Harga sembako dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 1 Oktober 2024 berikut ini.
Informasi terkait harga sembako begitu penting untuk masyarakat. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang dan produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga suatu sembako.
Dengan ikan bandeng yang harganya naik, di bawah ini daftar harga sembako untuk wilayah Jogja, Selasa, 1 Oktober 2024.
Daftar Harga Sembako Jogja 1 Oktober 2024 Versi PIHPS Nasional
PIHPS adalah singkatan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Laman ini dikelola oleh Bank Indonesia sejak tahun 2016. PIHPS menyajikan data seputar barang pokok yang dinilai memiliki kekuatan signifikan dalam membentuk angka inflasi.
Dilihat pada Selasa (1/10/2024) pukul 11.09 WIB, empat jenis cabai tampak serempak mengalami penurunan. Selain cabai, bahan-bahan pokok lainnya tidak berubah harga, baik naik ataupun turun.
Pertama, cabai merah besar turun dari Rp28.750 menjadi Rp27.500 per kilogram. Senada dengan cabai merah besar, cabai merah keriting turun menjadi Rp18.750 setelah kemarin masih dibanderol Rp20.000 sekilo.
Masih tentang cabai, cabai rawit hijau juga turun harga dari Rp30.000 menjadi Rp27.500 per kilogram. Dengan penurunan ini, harga cabai rawit merah yang semenjak 25 September 2024 lalu stabil, mendadak berubah.
Terakhir, cabai rawit merah turun dari Rp33.750 menjadi Rp32.500 sekilo. Sebagai pembanding, rata-rata harga cabai rawit merah di seluruh provinsi Indonesia adalah Rp51.100. Harga tertinggi berlaku di Papua Barat (Rp91.250), sedangkan yang terendah ada di Sulawesi Selatan (Rp26.450).
Sebagai informasi, harga pangan yang disajikan PIHPS untuk wilayah Jogja diambil dari angka rata-rata di Pasar Beringharjo dan Pasar Kranggan. Lebih lengkapnya, berikut ini daftar harga sembako di Kota Jogja pada 1 Oktober 2024:
- Bawang merah ukuran sedang: Rp24.500/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Rp41.250/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp13.150/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp12.250/kg
- Beras kualitas medium I: Rp14.750/kg
- Beras kualitas medium II: Rp14.000/kg
- Beras kualitas super I: Rp16.150/kg
- Beras kualitas super II: Rp15.250/kg
- Cabai merah besar: Rp27.500/kg
- Cabai merah keriting: Rp18.750/kg
- Cabai rawit hijau: Rp27.500/kg
- Cabai rawit merah: Rp32.500/kg
- Daging ayam ras segar: Rp32.250/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp140.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp132.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp17.500/kg
- Gula pasir lokal: Rp17.150/kg
- Minyak goreng curah: Rp16.250/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp19.250/liter
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp18.000/liter
- Telur ayam ras segar: Rp26.000/kg
Daftar Harga Sembako Jogja 1 Oktober 2024 Versi Bapanas
Selain PIHPS, sumber kredibel lainnya yang bisa dipakai untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Selasa, 1 Oktober 2024 pukul 11.01 WIB, harga sembako di Kota Jogja hari ini adalah:
- Beras premium: Rp14.250/kg
- Beras medium: Rp12.990/kg
- Beras SPHP: Rp12.500/kg
- Kedelai biji kering impor: Rp9.500/kg
- Bawang merah: Turun dari Rp23.240 menjadi Rp22.360/kg
- Bawang putih bonggol: Turun dari Rp36.880 menjadi Rp35.470/kg
- Cabai merah keriting: Naik dari Rp16.430 menjadi Rp18.000/kg
- Cabai rawit merah: Naik dari Rp27.390 menjadi Rp35.000/kg
- Daging sapi murni: Rp130.000/kg
- Daging ayam ras: Rp32.000/kg
- Telur ayam ras: Rp25.000/kg
- Gula konsumsi: Rp17.000/kg
- Minyak goreng kemasan sederhana: Rp16.000/liter
- Minyak goreng curah: Rp16.000/liter
- Tepung terigu curah: Naik dari Rp9.000 menjadi Rp9.950/kg
- Tepung terigu kemasan: Rp11.000/kg
- Garam halus beryodium: Rp12.000/kg
- Ikan kembung: Rp35.500/kg
- Ikan bandeng: Naik dari Rp41.990 menjadi Rp42.500/kg
- Ikan tongkol: Rp32.500/kg
Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Demikian informasi harga sembako di Jogja, Selasa, 1 Oktober 2024. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing sembako. Semoga bermanfaat.
(sto/apu)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang