10 Jenis Logam Mulia dan Kegunaannya, Nggak Cuma Emas!

10 Jenis Logam Mulia dan Kegunaannya, Nggak Cuma Emas!

Nindasari - detikJogja
Rabu, 17 Jul 2024 14:09 WIB
Ilustrasi perak
Ilustrasi perak salah satu jenis logam mulia Foto: Unsplash/ZlaΕ₯Γ‘ky.cz
Jogja -

Emas merupakan salah satu dari berbagai jenis logam mulia. Namun, apakah kalian telah mengetahui jenis-jenis lain dari logam mulia?

Dikutip dari buku Elektronika Dasar: Dioda-Transistor-Tiristor oleh Remigius Tandioga dkk, logam mulia merupakan logam yang mempunyai jumlah elektron variasi yang lengkap, sehingga sangat sulit untuk bereaksi dengan unsur lainnya. Selanjutnya, jenis-jenis dari logam mulia itu sendiri ternyata cukup banyak.

Nah, untuk mengetahui jenis-jenis logam mulia dan kegunaannya, yuk langsung saja simak rangkuman dari detikJogja di bawah ini ya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenis-Jenis Logam Mulia

Dikutip dari jurnal Introductory Chapter: Overview of the Properties and Applications of Noble and Precious Metals oleh Mohindar Seehra dan Alan D. Bristow, logam mulia terdiri atas berbagai jenis mulai dari, emas, perak, tembaga, hingga platina. Berikut ini merupakan rangkuman jenis-jenis logam mulia lengkap dengan pengertiannya.

1. Emas (Au)

Jenis logam mulia yang pertama dan paling terkenal yaitu, emas (Au). Hal itu disebabkan karena emas mempunyai stabilitas kimiawi dengan sangat luar biasa serta dapat menjadi konduktivitas listrik yang baik pula.

ADVERTISEMENT

Emas merupakan salah satu reflektor optik terbaik dalam wilayah inframerah spektrum elektromagnetik. Selain itu, emas juga mudah untuk dilapisi dengan bahan dielektrik dan juga menyimpan energi penyerahan cahaya matahari yang luas.

2. Perak (Ag)

Perak mempunyai sifat sebagai konduktor listrik yang baik serta kandungan senyawa kimianya cukup stabil. Perak curah menjadi bahan yang sering digunakan sebagai reflektor yang berkualitas untuk menggantikan logam non mulia yang lebih murah seperti aluminium.

Jenis logam ini pun juga cukup dikenal oleh masyarakat luas.

3. Tembaga (Cu)

Logam mulia selanjutnya adalah tembaga yang mempunyai harga paling murah dibandingkan jenis lain. Meskipun demikian, tembaga tetap menjadi konduktivitas listrik dan termal yang sangat baik

Selain itu, logam mulia jenis ini juga mempunyai jumlah yang sangat banyak atau melimpah. Biasanya, tembaga digunakan dalam bahan membuat peralatan masak, pipa ledeng, hingga transmisi tenaga listrik.

4. Platinum (Pt)

Jenis logam mulia yang selanjutnya yaitu, platinum dengan ketersediaan yang kurang melimpah jika dibandingkan dengan emas, perak, apalagi tembaga. Meskipun begitu, logam mulia ini mengandung kerapatan elektron bebas yang besar, sehingga menjadi katalis kimiawi yang baik.

Selain itu, platinum ternyata menyimpan manfaat yang sangatlah beragam. Mulai dari konverter katalitik, stabilitas kimia, berbagai eksperimen elektrokimia, hingga digunakan dalam terapi kanker.

5. Rhodium (Rh)

Rhodium merupakan logam mulia transisi yang berwarna putih keperakan, bersifat keras dan tahan korosi. Saat ini, rhodium mulai banyak dimanfaatkan dalam industri otomotif.

Pemanfaatan tersebut dipengaruhi sejak munculnya penemuan dan persyaratan hukum untuk konverter katalitik tiga arah. Selain itu, logam mulia jenis ini juga menjadi produk sampingan fisi uranium-235, yang berasal dari daur ulang limbah bahan bakar nuklir.

6. Rhenium (Re)

Logam mulia selanjutnya yaitu, rhenium yang bersifat padat dengan warna putih keperakan sama seperti yang sebelumnya. Bahkan, rhenium juga mempunyai sifat yang tahan korosi.

Salah satu pemanfaatan dari rhenium adalah sebagai salah satu bahan untuk melakukan pemurnian bahan bakar beroktan tinggi bebas timbal.

7. Palladium (Pd)

Palladium juga merupakan salah satu logam mulia yang berwarna putih keperakan. Selain itu, logam mulia ini juga tahan terhadap korosi serta dapat dipadukan dalam pembuatan perhiasan emas putih.

Meskipun demikian, palladium mempunyai sifat yang berbeda dengan logam mulia lain yaitu, kapasitas yang besar untuk menyerap hidrogen. Oleh sebab itu, logam mulia jenis ini menyimpan katalis yang sangat baik untuk reaksi hidrogenasi dan dehidrogenasi.

8. Iridium (Ir)

Sama seperti logam mulia lainnya, Iridium mempunyai warna putih keperakan dan mempunyai ketahanan terhadap korosi yang tinggi. Selain itu, logam mulia ini bersifat sangat padat dengan massa jenis sekitar 22,55 gram/cm3.

Iridium dapat dimanfaatkan dalam degradasi zat warna, reaksi hidrogenasi, dan juga untuk mendeteksi glukosa. Sayangnya, logam mulia jenis ini cukup langka karena sulit ditemukan dalam kerak bumi.

9. Osmium (Os)

Jenis logam mulia osmium merupakan salah satu anggota kelompok platinum (Pt). Hal tersebut dikarenakan, osmium sering ditemukan dalam biji platinum.

Sama seperti iridium, osmium sangat jarang ditemukan dalam lapisan kerak bumi. Selanjutnya, osmium merupakan logam yang tidak dapat dikerjakan, karena oksidasinya beracun untuk sistem pernapasan.

Meskipun demikian, osmium biasanya dipadukan dengan platinum untuk membuat peralatan khusus.

10. Ruthenium (Ru)

Selanjutnya, ruthenium merupakan jenis logam mulia terakhir yang akan dibahas. Logam mulia ini biasanya terdapat dalam biji platinum dengan ukuran kecil berwarna keperakan.

Dalam tingkat konsentrasi kurang dari 1%, ruthenium bermanfaat untuk meningkatkan kekerasan pada platinum dan palladium, meningkatkan ketahanan korosi titanium dan juga terdapat dalam mesin-mesin super dengan temperatur sangat tinggi (misalnya turbin mesin jet).

Itulah rangkuman penjelasan mengenai 10 jenis logam mulia yang ternyata bukan hanya emas saja. Semoga bermanfaat, Dab.




(sto/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads