Harga sembako (sembilan bahan pokok) dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 9 Februari 2025 di bawah ini.
Apa saja yang termasuk sembako? Berdasar Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tentang Jenis Barang Kebutuhan Pokok Masyarakat, sembilan bahan pokok atau sembako adalah beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak tanah, dan garam beryodium.
Tentunya, di samping sembako, informasi seputar harga bahan lainnya juga penting untuk diketahui. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang dan produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 9 Februari 2025, usai sempat turun kemarin, hari ini, harga cabai rawit merah kembali ke angka 58 ribuan per kilo. Bagaimana dengan harga sembako lainnya? Temukan informasi lengkapnya melalui daftar harga sembako Jogja 9 Februari 2025 berdasar data Bapanas berikut ini!
Daftar Harga Sembako Jogja 9 Februari 2025 Versi Bapanas
Sumber kredibel yang bisa digunakan untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Minggu, 9 Februari 2025 pukul 11.07 WIB, daftar lengkap harga sembako Kota Jogja hari ini adalah sebagai berikut:
- Beras premium: Rp 14.000/kg
- Beras medium: Rp 13.000/kg
- Beras SPHP: Rp 12.467/kg
- Kedelai biji kering (impor): Turun dari Rp 9.667 menjadi Rp 9.600/kg
- Bawang merah: Turun dari Rp 28.714 menjadi Rp 28.571/kg
- Bawang putih bonggol: Turun dari Rp 36.875 menjadi Rp 36.778/kg
- Cabai merah keriting: Turun dari Rp 55.000 menjadi Rp 49.429/kg
- Cabai merah besar: Turun dari Rp 55.143 menjadi Rp 54.286/kg
- Cabai rawit merah: Naik dari Rp 49.143 menjadi Rp 58.857/kg
- Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
- Daging ayam ras: Rp 35.375/kg
- Telur ayam ras: Turun dari Rp 26.700 menjadi Rp 26.450/kg
- Gula konsumsi: Turun dari Rp 17.900 menjadi Rp 17.773/kg
- Minyak goreng kemasan: Rp 18.364/liter
- Minyak goreng curah: Turun dari Rp 17.429 menjadi Rp 17.250/liter
- Minyakita: Turun dari Rp 17.111 menjadi Rp 17.000/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Naik dari Rp 10.800 menjadi Rp 11.000/kg
- Garam halus beryodium: Rp 11.700/kg
- Ikan kembung: Naik dari Rp 37.333 menjadi Rp 37.833/kg
- Ikan tongkol: Rp 34.333/kg
- Ikan bandeng: Naik dari Rp 41.667 menjadi Rp 41.833/kg
Selama sepekan terakhir, terhitung sejak 2 Februari 2025, harga cabai rawit merah tampak perlahan-lahan mengalami penurunan harga. Pada 2 Februari lalu, per kilogramnya masih dibanderol 62 ribu.
Kemudian, pada 6 Februari, angkanya turun menjadi Rp 60.429 per kilogram. Dalam perkembangan selanjutnya, cabai rawit merah terus turun. Terakhir, hari ini, harganya dibanderol Rp 58.857 sekilo.
Sebagai catatan, data harga bahan pangan di atas diambil dari menu 'Tabel Perkembangan Harga' dengan mencantumkan jenis data panel konsumen, wilayah Provinsi DIY, Kota Jogja, dan periode 8-9 Februari 2025. detikers yang ingin mengaksesnya secara mandiri dapat membukanya via tautan https://panelharga.badanpangan.go.id/tabel-rekap.
Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Demikian informasi harga sembako di Jogja, Kamis, 9 Februari 2025. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.
(par/par)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi