Seorang pedagang di Mandala Krida Expo 2024 menjadi korban peredaran uang palsu (upal). Modus pelaku yakni dengan membeli saat kondisi ramai.
Aksi itu ramai di media sosial usai diunggah di Instagram oleh akun @merapi_uncover. Berupa unggahan ulang dari akun Instagram @Vbeeesss. Dalam unggahan tersebut diberi judul Uang Palsu di Mandala Krida Expo.
"Halo lur, saya pingin cerita aja kalau ga keberatan. Saya kan jualan ya di event mandala krida expo, nah malam minggu ini rame banget di sana. Pas lagi rame ramenya ada aja orang yg ga ada hati, ngasih uang palsu ke kami senilai 50 ribu. Kami tentunya kasih kembalian, krn dari awal gaada orang yg belanja senilai 50 rb. Kami jualan untuk cari uang demi kebutuhan hidup, agak sedih aja rasanya diginiin orang. Tp tenang aja uangnya gaakan tak kasihkan orang lain, tak musnahin aja. Hati hati untuk para pedagang, tolong lebih teliti lagi agar tidak terjadi hal yang serupa seperti yang saya alami," tulis narasi dalam unggahan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"50 ribu itu nominal banyak menurut saya, dia dapat produk saya gratis + uang kembalian wkkw agak sedih saya," tambah narasi tersebut.
Pengelola Mandala Krida Expo 2024, Widihasto Wasana Putra, mengaku telah memantau kejadian ini. Pihaknya juga telah berkomunikasi dengan pemilik lapak. Dari keterangan, kondisi saat itu ramai. Kejadian ini terjadi Sabtu (22/6) malam.
"Benar ada kejadian itu, uang palsunya Rp 50 ribu. Saat itu kondisinya ramai, setelah uang diterima langsung berikan uang kembalian. Sangat menyayangkan karena ini sangat merugikan pedagang dan pastinya tergolong tindak pidana," jelasnya saat dihubungi, Senin (24/6/2024) malam.
Hasto menuturkan, pihaknya telah mengimbau para pedagang agar menggunakan metode pembayaran nontunai berupa barcode QRIS yang disediakan di setiap lapak. Sehingga dapat mengantisipasi uang palsu dan mempercepat transaksi.
"Sejak awal kami sudah mengimbau para pedagang untuk menggunakan metode pembayaran QRIS. Sebagian sudah, tapi ada juga sebagian belum," katanya.
Cara selanjutnya adalah mengecek secara tradisional. Berupa meraba dan menerawang uang kertas. Cara paling mudah dengan menyediakan lampu ultra violet. Cara ini untuk memastikan keaslian uang kertas yang diterima.
Jika menemukan uang palsu, Hasto meminta pedagang untuk tegas mengembalikan kepada pemilik atau pembeli. Selanjutnya bisa melaporkan kepada petugas jaga Mandala Krida Expo 2024.
"Sejauh ini yang lapor baru satu. Imbauan kami jika pedagang menengarai ada upal untuk langsung dikembalikan atau minta ditukar. Setiap ada kejadian selalu kita minta laporan, kami juga menyebar tim keamanan mobiling sebagai antisipasi," tegasnya.
Kasi Humas Polresta, Jogja AKP Sujarwo, menuturkan belum ada laporan masuk ke pihaknya. Namun dia meminta agar pedagang lebih waspada. Caranya dengan mengenali keaslian uang dengan meraba dan menerawang uang kertas.
"Belum ada laporan, tapi kami minta pedagang waspada karena situasinya kan ramai. Biasanya ini jadi peluang, sehingga pedagang jangan lengah," ujarnya.
(apl/ahr)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas