Harga Sembako Jogja Hari Ini 17 September 2024: 2 Jenis Cabai Merah Naik!

Harga Sembako Jogja Hari Ini 17 September 2024: 2 Jenis Cabai Merah Naik!

Nur Umar Akashi - detikJogja
Selasa, 17 Sep 2024 12:31 WIB
Ilustrasi cabai merah
Ilustrasi cabai merah. (Foto: Pixabay)
Jogja -

Harga sembako dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 17 September 2024 berikut ini.

Informasi terkait harga sembako begitu penting untuk masyarakat. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang dan produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga suatu sembako.

Dengan dua jenis cabai merah naik harga, di bawah ini daftar harga sembako untuk wilayah Jogja, Selasa, 17 September 2024.

Daftar Harga Sembako Jogja 17 September 2024 Versi PIHPS Nasional

PIHPS adalah singkatan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Laman ini dikelola oleh Bank Indonesia sejak tahun 2016. PIHPS menyajikan data seputar barang pokok yang dinilai memiliki kekuatan signifikan dalam membentuk angka inflasi.

Dilihat pada Selasa (17/9/2024) pukul 12.00 WIB, dua varian cabai tercatat mengalami kenaikan harga, yakni cabai merah keriting dan cabai rawit merah. Selain kedua jenis cabai tersebut, tidak tampak adanya sembako lain yang berubah harga.

Cabai merah keriting naik dari Rp25.000 menjadi Rp26.250 per kilogram. Sebagai pembanding, harga cabai merah keriting tertinggi berlaku di Provinsi Maluku, yakni Rp85.000 per kilo. Sementara itu, yang terendah ada di Provinsi Bali, yakni Rp19.750 untuk satu kilogramnya.

Cabai rawit merah naik dari Rp31.250 menjadi Rp35.750 per kilogram. Angka ini didapat dari rata-rata harga Pasar Beringharjo (Rp32.500) dan Pasar Kranggan (Rp39.000). Sebagai informasi, harga cabai rawit merah hari ini adalah yang tertinggi selama sepekan terakhir, terhitung sejak 11 September 2024.

Sebagai informasi, harga pangan yang disajikan PIHPS untuk wilayah Jogja diambil dari rata-rata harga di Pasar Beringharjo dan Pasar Kranggan. Lebih lengkapnya, berikut ini daftar harga sembako di Kota Jogja pada 17 September 2024:

  • Bawang merah ukuran sedang: Rp24.500/kg
  • Bawang putih ukuran sedang: Rp41.250/kg
  • Beras kualitas bawah I: Rp13.150/kg
  • Beras kualitas bawah II: Rp12.250/kg
  • Beras kualitas medium I: Rp14.750/kg
  • Beras kualitas medium II: Rp14.000/kg
  • Beras kualitas super I: Rp16.150/kg
  • Beras kualitas super II: Rp15.250/kg
  • Cabai merah besar: Rp28.750/kg
  • Cabai merah keriting: Rp26.250/kg
  • Cabai rawit hijau: Rp31.250/kg
  • Cabai rawit merah: Rp35.750/kg
  • Daging ayam ras segar: Rp34.750/kg
  • Daging sapi kualitas 1: Rp140.000/kg
  • Daging sapi kualitas 2: Rp132.500/kg
  • Gula pasir kualitas premium: Rp17.500/kg
  • Gula pasir lokal: Rp17.150/kg
  • Minyak goreng curah: Rp16.250/kg
  • Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp19.250/liter
  • Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp18.000/liter
  • Telur ayam ras segar: Rp26.250/kg

Daftar Harga Sembako Jogja 17 September 2024 Versi Bapanas

Selain PIHPS, sumber kredibel lainnya yang bisa dipakai untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Harga yang digunakan Bapanas diambil dari rata-rata lima kabupaten, yakni Kota Jogja, Sleman, Bantul, Kulon Progo, dan Gunungkidul.

Dikutip dari situs resminya pada Selasa, 17 September 2024 pukul 10.34 WIB, ini perubahan harga sembako Jogja yang terjadi antara 16-17 September 2024:

  • Beras premium: Turun dari Rp14.380 menjadi Rp14.340/kg
  • Beras medium: Turun dari Rp13.020 menjadi Rp12.990/kg
  • Beras SPHP: Naik dari Rp12.250 menjadi Rp12.370/kg
  • Kedelai biji kering impor: Turun dari Rp9.450 menjadi Rp9.370/kg
  • Bawang merah: Turun dari Rp22.030 menjadi Rp20.320/kg
  • Bawang putih bonggol: Naik dari Rp36.130 menjadi Rp36.680/kg
  • Cabai merah keriting: Turun dari Rp21.220 menjadi Rp19.910/kg
  • Cabai rawit merah: Naik dari Rp31.510 menjadi Rp34.500/kg
  • Daging sapi murni: Naik dari dari Rp136.270 menjadi Rp136.300/kg
  • Daging ayam ras: Turun dari Rp33.490 menjadi Rp33.180/kg
  • Telur ayam ras: Turun dari Rp25.700 menjadi Rp25.490/kg
  • Gula konsumsi: Turun dari Rp16.960 menjadi Rp16.900/kg
  • Minyak goreng kemasan sederhana: Naik dari Rp15.970 menjadi Rp16.200/liter
  • Minyak goreng curah: Turun dari Rp16.240 menjadi Rp16.000/liter
  • Tepung terigu curah: Naik dari Rp8.790 menjadi Rp8.900/kg
  • Tepung terigu kemasan: Turun dari Rp11.390 menjadi Rp11.100/kg
  • Garam halus beryodium: Naik dari Rp11.730 menjadi Rp12.070/kg
  • Ikan kembung: Naik dari Rp37.230 menjadi Rp37.530/kg
  • Ikan tongkol: Naik dari Rp33.330 menjadi Rp33.550/kg
  • Ikan bandeng: Naik dari Rp38.080 menjadi Rp38.230/kg

Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:

1. Faktor Produksi

Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.

2. Faktor Distribusi

Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.

3. Faktor Sumber Pasokan

Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.

4. Faktor Permintaan dan Penawaran

Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.

5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing

Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.

Demikian informasi harga sembako di Jogja, Selasa, 17 September 2024. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing sembako. Semoga bermanfaat.




(sto/apl)

Hide Ads