Harga Sembako Jogja Hari Ini 9 Januari 2025: Minyak Goreng 18 Ribu/Liter

Harga Sembako Jogja Hari Ini 9 Januari 2025: Minyak Goreng 18 Ribu/Liter

Nur Umar Akashi - detikJogja
Kamis, 09 Jan 2025 12:24 WIB
Ilustrasi minyak goreng
Ilustrasi minyak goreng, salah satu sembako di Jogja yang turun harga. Foto: Getty Images/sergeyryzhov
Jogja -

Harga sembako dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 9 Januari 2025 di bawah ini.

Informasi terkait harga sembako begitu penting untuk masyarakat. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang dan produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga suatu sembako.

Hari ini, adakah bahan pokok di Jogja yang berubah harga? Mari, simak daftar lengkap harga sembako Jogja 9 Januari 2025 berdasar data PIHPS dan Badan Pangan Nasional berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daftar Harga Sembako Jogja 9 Januari 2025 Versi PIHPS Nasional

PIHPS adalah singkatan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Laman ini dikelola oleh Bank Indonesia sejak 2016. PIHPS menyajikan data seputar barang pokok yang dinilai memiliki kekuatan signifikan dalam membentuk angka inflasi.

Dilihat pada Kamis (9/1/2025) pukul 11.16 WIB, dua bahan pokok tercatat turun harga, yakni cabai rawit hijau dan cabai rawit merah. Selain keduanya, tidak ada lagi bahan pokok yang naik ataupun turun harga hari ini.

ADVERTISEMENT

Cabai rawit hijau turun dari Rp 67.500 menjadi Rp 66.250 per kilogram. Penurunan harga cabai rawit hijau ini menjadi yang pertama usai konsisten naik terus selama sepekan terakhir. Tambahan informasi, pada 3 Januari lalu, harga cabai rawit hijau di Kota Jogja masih ada di angka Rp 57.500.

Bahan pokok kedua, cabai rawit merah, turun sejumlah 1.250 rupiah, yakni dari Rp 96.250 menjadi Rp 95.000 per kilogram. Ini adalah penurunan harga cabai rawit merah kedua yang terjadi sejak harganya melonjak hampir menyentuh angka 100 ribu pada 6 Januari lalu.

Sebagai informasi, harga pangan yang disajikan PIHPS untuk wilayah Jogja diambil dari angka rata-rata Pasar Beringharjo dan Kranggan. Lebih lengkapnya, berikut ini daftar harga sembako di Kota Jogja pada 9 Januari 2025:

  • Bawang merah ukuran sedang: Rp 41.250/kg
  • Bawang putih ukuran sedang: Rp 44.500/kg
  • Beras kualitas bawah I: Rp 13.000/kg
  • Beras kualitas bawah II: Rp 12.150/kg
  • Beras kualitas medium I: Rp 14.650/kg
  • Beras kualitas medium II: Rp 13.900/kg
  • Beras kualitas super I: Rp 16.000/kg
  • Beras kualitas super II: Rp 15.150/kg
  • Cabai merah besar: Rp 80.000/kg
  • Cabai merah keriting: Rp 73.750/kg
  • Cabai rawit hijau: Turun dari Rp 67.500 menjadi Rp 66.250/kg
  • Cabai rawit merah: Turun dari Rp 96.250 menjadi Rp 95.000/kg
  • Daging ayam ras segar: Rp 36.250/kg
  • Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
  • Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
  • Gula pasir kualitas premium: Rp 17.900/kg
  • Gula pasir lokal: Rp 17.400/kg
  • Minyak goreng curah: Rp 18.000/liter
  • Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.400/liter
  • Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 20.250/liter
  • Telur ayam ras segar: Rp 29.500/kg

Perlu diketahui, harga yang disajikan PIHPS masih bisa berubah hingga pukul 13.00 WIB dan dalam kondisi tertentu, sampai hari berikutnya. detikers bisa memantau perkembangan harga terkini via tautan https://www.bi.go.id/hargapangan/home/index.

Daftar Harga Sembako Jogja 9 Januari 2025 Versi Bapanas

Selain PIHPS, sumber kredibel lainnya yang bisa dipakai untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Kamis, 9 Januari 2025 pukul 11.23 WIB, terdapat 3 bahan yang berubah harga.

Pertama, cabai rawit merah terpantau turun dari Rp 91.000 menjadi Rp 86.000 usai kemarin naik. Lalu, ada telur ayam ras yang turun 1000 rupiah, terhitung dari Rp 30.000 menjadi Rp 29.000. Terakhir, minyak goreng yang sempat naik menjadi Rp 20.000, kembali turun ke angka Rp 18.000/liter. Berikut ini daftar lengkapnya:

  • Beras premium: Rp 14.000/kg
  • Beras medium: Rp 13.000/kg
  • Beras SPHP: Rp 12.500/kg
  • Kedelai biji kering impor: Rp 9.200/kg
  • Bawang merah: Rp 32.000/kg
  • Bawang putih bonggol: Rp 36.000/kg
  • Cabai merah keriting: Rp 61.000/kg
  • Cabai rawit merah: Turun dari Rp 91.000 menjadi Rp 86.000/kg
  • Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
  • Daging ayam ras: Rp 36.000/kg
  • Telur ayam ras: Turun dari Rp 30.000 menjadi Rp 29.000/kg
  • Gula konsumsi: Rp 17.500/kg
  • Minyak goreng kemasan sederhana: Turun dari Rp 20.000 menjadi Rp 18.000/liter
  • Minyak goreng curah: Rp 17.500/liter
  • Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
  • Tepung terigu kemasan: Rp 11.000/kg
  • Garam halus beryodium: Rp 12.000/kg
  • Ikan kembung: Rp 38.000/kg
  • Ikan bandeng: Rp 43.000/kg
  • Ikan tongkol: Rp 35.000/kg

Sebagai catatan, informasi data pangan dirilis keseluruhan dirilis Bapanas setiap pukul 14.00 WIB. Oleh karena itu, bila detikers ingin mengetahui naik turunnya harga sembako di seluruh wilayah Indonesia, dapat mengeceknya pada waktu tersebut via tautan https://panelharga.badanpangan.go.id/.

Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:

1. Faktor Produksi

Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.

2. Faktor Distribusi

Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.

3. Faktor Sumber Pasokan

Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.

4. Faktor Permintaan dan Penawaran

Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.

5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing

Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.

Demikian informasi harga sembako di Jogja, Kamis, 9 Januari 2025. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.




(par/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads