Separuh Perumahan Diterjang Tol, 60 Rumah di Gamping Bersiap Pindah

Separuh Perumahan Diterjang Tol, 60 Rumah di Gamping Bersiap Pindah

Dwi Agus - detikJogja
Minggu, 13 Okt 2024 12:41 WIB
Perumahan Darussalam di Mejing Wetan, Ambarketawang Gamping, Sleman yang terlewati Tol Solo-Jogja-YIA, Minggu (13/10/2024).
Perumahan Darussalam di Mejing Wetan, Ambarketawang Gamping, Sleman yang terlewati Tol Solo-Jogja-YIA, Minggu (13/10/2024). (Foto: Dwi Agus/detikJogja)
Sleman -

Perumahan Darussalam di Mejing Wetan, Ambarketawang, Gamping, Sleman terdampak pembangunan Tol Solo-Jogja-YIA seksi 3 ruas Jogja-YIA. Total ada sekitar 60 rumah yang akan terlewati bangunan tol.

Kepala Seksi Pengadaan Tanah dan Pengembangan Kantor Pertanahan Kabupaten Sleman, Hary Listantyo Prabowo sebut kejadian ini berujung pertama kali. Dalam pendataan sebelumnya, mayoritas terdampak adalah sawah, pekarangan dan rumah perkampungan.

"Perumahan Darussalam ini kena tol seksi 3 ruas Jogja-YIA. Separuh perumahan kena," jelasnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (13/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hary menuturkan penghuni perumahan tersebut tidak menolak. Bahkan dia menyebut seluruhnya menerima sosialisasi dari panitia pengadaan tanah jalan tol. Sehingga dapat berlanjut ke tahapan selanjutnya, penilaian appraisal.

Penghitungan appraisal sendiri merupakan nominal yang akan diterima warga sebagai uang ganti rugi (UGR). Wujud kompensasi dari negara atas tanah maupun properti yang terdampak pembangunan tol.

ADVERTISEMENT

"Kemungkinan harganya agak fantastis yang perumahan, tapi untuk ekspose (nilai appraisal) baru Rabu (16/10) besok," bebernya.

Terkait nilai appraisal, Hary menuturkan belum terbuka secara umum. Di satu sisi tahapan ini juga masih berlangsung. Hingga baru diumumkan kepada penghuni perumahan dalam pekan ini.

"Untuk ruas tol seksi 3 Jogja-YIA yang kena perumahan hanya itu. Lainya kan perkampungan dan sawah, perumahan ya cuma itu. Kalau total rumah terdampak sekotar 60-an," katanya.

Di sisi lain, Hary sebut ada sejumlah warga yang masih menolak appraisal UGR Tol Jogja-Solo-YIA. Detailnya berada di Kalurahan Sidoarum dan Sidomulyo, Kapanewon Godean.

Salah satu penolak, lanjutnya, adalah pengembang calon perumahan di kawasan Sidoarum. Penolakan karena angka appraisal dinilai rendah. Sehingga masih berlanjut dengan musyawarah lanjutan.

"Paling besar yang calon perumahan itu, sudah PT. Lalu ada 2 warga juga menolak karena nilai appraisalnya dianggap belum sesuai," ujarnya.

Atas keberatan ini, pihaknya tak mempermasalahkan. Jika hingga pembayaran masih belum menerima, maka lanjut ke tingkat pengadilan. Guna menjalani konsinyasi jika akhirnya menerima nilai UGR.

"Kalau yang warga, salah satunya potensi menerima karena ada perbaikan data dan ada nilai baru. Kalau yang satu lagi bersikeras karena belum cocok harganya, ya itu haknya," katanya.




(aku/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads