Harga Sembako Jogja Hari Ini 23 Mei 2024: Bawang Putih Rp 37 Ribuan Per Kilo

Harga Sembako Jogja Hari Ini 23 Mei 2024: Bawang Putih Rp 37 Ribuan Per Kilo

Nur Umar Akashi - detikJogja
Kamis, 23 Mei 2024 12:30 WIB
Pedagang merapikan bawang putih yang dijual di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (25/3/2024). Menurut data Badan Pangan Nasional dan Kementerian Perdagangan, harga bawang putih per 25 Maret 2024 mencapai Rp41.810 per kilogram, harga tersebut melebihi harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp32.000 per kilogram yang telah ditetapkan Kemendag sejak 2019. ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga/tom.
Ilustrasi harga bawang putih Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Jogja -

Harga sembako dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 23 Mei 2024 berikut ini.

Informasi terkait harga sembako begitu penting untuk masyarakat. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli beserta jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang dan produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga suatu sembako.

Di bawah ini daftar harga sembako makanan untuk wilayah Jogja, Kamis, 23 Mei 2024. Selamat membaca!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daftar Harga Sembako Jogja 23 Mei 2024 Versi Bapanas

Salah satu sumber untuk mengetahui harga sembako adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dirangkum dari situs resminya pada Kamis (23/5/2024) jam 11.36 WIB, ini daftar harga sembako Jogja dari pedagang eceran:

  • Beras premium: Rp 14.410,00/kg
  • Beras medium: Rp 12.720,00/kg
  • Kedelai biji kering impor: Rp 11.180,00/kg
  • Bawang merah: Rp 43.660,00/kg
  • Bawang putih bonggol: Rp 37.830,00/kg
  • Cabai merah keriting: Rp 38.520,00/kg
  • Cabai rawit merah: Rp 31.640,00/kg
  • Daging sapi murni: Rp 137.120,00/kg
  • Daging ayam ras: Rp 36.990,00/kg
  • Telur ayam ras: Rp 28.560,00/kg
  • Gula konsumsi: Rp 17.420,00/kg
  • Minyak goreng kemasan sederhana: Rp 15.850,00/liter
  • Minyak goreng curah: Rp 15.140,00/liter
  • Tepung terigu curah: Rp 8.920,00/kg
  • Tepung terigu kemasan: Rp 11.350,00/kg
  • Garam halus beryodium: Rp 11.740,00/kg
  • Ikan kembung: Rp 37.100,00/kg
  • Ikan tongkol: Rp 33.510,00/kg
  • Ikan bandeng: Rp 38.260,00/kg
  • Jagung tk peternak: Rp 4.860,00/kg

Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah" karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:

ADVERTISEMENT

1. Faktor Produksi

Tanpa adanya produksi, maka para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Hal ini dapat disebabkan oleh hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya dari petani, hingga cuaca yang buruk. Alhasil, barang yang langka membuat harga melambung.

2. Faktor Distribusi

Semakin lama proses distribusi, maka harga sembako dapat makin naik. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Alhasil, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.

3. Faktor Sumber Pasokan

Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, maka harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.

4. Faktor Permintaan dan Penawaran

Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, maka para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.

5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing

Semakin banyak pesaing, maka harga cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini dapat membuat keduanya saling bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.

Nah, itulah informasi harga sembako di Jogja, Kamis, 23 Mei 2024. Perlu dicatat bahwa detikers mungkin saja menemui harga di pasaran yang berbeda. Hal ini disebabkan karena disparitas yang berbeda untuk masing-masing sembako. Semoga bermanfaat, ya!




(par/aku)

Hide Ads