rp 87.143 menjadi Rp 98.286/kg
- Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
- Daging ayam ras: Rp 35.000/kg
- Telur ayam ras: Turun dari Rp 27.700 menjadi Rp 27.650/kg
- Gula konsumsi: Rp 17.917/kg
- Minyak goreng kemasan: Rp 18.333/liter
- Minyak goreng curah: Rp 17.571/liter
- Minyakita: Naik dari Rp 15.642 menjadi Rp 15.667/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Naik dari Rp 10.900 menjadi Rp 11.000/kg
- Garam konsumsi: Rp 11.700/kg
- Ikan kembung: Rp 36.833/kg
- Ikan tongkol: Rp 33.333/kg
- Ikan bandeng: Rp 41.333/kg
Sebagai catatan, data harga bahan pangan di atas diambil dari menu 'Tabel Perkembangan Harga' dengan mencantumkan jenis data panel konsumen, wilayah Provinsi DIY, Kota Jogja, dan periode 5-6 April 2025. Berhubung data yang disajikan masih bisa berubah, detikers dapat mengakses perkembangan harga terbaru via tautan https://panelharga.badanpangan.go.id/tabel-rekap.
Berdasar data selama April 2025, terhitung tanggal 1-6, harga cabai rawit merah tampak fluktuatif. Pada 1 April, harganya ada di angka 89 ribu rupiah per kilogram. Harga ini sempat turun menjadi Rp 85.600 pada 3 April dan Rp 73.571 keesokan harinya.
Namun, pada 5 April, harganya mendadak meroket dari Rp 73.751 menjadi Rp 87.143 per kilogram. Terakhir, hari ini, harganya kembali ngegas. Cabai rawit merah tercatat naik kurang lebih 11 ribu rupiah, yakni menjadi Rp 98.286 sekilo.
Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Demikian informasi harga sembako di Jogja, Minggu, 6 April 2025. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.
(par/par)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030