Ratusan sniper senapan angin ikut dalam perburuan hama tikus berhadiah di kawasan Kalurahan Sendangmulyo, Minggir, Sleman. Kegiatan tersebut merupakan kali kedua digelar.
Lurah Sendangmulyo, Budi Susanto, mengatakan pada saat pertama kali digelar, tercatat hanya 45 pemburu yang bergabung. Namun, pada kali kedua digelar, yakni Minggu (14/9/2024) peminat semakin bertambah dan datang dari sejumlah wilayah.
"Ini lanjutan yang pertama, lebih dari 200 pesertanya karena pengumumannya sudah kita pasang jauh-jauh hari. Yang datang tidak hanya dari Minggir, ada juga yang dari luar Minggir bahkan Purworejo dan Boyolali, Jawa Tengah," jelasnya saat ditemui di lokasi perburuan, Lapangan Tiban, Kalurahan Sendangmulyo, Minggir, Sleman, Sabtu (14/9/2024) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi menuturkan, persiapan acara perburuan kedua jauh lebih matang, salah satunya meningkatnya jumlah hadiah yang diberikan kepada para pemburu. Diketahui, tikus yang tertembak dihargai Rp 4000 per ekor.
"Mau tikus besar atau kecil dihargai sama Rp 4000 per ekor. Kalau yang ikut sebenarnya ada yang kelompok tapi tetap dihitungnya personal bukan hasil berburu gabungan," katanya.
Sebelum memulai perburuan, seluruh peserta berkumpul di Lapangan Tiban, Sendangmulyo, Minggir. Setelah itu mereka menuju bulak Klepu, Danten dan Tiban Slarongan yang tidak jauh dari lapangan. Perjalanan dilakukan dengan berjalan kaki dan bermodalkan lampu senter serta senapan angin.
Budi menuturkan, area lahan untuk berburu kali ini lebih luas. Ketiga bulak persawahan tersebut, lanjut Budi, memiliki luas sekitar 1500 hektar. Kawasan ini tergolong produktif namun juga memiliki angka hama tikus yang tinggi.
"Hama tikusnya sangat parah sekali. Sudah dicoba gropyokan, lalu asam, dengan obat racun bahkan petasan tapi tetap ada. Hasil panennya anjlok drastis," ujarnya.
Sementara itu diketahui, kawasan Sendangmulyo merupakan salah satu zona lumbung pangan di Sleman Barat yang menjadi tumpuan produsen beras. Hasil panen digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pangan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Kabupaten Sleman khususnya.
Saat kondisi sedang sehat dan minim hama, per 2000 meter persegi bisa menghasilkan 6 hingga 8 kuintal gabah. Pasca serangan hama tikus, susut hingga 1 kuintal untuk luasan lahan yang sama. Sementara total lahan yang gagal panen mencapai 200 hektar.
"Petani itu sampai sambat karena benar-benar gagal panen. Berbagai cara sudah dicoba namun hama tikus tetap muncul. Bayangkan saja, satu ekor tikus bisa beranak 5-7 ekor cindil (anak tikus)," ujarnya.
Budi menyebut serangan hama tikus sudah terlihat sejak awal musim tanam tahun ini. Berlangsung secara masif setidaknya di empat padukuhan di wilayahnya. Mulai dari Padukuhan Prapak Wetan, Prapak Wetan, Dondongan dan Padukuhan Mergan.
Kawasan persawahan di Sendangmulyo, lanjutnya, berada pada area yang tinggi. Sejatinya tidak mendapatkan jatah pengairan yang optimal dari Selokan Mataram maupun Van Der Wijck. Namun petani tetap berusaha menanam padi, sebelum akhirnya datang serangan hama tikus.
"Hama tikus terlihat sejak tahun ini penanaman pertama, itu sudah banyak. Tahun lalu masih terkendali. Sekarang sisi tengah kosong sawah rusak parah, eh sisi pinggir malah kena wereng," katanya.
Perlombaan berburu tikus sawah kali ini berlangsung lebih lama. Dimulai pukul 20.00 WIB hingga 01.00 WIB. Seluruh hadiah yang disediakan merupakan inisiatif dari Pemerintah Kalurahan Sendangmulyo, Minggir.
"Para pemburu ini malah sebenarnya tidak fokus ke hadiahnya. Mereka ingin membantu petani sambil menyalurkan hobi mereka berburu dengan senapan angin," ujarnya.
Salah seorang peserta Octavianus Johan, mengaku sangat antusias mengikuti ajang ini. Sebagai warga Tiban, Sendangmulyo, Minggir, dia juga merasakan keresahan para petani. Hingga akhirnya terpanggil untuk mengikuti ajang berburu tikus.
Octavianus menuturkan hama tikus juga berdampak kepada lingkungannya. Terlebih dia memiliki kolam ikan di sisi belakang rumah. Tak jarang tikus-tikus ini juga memakan ikan miliknya, pakan ikan, bahkan menggerogoti perlengkapan kolam miliknya.
"Sudah sangat meresahkan, padi saja sampai rubuh karena terpotong batangnya. Saya juga punya kolam ikan dan kena dampaknya. Makanya saya ikut bersama teman-teman kampung karena peduli untuk basmi hama tikus," katanya.
(cln/cln)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu